TREND
KE DEPAN, ARSITEKTUR SEBAGAI DAYA TARIK
PARIWISATA
BAGAIMANA
POTENSI DAN PELUANG NTT?
Paul J. Andjelicus
Perencana Ahli Madya Spasial Dinas Parekraf
NTT
Anggota
Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Provinsi NTT
Judul diatas merupakan petikan
dari pernyataan wakil menteri Parekraf Angela Tanoesoedibyo ketika membuka ARCH.ID 2024,
pameran dan konferensi arsitektur terbesar di Indonesia pada Kamis, 22 Februari
2024 di ICE BSD Tangerang, Banten. Lebih lanjut menurut beliau, memajukan industri arsitektur, sama halnya dengan memajukan ekonomi kreatif. Kegiatan ARCH:ID
2024, dIgadang-gadang akan menyatukan Arsitektur, Pariwisata, dan Ekonomi
Kreatif karena arsitektur sendiri
merupakan salah satu sub sektor dari 17 sub sektor dalam industri ekonomi kreatif dan telah berkontribusi bagi sektor
pariwisata dan ekonomi kreatif selama ini.
Pariwisata dan arsitektur tidak
dapat dipisahkan dalam perkembangannya. Arsitektur memegang peranan penting
dalam mengatur dan menjaga suatu kawasan pariwisata agar tetap dapat memberikan
citra visual yang indah. (Mill dan Morrison, 1985). Karya arsitektur sendiri dengan nilai kegunaan, kekuatan dan estetika telah cukup signifikan berkontribusi
bagi pembangunan pariwisata. Arsitektur seringkali menjadi daya tarik utama
bagi wisatawan, melalui bangunan bersejarah, bangunan ikonik, dan atau gaya
arsitektur unik Karya arsitektur yang
unik dan ikonik dapat menjadi daya
tarik wisata.
Ada dua peran arsitektur yaitu
karya arsitektur sebagai objek atraksi dan disain arsitektur untuk
mewadahi kegiatan pariwisata. Memperhatikan komponen pariwisata 3 A (attraction,
accessibility, amenity), maka karya arsitektur berkontribusi untuk 2
(dua) komponen yaitu Attraction dan Amenity. Untuk atraction: menghadirkan
destinasi wisata buatan dalam wujud kawasan/bangunan ikonik, sementara Amenity:
bangunan restoran, cafe, pusat informasi pariwisata, museum, pusat perbelanjaan
dan bangunan akomodasi seperti hotel, resort, home stay.
Lalu bagaimana dampaknya bagi
pembangunan pariwisata dan eknonomi kreatif di Nusa Tenggara Timur (NTT)?
Bagaimana kontribusi arsitektur bagi pariwisata NTT?. Pertanyaan seperti ini layak
diangkat mengingat potensi pariwisata dan ekraf di NTT sendiri cukup besar dan
masih banyak yang belum dieksplor dengan baik. Sementara kebijakan nasional pembangunan
pariwisata dalam draft awal RPJPN 2025-2045 untuk konteks pembangunan kewilayahan, NTT bersama Bali
dan NTB diarahkan menjadi super hub
untuk pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif nusantara yang bertaraf
internasional.
Kontribusi dan Peran Arsitektur
bagi Pariwisata
Menjadi Daya Tarik Wisata
Menara Eiffel di Paris atau Monumen
Nasional (Monas) di Jakarta memiliki arsitektur yang mencolok dan memiliki nilai
sejarah yang tinggi yang menarik banyak
kunjungan wisatawan. Karya Arsitektur yang terintegrasi dengan baik dalam
tatanan kota dapat menciptakan lanskap yang indah dan harmonis. Menara Petronas Twin Towers di Kuala Lumpur, Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab dan Marina
Bay Sands Singapura telah ikut menciptakan lanskap kota yang megah dan modern.
Membentuk Citra Destinasi
Wisata dan Identitas Daerah
Arsitektur dapat membentuk citra dan karakteristik suatu
destinasi wisata. Bangunan-bangunan ikonik dan ciri khas arsitektur suatu daerah
dapat menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Sebagai contoh, Sidney Opera
House di Sidney menjadi simbol kota Sidney
atau Patung Liberty di New York. Untuk konteks Indonesia, potensi arsitektur
tradisional yang mewakili budaya lokal telah menjadi daya tarik bagi wisatawan
yang ingin mengenal lebih dekat warisan budaya tersebut.
Menciptakan Fasilitas Wisata Berkualitas
Arsitek berperan dalam menciptakan
bangunan dan fasilitas dan infarstruktur pariwisata seperti hotel, restoran,
taman hiburan, dan objek wisata lainnya,.yang memenuhi standar kualitas tinggi.
Standar tersebut berpedoman pada standar kehandalan bangunan (keselamatan, kesehatan,
kenyamanan dan kemudahan) agar dapat memastikan kenyamanan wisatawan. Contonya Capella
Ubud dan Mandapa Ritz Carlton Reserve di Bal dan Nihiwatu Resort di Sumba Barat
, NTT. Ketiganya mewakili Indonesia dalam daftar 100 Hotel Terbaik versi Majalah Amerika Travel
and Leisure tahun 2022.
Melestarikan Warisan Budaya
Pelestarian bangunan ada di Kampung
Wae Rebo di Manggarai NTT yang dilakukan Arsitek Yori Antar berkolaborasi
dengan masyarakat setempat merupakan salah satu contoh nyata peran arsitektur
untuk meningkatkan daya tarik wisata sekaligus melestarikan warisan budaya yang
ada.
