Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Card image
Diposting oleh - Paul J. Andjelicus, Pada 02 December 2020

Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang

 Drs. Alexander B. Koroh,MPM - Sekretaris Dinas Parekraf Provinsi NTT


Kecendrungan kemajuan pariwisata di Provinsi NTT  sesungguhnya mulai terasa di paruh akhir tahun 2018. Hal ini terlihat jelas pada niat baik, komitmen, dan semangat pemimpin provinsi ini yakni Gubernur Victor Bungtilu Laiskodat (VBL) dan Wakil Gubernur Yosef Nai Soi (YNS) yang menetapkan sektor pariwisata sebagai penggerak utama pembangunan di provinsi ini. Padahal, sebelum kepemimpinan Gubernur VBL dan Wagub YNS, sektor pariwisata hanya dipandang sebelah mata saja sehingga kala itu hanya berjalan di tempat meskipun potensi atraksi pariwisata NTT sangat variatif dan menawan. Kita beruntung, karena dalam ketajaman pandangan ke depan, Gubernur VBL dan Wagub YNS dapat melihat bahwa kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat NTT dapat terwujud bila sektor pariwisata menjadi lokomotif untuk menarik sektor-sektor lain dalam pembangunan di provinsi tercinta ini. Kesungguhan pemerintah provinsi, ditambah dengan dukungan penuh dari seluruh pamangku kepentingan meyakinkan kita bahwa pariwisata NTT saat ini sedang bergerak ke suatu masa yang cerah-cemerlang. Saat di mana pengelolaan seluruh destinasi pariwisata NTT memberikan sumbangsih nyata pada kelestarian lingkungan hidup dan budaya, serta peningkatan pendapatan dan kesehjahteraan masyarakat lokal.

Destinasi baru untuk masyarakat

Untuk memajukan pariwisata NTT, pemerintah provinsi melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, bersama-sama dengan pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kelompok masyarakat mengembangkan kawasan destinasi baru yang bisa disebut pariwisata estate (PE). Pengembangan pariwisata baru ini sejak tahun 2019 hingga tahun ini telah dilaksanakan di 7 (tujuh) destinasi baru yakni, Pantai Liman, desa Uituituan, Semau - Kabupaten Kupang; Fatumnasi, desa Fatumnasi - Kabupaten TTS; Mulut Seribu, desa Daiama - Kabupaten Rote Ndao; Pantai Katundu, desa Praimadita - Kabupaten Sumba Timur; Pantai Wolwal, desa Wolwal - Kabupaten Alor; Pantai Lamalera, desa Lamalera - Kabupaten Lembata; dan Koanara - Kabupaten Ende. Pada kawasan pariwisata ini pemerintah provinsi juga mendukung pengembangan ketujuh destinasi wisata dengan menghidupkan kembali budaya dan adat-istiadat lokal melalui pemugaran rumah adat. Intinya keseluruhan pembangunan pariwisata di PE ini dikembangkan dalam model community based tourism (CBT) yang mana masyarakat desa sebagai subjek dan penerima keuntungan utama. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di PE ini telah dan sedang dilakukan melalui pelatihan juru masak, pelatihan pemandu wisata, yang didahului dengan penyampaian materi CBT.

Kesungguhan pemerintah provinsi dalam mendukung pengembangan PE salah satunya tampak dari kucuran dana yang diberikan ke tujuh destinasi di atas untuk membangun cottage dan restaurant, homestay dan menghidupkan kembali rumah adat. Untuk pembangunan cottage, resto dan homestay dimaksud, setiap desa memperoleh Rp. 1,2 Miliar dan untuk pemulihan rumah adat dikucurkan dana Rp.211 Juta. Suatu jumlah yang menunjukkan bahwa Pemerintah Provinsi NTT mendorong kemajuan pariwisata di kawasan di atas dengan sepenuh hati. Hingga saat ini semuanya berjalan dengan baik, 4 (empat) destinasi di atas telah diresmikan Gubernur VBL yakni, Mulut Seribu pada tanggal 15 Juni 2020, Panti Liman, 3 Juli 2020, Lamalera, 28 Juli 2020, dan Wolwal, 31 Juli 2020. Selanjutnya, jika Tuhan berkenan pada tanggal 8 September ini, gubernur VBL akan meresmikan Cottage dan Restaurant di Praimadita, Sumba Timur. Selanjutnya PE Koanara dan PE Fatumnasi juga akan segera diresmikan dalam beberapa waktu ke depan.

Prestasi lainnya, Pemerintah Provinsi NTT juga berhasil dalam bernegosiasi dengan Pemerintah Pusat untuk bersama-sama mengelola Destinasi Super Premium Labuan Bajo. Dengan demikian pemerintah daerah bersama-sama Pemerintah mengelola destinasi super premium ini dengan lebih baik sehingga kebermanfaatannya untuk kita masyarakat NTT lebih besar lagi. Dalam pengelolaan bersama ini, Pemerintah Provinsi NTT sedang meyiapkan system pengindraan digital di atas dan di dalam air di perairan Labuan Bajo demi keamanan dan keselamatan lingkungan hidup, biawak komodo, warga lokal dan turis dari berbagai ancaman yang merusak. Untuk mewujudkan pengindraan digital in, Pemerintah Provinsi NTT sedang bekerja sama dengan ST Engineering, suatu perusahaan hebat dari Singapura.

Selain itu, Pemerintah Provinsi NTT bersama-sama pemerintah sedang menetapkan tarif masuk untuk Pulau Komodo dan Pulau Padar sebesar Rp. 14 Juta per turis. Jumlah sebesar itu, penting untuk mendapatkan wisatawan berkualitas dan pemasukkan yang memadai untuk pengamanan, penyelamatan, penelitian, dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan dalam mengelola Destinasi Super Premium ini. Namun, agar wisatawan kelas menengah ke bawah juga dapat melihat komodo dan menikmati suasana Labuan Bajo, Pulau Rinca dibuka dengan tarif yang jauh lebih murah dengan tetap memberikan penekanan pada pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup.

