Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Card image
Diposting oleh - Dinas Parekraf Provinsi NTT, Pada 05 August 2021

Beberapa tahun belakangan sektor pariwisata semakin esensial sebagai pendorong kemajuan ekonomi di provinsi lainnya di Indonesia terutama di Indonesia Timur misalnya Raja Ampat dan Labuhan Bajo yang dicanangkan sebagai destinasi premium, Pulau Morotai yang digadang-gadang sebagai Bali Baru. Namun munculnya pandemi Covid-19 menyebabkan sektor pariwisata terpaksa berhenti total, situasi ini secara langsung mengancam ratusan ribu orang yang bergantung pada ekosistem pariwisata ini, mereka adalah para penyedia jasa, pemandu wisata, sarana transportasi, pemilik penginapan, dan pelaku UMKM yang mengandalkan konsumennya dari para turis praktis terhenti. Pada  zaman millenial harus mengimplementasikan konsep smart tourism maka bisa jadi kerugian yang ditimbulkan akibat pandemi dapat diminimalisir. Konsep Smart Tourism sendiri adalah konsep yang mengandalkan piranti teknologi serta aplikasi yang bisa diakses secara luas dan juga memungkinkan industri pariwisata semakin cerdas dengan integrasi berbagai fasilitas dan akomodasi dalam ruang digital. Berangkat dari kendala dan kerugian yang ditimbulkan oleh pandemi, maka sebuah Perkumpulan Indonesia Milenial Berkarya selaku penyedia dan pengelola website serta aplikasi bernama Pardidu mengadakan FGD (Focus Group Discussion) yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Juli 2021 pukul 13.00 WITA secara daring dengan beberapa narasumber seperti Walikota Ternate Bapak M. Tauhid Soleman, Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT yang diwakili oleh Bapak Joni Rohi sebagai Kabid Industri dan Ekraf, Kadis Pariwisata Kabupaten Sumba Barat yang diwakili oleh Ibu Anisa Umar, perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur Bapak Albertus Jehamin, Ketua PKK Kabupaten Morotai Ibu Sherly Tjoanda, dan perwakilan Perkumpulan Indonesia Milenial Bapak  M. Guntur Cobobi. Peserta kegiatan FGD ini diikuti oleh beberapa unsur pemerintahan baik Provinsi maupun Kabupaten di Indonesia Timur, akademisi, masyarakat umum dan pelaku usaha pariwisata.

FGD ini dibuka dengan  pemaparan dari Perwakilan Perkumpulan Indonesia Milenial yaitu Bapak M. Guntur Cobobi yang mempresentasikan pengenalan dan implementasi platform smart tourism. Platform ini ditujukan sebagai sarana promosi sekaligus pemasaran destinasi-destinasi wisata di wilayah Indonesia Timur seperti Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat.  thepardidu.com merupakan sebuah platform yang diinisiasi pada masa pandemi untuk mengintegritas konsep market place dan pemasaran jasa bagi UMKM di sektor pariwisata melalui penjualan berbasis online, serta paket-paket wisata yang ditawarkan travel agent yang ada di Indonesia  Timur. 

Walikota Ternate Bapak M. Tauhid Soleman sebagai narasumber kedua  menjelaskan bahwa ada semangat dan kolaborasi dari pemerintah Kota Ternate untuk bangkit dari keterpurukan Covid 19 terutama di sektor pariwisata. Pemaparan  ketiga disampaikan Ketua PKK Kabupaten Morotai Ibu Sherly Tjoanda yang banyak memperkenalkan keindahan Pulau Morotai dengan atraksi alam bawah laut dengan beberapa video di youtube, Instagram, dan aplikasi Tik Tok. Melalui media – media tersebut,  Pulau Morotai menjadi sangat terkenal, sangat membantu orang untuk mengenal lebih dalam tentang pulau ini. Pemaparan keempat disampaikan oleh Bapak  Joni Rohi yang menjelaskan kunjungan wisatawan ke Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan kurang lebih 90% dari yang ditargetkan tahun 2021 yaitu sekitar 1,4 juta kunjungan wisatawan. Beliau juga menyampaikan bahwa pengguna smartphone cukup potensial di NTT termasuk  pengguna internet dan populasi aktif di media sosial, sehingga ini merupakan segmen yang luar biasa ketika kita ingin menggarap smart tourism atau potensi pariwisata yang berbasis digital di Nusa Tenggara Timur.

