Lokasi
Batu Termanu merupakan salah satu daya Tarik wisata alam yang terletak di Kecamatan Rote Tengah, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Destinasi wisata Batu Termanu menjadi bagian dari wilayah Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Sedangkan secara geografis, berada di sebelah timur Kota Ba’a, Ibu Kota Rote Ndao.
Aksesibilitas
Akses menuju ke destinasi wisata Batu Termanu terbilang cukup baik. Untuk sampai di sini, para wisatawan harus menempuh perjalanan dari Kupang terlebih dahulu. Setelah itu berkendara menuju Pelabuhan Tenau dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Adapun berbagai jenis pilihan transportasi laut yang bisa digunakan yaitu kapal feri lambat dan kapal feri cepat dengan tarif sesui dengan kelas yang digunakan (kelas VIP,bisnis dan ekonomi) untuk Pelabuhan feri cepat bersandar di Pelabuhan kota ba’a sedangkan untuk feri lambat bersandar di Pelabuhan Pantai baru Kecamatan Pantai baru. Lama perjalanan mengarungi lautan sekitar 2 – 3 jam, untuk menuju ke Batu Termanu cukup ditempuh dengan perjalanan selama 30 menit. Jangan khawatir, fasilitas transportasi di sana cukup lengkap serta harga tiket masuk hanya Rp. 10.000 per orang untuk sekali masuk
Legenda Batu Termanu
Dalam Legenda rakyat batu termanu merupakan batu rejeki, karena dipercaya dapat menurunkan hujan menurut Masyarakat Rote. Batu termanu suelay merupakan tempat pemujaan orang Rote Tengah, dimana lokasi pemujaan tersebut terletak di puncak Batu Termanu Suelay. Menurut cerita rakyat dahulu batu ini berpindah-pindah dari Alor ke Timor kemudian berkeliling Pulau Rote. Ketika tiba di Rote Tengah batu ini berhenti karena ritual/upacara adat untuk menyambut kedatangannya sangat disenangi oleh penunggu batu ini. “ada dua batu di Termanu, yaitu batu Suelay dan Batu Hun. Menurut legenda mereka adalah dua sejoli yang tak terpisahkan yang akan menyambut anda saat mulai memasuki kota Ba’a”.
Potensi dan Keunggulan
Batu Termanu merupakan salah satu dari sekian banyak destinasi wisata yang ada di Kepulauan Rote, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Destinasi wisata Batu Termanu merupakan destinasi wisata yang terdiri dari dua bongkahan batu besar yaitu Batu Hun dan Batu Suelai. Batu Termanu Hun merupakan batu yang menjulang dan perairan disekitar Batu Termanu Hun dijadikan sebagai daya Tarik wisata yaitu wisata menyelam dan memancing Sebab, banyak ikan laut, dan terumbu karang yang mempesona. Batu Termanu merupakan salah satu destinasi wisata yang sangat dikenal di kalangan wisatawan baik loka maupun mancanegara karena memiliki nilai history yang sangat menarik untuk diketahui. Pemandangan yang indah dengan hamparan bukit yang luas membuat banyak aktivitas wisata yang bisa dinikmati di sekitar destinasi wisata Batu Termanu. selain itu obyek wisata ini juga memiliki view pantai yang indah dikala sunset.
Danau laut mati berarda di Desa Sitomori, kecamatan
Landu Leko, Kbupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Kabupaten Rote Ndao berada
di posisi terselatan Indonesia. Rote Ndao merupakan kabupaten baru yang
memisahkan diri dari kabupaten Kupang pada tahun 2002.
Kabupaten Rote Ndao merupakan gugusan pulau
terluar bagian selatan dari Indonesia. Keberadaan pulau Rote ini sangat
strategis dan merupakan pulau terindah, dimana gugusan pulau kecil yang ada di
sekitar nya menambah rentetan keindahan yang merupakan destinasi yang diminati
saat ini.
