Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
Card image
Diposting oleh - Dinas Parekraf Provinsi NTT, Pada 09 May 2022

Di antara kabut dan renyah hujan Fatumnasi ……

oleh : Johny Rohi

 

    Liburan panjang Idul Fitri telah tiba. Banyak orang menyambutnya dengan berbagai ekspresi. Dua tahun momen yang sama berada dalam Pemberlakuan Pembatasan Kehidupan Masyarakat (PPKM)  di berbagai level akibat pandemi Covid-19, menyebabkan kungkungan psikologis pembatasan dalam kehidupan sosial seperti kunjungan, berlibur dan suasana kebersamaan lainnya. Hidup kini berada dalam kondisi kenormalan yang baru di berbagai aspek kehidupan  yang menabukan beberapa kebiasaan dan tradisi yang sering dilakukan. Namun semakin gencarnya program vaksinasi, membuat penyebaran virus corona ini makin lama semakin menurun sehingga PPKM berada pada titik terendah dalam kehidupan berbangsa kita. Pergerakan orang pada musim liburan ini (mudik) berada dalam angka tertinggi dalam sejarah bangsa. Kemacetan berkilometer pun  tidak dapat dihindari.

 

   Pada tingkat daerah, hal yang sama juga terlihat. Perilaku berkunjung dan berwisata pun mengalami pergeseran yang cukup signifikan. Perkembangan industri komunikasi dan informasi membuat orang berwisata kini dengan beragam keinginan dan karakternya. Di berbagai destinasi wisata terlihat kunjungan yang membludak, termasuk destinasi-destinasi baru yang viral oleh berbagai postingan media sosial kaum milenial. Tidak ketinggalan Fatumnasi.

 

   Destinasi ini berjarak 34 km dari kota So’e Kabupaten Timor Tengah Selatan dan dengan aksesibilitas yang sudah mulai membaik, jarak tempuhnya ± 1 jam perjalanan darat. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan alam yang sangat komparatif dan kompetitif, seperti air terjun 7 tingkat Oehala, landsekap alam Oelbubuk di km 12, pasar tradisional Kapan, Rumah Pesangrahan Belanda, kampung UMKM Ajaobaki (peraih juara 1 Festival Desa Binaan Bank NTT tahun 2021), Hutan Pinus dan landsekap kampung  Fatumnasi, Bukit marmer Fatunuasus, Potongan marmer di Tunua, hutan homogen Ampupu dengan bonsai alamnya (eucalyptus urophylia)  dan bila ingin wisata adventur bisa melakukan pendakian ke gunung Mutis.

 

   Dalam kebijakan pembangunan Pemerintah Provinsi NTT, Fatumnasi merupakan salah satu di antara 7 (tujuh) Pariwisata Estate, sebuah kebijakan untuk membangun dan mengembangkan ekosistem wisata di dalam Kawasan dengan pemenuhan unsur 5A esensial (attraction, accescilbily, amenity, accommodation, awarnesses)  dengan pendekatan community based tourism/CBT  antara lain inclusive, local based resources  dan sustainable.  Upaya ini untuk mendorong adanya pengembangan rantai pasok dan rantai nilai berbagai potensi kawasan dan dilakukan secara kolaboratif lintas wilayah, perangkat daerah dan kemitraan.

 

   Fatumnasi saat ini telah memiliki fasilitas akomodasi dan amenitas berupa cottage, villa, resto serta camping ground yang sering dikunjungi wisatawan terutama di akhir pekan dan liburan panjang seperti saat ini. Dalam aspek pengelolaan fasilitas pariwisata ini, sejak 1 mei 2022, melalui pola Kerjasama dengan manajemen Sahid T-More Hotel Kupang, diharapakan akan memberikan pelayanan yang lebih maksimal bagi para pengunjung. Pembenahan elementer saat ini sedang digenjot oleh pihak manajemen termasuk dari aspek kapasitas pelayanan pengelola (service excellent) yang menggunakan staf lokal. Tersedia 8 kamar standard, 1 VIP dan 2 villa.