Bergeliat di tengah pandemi

Pukulan pandemi Covid-19 yang melumpuhkan pariwisata dunia juga dialami Indonesia termasuk NTT. Akan tetapi kemampuan Provinsi NTT ini untuk memulihkan dirinya patut diacungi jempol. Ketika hampir semua provinsi di Indonesia takut atau ragu-ragu untuk membukan destinasi wisatanya di era new normal, Gubernul VBL dengan berani dan meyakinkan membuka kembali aktivitas kepariwisataan di NTT, yakni pada tanggal 15 Juni 2020, ditandai dengan peresmian cottage dan resto di Mulut Seribu, Rote Ndao. Keputusan yang berani di atas berdampak langsung pada animo masyarakat NTT untuk berwisata. Hari-hari ini, kita dapat menyaksikan, khususnya pada akhir pekan hampir semua destinasi wisata dipenuhi oleh wisatawan domestik dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Semangat warga NTT untuk terus berwisata merupakan modal besar dalam pengembangan pariwisata NTT saat ini dan waktu mendatang. Sebab geliat wisata lokal yang kencang ini akan memberikan rasa percaya diri tidak saja bagi para pelaku bisnis pariwisata lokal, tetapi juga nasional dan internasional. Hal ini juga ikut memberikan rasa percaya diri pada wisatawan manca negara untuk berwisata ke NTT yang diperkirakan setelah bulan Maret tahun 2021.

Selain itu, November 2019, pemerintah provinsi NTT berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata dunia yakni World Travel Market (WTM) untuk mempromosikan pariwisata Provinsi NTT. Kegiatan ini mendapat sambutan masyarakat pariwisata dunia yang antusias mengunjungi stand NTT. Pemerintah provinsi NTT berhasil membawa NTT ke panggung dunia.

Memperhatikan pengembangan dan pengelolaan pariwisata di NTT yang bergairah di dua tahun terakhir ini, menunjukkan kecendrungan kemajuan yang pesat. Hal ini sejalan dengan pendapat banyak orang saat ini, bahwa “Pariwisata Bali adalah masa lalu, Pariwisata NTB adalah masa sekarang, dan pariwisata NTT adalah masa depan.”

Kesungguhan Gubernur VBL dan Wakil Gubernur YNS dan dukungan dari semua pemangku kepentingan, ditambah dengan semangat berwisata warga NTT membantu provinsi ini meraih berbagai prestasi di atas sambil memberikan sinyal kuat bahwa provinsi ini sedang berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan besar kepariwisataan yang bermuara pada kehidupan warga NTT yang sejahtera. Oleh karena itu, adalah tepat, bahwa pariwisata NTT sedang bergerak menuju suatu masa yang cerah-cemerlang, era di mana pengelolaan pariwisata memberikan sumbangsih langsung bagi kesejahteraan masyarakat lokal/masyarakat desa; kita menjadi tuan dalam pengelolaan pariwisata NTT.

Sumber Foto: Istimewa




Artikel Lainnya


PENTINGNYA PERIZINAN BANGUNAN GEDUNG DALAM USAHA PARIWISATA

PENTINGNYA PERIZINAN BANGUNAN GEDUNG DALAM USAHA PARIWISATA

TREND KE DEPAN, ARSITEKTUR SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA BAGAIMANA POTENSI DAN PELUANG NTT?

MENATA KAWASAN LELOGAMA, LEMBANGNYA NTT

WISATA TEMATIK DAN DAYA SAING DTW

RESTORASI TERUMBU KARANG DI KAWASAN EKOWISATA PANTAI OESINA KABUPATEN KUPANG

MOTIF KAIN TENUN ADAT NTT UNTUK FASAD BANGUNAN

PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA

MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE

Kota Kreatif

Lomba Geowisata Goes to School

URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT

Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024

Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata

Menulis Buku Bagi ASN Perencana

Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory

Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang

Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia

Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide

SALAM GEOWISATA

TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?

DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT

RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA

PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026

BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023

MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN

SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK

DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023

BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II

PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH

Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA

Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia

Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT

PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA

Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG

DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG

EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA

MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK

Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT

BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI

Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional

Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka

Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO

Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE

Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya

Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022

JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN

WELCOME LABUAN BAJO

Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN

KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA

AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022

Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs

KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG

Kampung Seni Flobamorata Kupang

Lasiana Beach

KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?

Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT

Standar Pelayanan Publik

Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT

DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES

IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Wisata Aman Bencana di NTT

Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi

KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023

Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas

RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF

RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022

SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023

Buku Database 2021

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE

Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata

Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR

DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA

Outlook Parekraf 2022

Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang

PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA

Semauku Indah

MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG

WISATA KOTA, KOTA WISATA

NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai

KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !

Regional Calender Tourism Events 2022

RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT

KENYAMANAN RUANG HOMESTAY

SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE

MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO

KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT

Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang

PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI

DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?

Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao

Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT

MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA

Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata

Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT

PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA

Catatan Perjalanan ke Liman

Wisata Langit Gelap “Lelogama”

TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI

Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT

Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya

Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur

Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT

Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT

Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT

Kunjungan Bupati Malaka

Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana

Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT

Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende

Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur

Literasi Kabupaten Alor

Literasi Lamalera

Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)

MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO

EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM

Tourism Event 2022

WORKSHOP ARSITEK

DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT

MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG

DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT

Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles

Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT

Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT

FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025

Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT

Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT

Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik

Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi


MEDIA SOSIAL DAN KONTAK


| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555