- Aksesibilitas
Untuk Akses menuju ke destinasi Danau Laut
Mati tidak susah karena karena tersedia kendaraan berupa rental mobil, motor
dengan infrastruktur jalan yang memadai. Jarak yang ditempuh untuk sampai ke
destinasi Danau Laut Mati kurang lebih 65 KM dari kota Ba’a dengan waktu tempuh
kurang lebih 1 jam 30 menit.
-
Potensi dan keungulan
Keberagaman keindahan gugusan pulau-pulau ini serta pantai pasir putih membuat Rote Ndao menjadi destinasi terindah dan surga wisata yang ada di selatan Indonesia. Keindahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan dan pulau-pulau kecil yang menjadi tempat wisata lainnya. Salah satu destinasi wisata yang berada di Rote Ndao yang tak kalah indah dan exotis adalah wisata laut mati. Menurut cerita masyarakat setempat laut mati disebut juga danau oemasapoko yang berarti “air yang meletup-letup” disebabkan karena adanya semburan mata air dari pinggir danau. Rasa air di danau laut mati memang sangat asin tapi uniknya ikan yang hidup didalamnya adalah ikan mujair (ikan air tawar), dan danau laut mati ini dikelilingi oleh bukit yang menjorok ke pantai yang berpasir putih halus, hutan mangrove dan karang terjal di beberapa pesisirnya menambah sempurna tempat ini. Di danau laut mati juga terdapat sebuah bukit yang cukup tinggi untuk melihat keseluruhan isi danau ini, dibukit ini wisatawan bisa menikmati sunrise dari balik atol ( pulau cincin ) yang menyerupai pulau kecil di tengah lautan luas, disini bisasanya menyerupai beribu pelangi dari dalam danau ini. Dilatar belakangi oleh buih-buih putih di tepian pasir pantai, celah-celah dan puncak karang. Buih-buih di danau ini hanya bisa dinikmati pada malam hingga pagi jam 08.00 WITA. Dengan bentangan luas + 12 kilometer persegi, Laut Mati relatif lebih sunyi bila dibandingkan dengan objek wisata laut lainnya. Jarak menuju laut lepas - Laut Sawu - sekitar satu kilometer dari bibir Laut Mati bagian utara. Keunikan lainnya dari Laut Mati adalah pasirnya yang berasal dari kulit kerang atau keong yang menambah kekhasan objek wisata ini. Tak hanya itu, keunikan lain dari Laut Mati ini adalah adanya migrasi burung Godwig dari utara Indonesia menuju ke selatan, tepatnya benua Australia pada bulan April dan September. Migrasi burung Godwig ini bisa menjadi pilihan wisata bagi pecinta watching bird (pengamatan burung) di objek wisata Laut Mati.
- - Pengelola
Danau Laut Mati di kelola oleh masyarakat setempat dan pokdarwis. Kelompok ini sangat berperan penting dalam mengelola destinasi wisata ini. Untuk berlangsungnya destinasi ini perlu ada sentuhan dan pembinaan dari dinas pariwisata Kab,Rote Ndao.
Fasilitas
Danau laut mati belum ada fasilitas penunjang seperti toilet, maupun lopo-lopo dan tempat duduk di sekitar area danau laut mati, begitu pula halnya dengan transportasi umum yang menuju ke laut mati belum tersedia untuk menuju danau ini. Untuk wisatawan yang ingin menginap di sekitar kawasan laut mati wisatawan dapat menyewa kamar warga setempat denan harga yang sudah disepakati dengan masyarakat yang menyewakan kamar tersebut. Karena di lokasi tersebut tidak ada losmen atau hotel. Danau laut mati ini akan manjadi objek wisata yang menantang dan menyenangkan, apabila disediakan fasilitas pendukung seperti perahu atau pun jet ski yang bisa digunakan pengunjung untuk berkeliling pulau-pulau kecil yang berada di sekitarnya. Namun Pada tahun 2023, Pemerintah Kab. Rote Ndao melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sedang membangun fasilitas di objek wisata ini berupa toilet, pedestrian, taman, panggung seni, dan penerangan sebagai upaya memberikan kenyamanan bagi wisatawan. Kendaraan maupun transportasi carteran maupun yang disewakan itu berasal dari kota Ba’a.