Narasumber kelima yaitu Ibu Anisa Umar juga menyampaikan tujuan akhir dari smart tourism ini adalah untuk membangun smart destination yang membutuhkan ketersediaan infrastruktur dasar maupun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, kemudian harus ada sistem transportasi yang memadai dan sudah tentu ketersediaan smart tool yang wisatawan akan gunaka untuk mengakses pelayanan pariwisata di destinasi wisata tujuan. Paparan terakhir ditutup oleh Bapak Albertus Jehamin yang menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah harus mengalokasikan dana lebih banyak lagi untuk promosi digital tentang pariwisata di masa pandemi Covid 19. Trend pariwisata yaitu look, book dan pay, semua segalanya sudah online, di mana wisatawan khususnya   anak-anak muda/kaum milenial dapat  merencakan proses liburan mereka secara online.

Dalam diskusi ini diambil kesimpulan bahwa seluruh aspek, usaha ekonomi kreatif maupun usaha di bidang pariwisata mengalami tekanan yang sangat luar biasa akibat pandemi Covid 19, oleh karena semua unsur baik unsur pemeritahan, pelaku pariwisata, maupun masyarakat yang terlibat di bidang pariwisata tidak bisa bekerja secara parsial tetapi harus bekerja secara kolaborasi dengan meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan kapasitas infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sehingga mendorong aktifitas-aktifitas masyarakat yang berbasis digital khususnya dalam pembangunan pariwisata. 

Penulis : Fani (Pelaksana Bidang Destinasi, Disparekraf NTT)

Dokumentasi : Pribadi



Artikel Lainnya


PENTINGNYA PERIZINAN BANGUNAN GEDUNG DALAM USAHA PARIWISATA

PENTINGNYA PERIZINAN BANGUNAN GEDUNG DALAM USAHA PARIWISATA

TREND KE DEPAN, ARSITEKTUR SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA BAGAIMANA POTENSI DAN PELUANG NTT?

MENATA KAWASAN LELOGAMA, LEMBANGNYA NTT

WISATA TEMATIK DAN DAYA SAING DTW

RESTORASI TERUMBU KARANG DI KAWASAN EKOWISATA PANTAI OESINA KABUPATEN KUPANG

MOTIF KAIN TENUN ADAT NTT UNTUK FASAD BANGUNAN

PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA

MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE

Kota Kreatif

Lomba Geowisata Goes to School

URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT

Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024

Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata

Menulis Buku Bagi ASN Perencana

Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory

Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang

Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia

Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide

SALAM GEOWISATA

TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?

DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT

RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA

PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026

BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023

MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN

SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK

DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023

BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II

PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH

Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA

Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia

Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT

PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA

Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG

DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG

EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA

MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK

Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT

BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI

Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional

Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka

Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO

Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE

Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya

Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022

JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN

WELCOME LABUAN BAJO

Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN

KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA

AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022

Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs

KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG

Kampung Seni Flobamorata Kupang

Lasiana Beach

KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?

Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT

Standar Pelayanan Publik

Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT

DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES

IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Wisata Aman Bencana di NTT

Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi

KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023

Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas

RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF

RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022

SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023

Buku Database 2021

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE

Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata

Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR

DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA

Outlook Parekraf 2022

Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang

PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA

Semauku Indah

MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG

WISATA KOTA, KOTA WISATA

NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai

KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !

Regional Calender Tourism Events 2022

RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT

KENYAMANAN RUANG HOMESTAY

SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE

MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO

KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT

Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang

PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI

DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?

Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao

Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT

MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA

Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata

Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT

PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA

Catatan Perjalanan ke Liman

Wisata Langit Gelap “Lelogama”

TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI

Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT

Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya

Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT

Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT

Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT

Kunjungan Bupati Malaka

Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana

Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT

Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende

Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur

Literasi Kabupaten Alor

Literasi Lamalera

Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)

MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO

EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM

Tourism Event 2022

WORKSHOP ARSITEK

DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT

MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG

DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT

Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles

Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang

Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT

Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT

FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025

Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT

Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT

Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik

Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi


MEDIA SOSIAL DAN KONTAK


| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555