MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
Card image
Diposting oleh - Dinas Parekraf Provinsi NTT, Pada 28 March 2023

MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN

 

   Perhitungan  jumlah  kunjungan wisatawan  yang akurat masih menjadi sebuah tantangan. Data kunjungan yang akurat menjadi pintu gerbang merencanakan pengembangan kepariwisataan di NTT dengan baik. Data kunjungan wisatawan yang saat ini dirilis  BPS NTT dan  Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi NTT mengunakan data sekunder yang  diperoleh dari Kabupaten/Kota. Usaha untuk memperbaiki akurasi perhitungan kunjungan wisatawan terus dilakukan dan salah satunya dengan mengunakan metode Mobile Positioning Data (MPD).

     Untuk maksud tersebut, Dinas Parekraf Provinsi NTT mengundang BPS Provinsi NTT untuk menyampaikan informasi terkait metode MPD ini. Pada hari Kamis, 16 Maret 2023 pihak BPS Provinsi NTT berkesempatan hadir memenuhi  undangan dan diwakili oleh Putu Dita Pickupana,SST,M.IT .

    Dalam paparan pengenalan MPD dihadapan ASN di Meeting Room Dinas Parekraf NTT, Putu  menyampaikan materi terkait latar belakang  penggunan MPD, metoda dan cara kerja MPD serta data jumlah kunjungan ke Provinsi NTT tahun 2021.  Alasan mendasar penggunan MPD karena sebagian besar penduduk Indonesia sudah mengunakan HP, dan tercatat sudah mencapai sekitar 65 % pada tahun 2021. Sementara penduduk NTT yang mengunakan HP sekitar 52 % atau sekitar 2,5 juta orang. Pada saat bepergian dari satu tempat ke tempat dengan berbagai alasan, HP menjadi salah satu perlengkapan yang wajib dibawa. Dari sinilah muncul ide untuk melacak pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain melalui HP yang dipakai setiap orang.

    Cara kerja dari MPD ini adalah mendeteksi kehadiran seseorang di suatu tempat melalui SIM Card yang tertanam  di HP. Deteksi dilakukan  melalui  Base Tranceiver Station (BTS) yang ada di suatu daerah yang terdekat dengan orang tersebut. Hal ini membutuhkan kerjasama dengan provider penyedia jasa seperti Telkomsel atau Indosat agar bisa diperoleh data tersebut.  Data yang didapat masih harus diolah melalui metode Anchor Mobility Data Analitic (AMDA) untuk memisahkan pengunjung berdasarkan tujuan perjalanan yang dilakukan. Khususnya untuk merekam  sesorang yang melakukan perjalanan untuk tujuan berwisata.

    Selanjutnya, Putu menyampaikan data perjalanan di Provinsi  NTT tahun 2021 yang sudah dirilis BPS Pusat dengan memakai metode  MPD. Ada 2 bagian utama dari data ini yaitu Data Kunjungan  dan Data Mengunjungi. Data kunjungan merekam data pengunjung yang berkunjung ke NTT baik dari luar NTT maupun dari dalam NTT yang berkunjung di Kabupaten/Kota. Data mengunjungi adalah data yang merekam data pengunjung dari dalam NTT yang berkunjung ke luar, baik ke  luar NTT maupun di dalam wilayah NTT.

   Data kunjungan yang masuk ke NTT yaitu sekitar 676.907 pengunjung yang datang dari luar NTT. Manggarai Barat menjadi kabupaten yang paling banyak dikunjungi yaitu sekitar 172.600 pengunjung kemudian diikuti Kota Kupang. Sementara Kabupaten Sabu Raijua menjadi kabupaten yang paling sedikit dikunjungi wisatawan dari luar NTT.

    Data ini juga mengungkapkan jumlah  pengunjung  antar kabupaten dalam wilayah NTT yaitu 2.171.442 pengunjung. Kota Kupang menjadi kota terbanyak menerima kunjungan dari pengunjung di 21 kabupaten yaitu sebanyak 330.575 pengunjung dan Kabupaten Sabu Raijua menjadi kabupaten paling sedikit dikunjungi. Lama kunjungan berdasarkan data ini,  Kabupaten   Lembata tercatat paling lama yaitu 10,98 malam dan yang paling rendah Kabupaten TTS yaitu 4,23 malam.