 

   Pantauan kami, di hari Senin 2 Mei 2022 ini, ada lebih dua ratusan kendaraan pribadi yang berkunjung ke Kawasan Fatumnasi ini. Mereka menikmati berbagai potensi daya tarik wisata bahkan ada yang sempat menginap baik di fasilitas penginapan maupun di tengah hamparan hutan dengan berkemah.  Manajemen di cottage Fatumnasi kewalahan menangani pesanan menginap yang sudah penuh untuk beberapa hari ke depan. Bahkan ada yang menggelar tenda untuk bisa menikmati dinginnya malam serta kabutnya Fatumnasi. Satu hal yang tersisa dan perlu mendapat perhatian serius yaitu masalah sampah baik sampah bekas makanan maupun sampah plastik yang tentunya dapat memberi pengaruh negatif bagi ekosistem lingkungan setempat.  Ketersediaan tempat pembuangan sampah serta tingkat kesadaran pengunjung yang masih rendah menyebabkan sampah bertebaran dalam kawasan. Perlu sebuah kelembagaan tata kelola destinasi  (destination manajemen organization/DMO)  secara komprehensif terutama dengan pelibatan masyarakat setempat agar dapat bersinergi dengan otoritas kawasan setempat. Hujan pun semakin renyah turun, kabut pun semakin tebal di Fatumnasi.

 

   Berwisata kini bukan saja sebuah kebutuhan tetapi merupakan hak asasi manusia. Selamat berwisata. Untuk reservasi pada Cottage/Villa Fatumnasi dapat menghubungi Engky/08113830021.

 

Dokumentasi : Pribadi,2022



Artikel Lainnya


PENTINGNYA PERIZINAN BANGUNAN GEDUNG DALAM USAHA PARIWISATA

PENTINGNYA PERIZINAN BANGUNAN GEDUNG DALAM USAHA PARIWISATA

TREND KE DEPAN, ARSITEKTUR SEBAGAI DAYA TARIK PARIWISATA BAGAIMANA POTENSI DAN PELUANG NTT?

MENATA KAWASAN LELOGAMA, LEMBANGNYA NTT

WISATA TEMATIK DAN DAYA SAING DTW

RESTORASI TERUMBU KARANG DI KAWASAN EKOWISATA PANTAI OESINA KABUPATEN KUPANG

MOTIF KAIN TENUN ADAT NTT UNTUK FASAD BANGUNAN

PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA

MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE

Kota Kreatif

Lomba Geowisata Goes to School

URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT

Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024

Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata

Menulis Buku Bagi ASN Perencana

Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory

Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang

Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia

Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide

SALAM GEOWISATA

TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?

DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT

RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA

PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026

BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023

MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN

SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK

DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023

BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II

PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH

Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA

Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia

Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT

PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA

Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG

DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG

EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA

MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK

Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT

BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI

Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional

Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka

Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO

Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE

Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya

Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022

JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN

WELCOME LABUAN BAJO

Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN

KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA

AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022

Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs

KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG

Kampung Seni Flobamorata Kupang

Lasiana Beach

KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?

Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT

Standar Pelayanan Publik

Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT

DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES

IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Wisata Aman Bencana di NTT

KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023

Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas

RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF

RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022

SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023

Buku Database 2021

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE

Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata

Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR

DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA

Outlook Parekraf 2022

Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang

PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA

Semauku Indah

MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG

WISATA KOTA, KOTA WISATA

NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai

KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !

Regional Calender Tourism Events 2022

RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT

KENYAMANAN RUANG HOMESTAY

SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE

MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO

KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT

Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang

PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI

DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?

Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao

Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT

MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA

Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata

Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT

PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA

Catatan Perjalanan ke Liman

Wisata Langit Gelap “Lelogama”

TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI

Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT

Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya

Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur

Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT

Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT

Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT

Kunjungan Bupati Malaka

Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana

Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT

Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende

Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur

Literasi Kabupaten Alor

Literasi Lamalera

Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)

MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO

EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM

Tourism Event 2022

WORKSHOP ARSITEK

DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT

MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG

DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT

Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles

Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang

Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT

Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT

FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025

Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT

Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT

Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik

Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi


MEDIA SOSIAL DAN KONTAK


| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555