Warisan budaya yang tetap
terjaga dan lestari memberikan pengalaman baru bagi wisatawan untuk belajar tentang
sejarah dan budaya tempat yang mereka kunjungi
Mendukung Pembangunan Berkelanjutan
Arsitektur memiliki peran
penting dalam mempromosikan pembangunan keberlanjutan dalam industri
pariwisata. Bangunan dirancang dengan mempertimbangkan lingkungan dan sumber daya
alam yang membantu mengurangi dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan. Desain
bangunan yang memperhatikan prinsip Bangunan
Gedung Hijau sudah banyak diterapkan pada fasilitas wisata seperti hotel dan
restoran. Beberapa contohnya antara lain Green House Boutique Hotel di Jogyakarta
dan Nihiwatu Resort di Sumba Barat , NTT
Meningkatkan Pengalaman
Wisatawan
Arsitektur yang inovatif
dapat meningkatkan pengalaman wisatawan dengan menciptakan lingkungan binaan yang
unik dan menarik. Ruang publik kota yang indah karena dirancang dengan estetika dan fungsional atau bangunan
yang dirancang dengan fungsi dan
estetika memberikan tambahan pengalaman berwisata. Beach Walk Shopping Centre
di Bali merupakan fasilitas rekreasi terbaru yang mengakomodasi pengalaman berkrekreasi
secara indoor maupun outdoor.
Mendorong Pengembangan
Infrastruktur
Kehadiran karya arsitektur
yang ikonik dan menjadi daya tarik wisata di suatu daerah yang pada akhirnya
ikut meningkatkan kunjungan wisatawan. Untuk mengakomodir pengembangan destinasi pariwisata tersebut, diperlukan infrastruktur pendukung seperti jalan, transportasi,
saran air bersih , listrik dan telekomunikasi dan akomodasi.
Menggerakkan Industri Pariwisata
dan Ekonomi Lokal
Arsitektur yang berkualitas
dapat menjadi daya tarik wisata dan meningkatkan kunjungan wisata. Adanya
kunjungan wisatawan akan menggerakan industri pariwisata. Perkembangan industri
pariwisata telah mendorong tumbuhnya peluang bisnis lokal seperti homestay,
restoran / rumah makan, toko souvenir dan sebagainya. Arsitektur yang menarik dapat
mendukung bisnis lokal dan membantu pertumbuhan ekonomi wilayah tersebut. Kawasan
Puncak Waringin di KSPN Labuan Bajo yang dirancang dengan arsitektur Manggarai menjadi
creativ hub bagi produk ekonomi kreatif lokal.
Potensi dan Peluang NTT
Momentum kebangkitan pariwisata
di NTT ditandai dengan makin meningkatnya kunjungan wisatawan dalam 2 tahun
terakhir pasca Pandemi Covid -19. Tahun 2022 tercatat sekitar 1,4 Juta wisatawan dan menjadi sekitar 1,6
juta wisatawan tahun 2023. Sementara daya tarik wisata NTT mencapai 1637 DTW yang
tersebar di 22 kabupaten/kota
(Disparekraf NT,2023). Potensi daya tarik wisata ini termasuk daya tarik wisata
budaya dari potensi arsitektur tradisional. Keragaman budaya NTT yang terdiri 14 kelompok etnik yaitu Sabu, Rote,
Sumba,Timor (Helong), Timor Atoni, Tetun, Alor, Flores Timur, Wewerang, Solor,
Lembata, Lio, Ngada dan Manggarai telah menciptakan keragaman arsitektur tradisional
yang unik. Terdapat 10 ragam arsitektur yang
ada di NTT yaitu: Arsitektur Sumba, Sabu, Rote, Atoni, Wekali, Alor, Sumba, Flores
Timur, Lio, Ngada dan Arsitektur Manggarai (Bano,dkk,1992).
Peluang NTT dalam konteks pengembangan
pariwisata dan ekonomi kreatif melalui arsitektur sangat besar. Pengembangan KSPN Labuan Bajo sudah sejalan untuk mendukung
rencana pembangunan super hub pariwisata dan ekonomi kreatif di Koridor Bali
Nusra. Investasi untuk pembangunan fasilitas penunjang kepariwisataan seperti hotel,
restoran diperkirakan akan muncul. Karya arsitektur hadir untuk memberikan kontribusi
baik untuk menyiapkan fasilitas yang fungsional dan berkualitas yang dapat memberikan pelayanan terbaik bagi
wisatawan maupun sebagai daya tarik wisata baru.
Kemudian NTT akan menjadi Tuan
Rumah PON 2028 bersama dengan Provinsi NTB. Diprediksi kunjungan wisatawan akan
meningkat untuk menyaksikan event olahraga nasional empat tahunan tersebut. Kebutuhan
fasilitas wisata akan meningkat seperti hotel dan restoran. Termasuk
pembangunan sejumlah fasilitas olahraga seperti stadion dan gelanggang olahraga.
Hal ini menjadi kesempatan bagi NTT untuk
menghasilkan dan melahirkan karya arsitektur yang berkontribusi bagi pembangunan pariwisata.
Karya arsitektur yang mengangkat nilai lokal dari 10 ragam arsitektur lokal di
NTT yang ada, diharapkan menjadi
karya yang unik, ikonik dan menjadi daya
tarik wisata yang baru.
Sumber Dokumentasi : Istimewa
Artikel Lainnya
PENTINGNYA PERIZINAN BANGUNAN GEDUNG DALAM USAHA PARIWISATA
PENTINGNYA PERIZINAN BANGUNAN GEDUNG DALAM USAHA PARIWISATA
MENATA KAWASAN LELOGAMA, LEMBANGNYA NTT
WISATA TEMATIK DAN DAYA SAING DTW
RESTORASI TERUMBU KARANG DI KAWASAN EKOWISATA PANTAI OESINA KABUPATEN KUPANG
MOTIF KAIN TENUN ADAT NTT UNTUK FASAD BANGUNAN
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555