    Sementara untuk data  mengunjungi, tercatat ada sekitar 334.695 orang NTT melakukan kunjungan ke luar NTT dan terbanyak dari Kota Kupang yaitu 66.524 orang. Sementara pengunjung yang mengunjungi kabupaten dalam wilayah NTT tercatat 2.171.442 pengunjung dengan pengunjung dari Kota Kupang paling banyak yaitu 470.612 pengunjung. Lama mengunjungi paling tinggi adalah pengunjung dari Kabupaten  Sabu Raijua yaitu 12,79 malam dan yang pailng rendah dari Kabupaten TTS yaitu 4,49 malam.

   Metode MPD ini merupakan upaya untuk menyempurnakan keakuratan metode perhitungan jumlah wisatawan mancanegara dan  wisatawan nusantara.  Sudah mulai dipergunakan sejak tahun 2019 oleh Kemenparekraf  dan bekerjasama dengan BPS Pusat. Keuntungan MPD adalah mencatat jumlah kunjungan wisatawan  secara real time, cepat, akurat dan memiliki jangkauan yang luas. Data besar (big data)  yang dihasilkan MPD dapat dipergunakan untuk berbagai kepentingan seperti  analisis pemasaran untuk kegiatan promosi wisata, menyusun paket-paket wisata berdasarkan trend kunjungan dan memantau pergerakan / perjalanan masyarakat di suatu daerah.

 

Paul J.Andjelicus

Dokumentasi: Dinas Parekraf Provinsi NTT,2023



Artikel Lainnya


PENTINGNYA PERIZINAN BANGUNAN GEDUNG DALAM USAHA PARIWISATA

PENTINGNYA PERIZINAN BANGUNAN GEDUNG DALAM USAHA PARIWISATA

TREND KE DEPAN, ARSITEKTUR SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA BAGAIMANA POTENSI DAN PELUANG NTT?

MENATA KAWASAN LELOGAMA, LEMBANGNYA NTT

WISATA TEMATIK DAN DAYA SAING DTW

RESTORASI TERUMBU KARANG DI KAWASAN EKOWISATA PANTAI OESINA KABUPATEN KUPANG

MOTIF KAIN TENUN ADAT NTT UNTUK FASAD BANGUNAN

PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA

MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE

Kota Kreatif

Lomba Geowisata Goes to School

URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT

Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024

Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata

Menulis Buku Bagi ASN Perencana

Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory

Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang

Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia

Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide

SALAM GEOWISATA

TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?

DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT

RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA

PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026

BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023

SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK

DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023

BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II

PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH

Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA

Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia

Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT

PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA

Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG

DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG

EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA

MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK

Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT

BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI

Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional

Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka

Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO

Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE

Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya

Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022

JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN

WELCOME LABUAN BAJO

Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN

KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA

AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022

Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs

KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG

Kampung Seni Flobamorata Kupang

Lasiana Beach

KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?

Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT

Standar Pelayanan Publik

Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT

DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES

IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Wisata Aman Bencana di NTT

Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi

KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023

Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas

RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF

RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022

SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023

Buku Database 2021

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE

Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata

Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR

DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA

Outlook Parekraf 2022

Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang

PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA

Semauku Indah

MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG

WISATA KOTA, KOTA WISATA

NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai

KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !

Regional Calender Tourism Events 2022

RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT

KENYAMANAN RUANG HOMESTAY

SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE

MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO

KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT

Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang

PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI

DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?

Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao

Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT

MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA

Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata

Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT

PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA

Catatan Perjalanan ke Liman

Wisata Langit Gelap “Lelogama”

TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI

Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT

Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya

Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur

Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT

Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT

Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT

Kunjungan Bupati Malaka

Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana

Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT

Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende

Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur

Literasi Kabupaten Alor

Literasi Lamalera

Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)

MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO

EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM

Tourism Event 2022

WORKSHOP ARSITEK

DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT

MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG

DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT

Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles

Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang

Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT

Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT

FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025

Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT

Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT

Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik

Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi


MEDIA SOSIAL DAN KONTAK


| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555