Pantai Bo’a terletak di desa Bo’a kecamatan Rote Barat, Kabupaten Rote Ndao.
Pantai ini merupakan Kawasan pantai yang masih sangat
terjaga kebersihannya. Pantai ini menawarkan
keindahan eksotik perpaduan keberadaan dua samudera yang juga lokasinya berbatasan
langsung dengan perairan wilayah Australia. Pantai Bo’a juga terdapat pasir
yang sangat lembut dan putih, plus banyaknya bebatuan granit, merupakan
keindahan lukisan alam yang ditawarkan untuk para pengunjung yang datang.
Pantai ini sangat terasa familiar bagi pengunjung yang merupakan pegiat ataupun penggila olahraga selancar (surfing). Pantai Bo’a ini sangat terkenal dengan ketinggian ombak yang besar, sangat menantang bagi para pegiat selancar hingga mencapai 7 kali gulungan dan merupakan yang terbesar setelah ombak yag berada di Kepulauan Hawai. Setiap tahun, khususnya pada bulan September dan Oktober dipantai ini sering kali diadakan event olahraga selancar baik untuk kelas regional maupun yang berkelas internasional. Event ini turut mendukun promoso destinasi wisata di Pantai Bo’a ini.
Keistimewaan pantai Bo’a yang menjadi daya Tarik tersendiri
yaitu ombak. Pantai Bo’a menawarkan jenis ombak right hander yang merupakan
ombak kanan, berjarak kurang lebih 500 meter dari bibir pantai. Kondisi ombak
di Pantai Bo’a memiliki arus kuat dan berbahaya, memecah dari kiri ke kanan di
sepanjang pantainya. Ombak di Pantai Bo’a sebagai obyek wisata bahari yang
sangat cocok untuk surfing.
Selain berselancar pengunjung juga dapat melakukan
aktivitas lainnya seperti berenang, snorkeling, memancing dan mengunjungi Pulau
Ndana (Pulau terujung selatan Indonesia).Selain itu, pengunjung juga dapat
mengenal lebih dekat adat dan budaya masyarakat Rote dengan mengunjungi
desa-desa setempat.
Lokasi Pantai Bo’a berada di kecamatan Rote Barat, berjarak
kurang lebih 7,5 KM dari kota kecamatan. Wisatawan yang berangkat dari Kota Kupang,
dapat menyewa speedboat atau perahu motor milik warga. Jika menggunakan kapal
cepat bisa melalui Pelabuhan Bolok di Kota Kupang dengan waktu tempuh yang
dibutuhkan kurang lebih 2 jam perjalanan mulau Pulau Rote, dengan harga tiket
Rp 120.000 per orang, sedangkan via udara, pengunjung dapat menggunakan pesawat
dari Bandara El Tari Kupang ke Bandara Lekunik Rote dengan biaya sekitar
200-300 ribu rupiah. Dari Pelabuhan menuju lokasi bisa menggunakan angkutan
umum dengan biaya sewa Rp 50.000.
fasilitas penunjang seperti toilet dan warung makan di sekitar Pantai Bo’a masih sangat minim. Sebaiknya pengunjung membeli dan memenuhi perbekalan. Bagi pengunjung yang hendak bermalam tenang saja, karena tak jauh dari pantai Bo’a terdapat banyak hotel dan penginapan diantaranya:
1.
Boa Hills Surf House
Harga berdasarkan tarif rata-rata untuk kamar standard mulai dari Rp 788.000-Rp 1.006.000
2.
Boa Vida Rote
Harga mulai Rp 2.394.000-Rp 4.136.000 berdasarkan tarif rata-rata untuk
kamar standard
3.
Baan Boa Resort
Harga mulai Rp 461.000/malam
-
Lokasi
Lokasi daya tarik wisata Mulut Seribu berada di sebelah timur dari gugusan pulau-pulau dalam wilayah Kabupaten Rote Ndao, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kupang yang dipisahkan oleh Selat Rote. Secara administrasi berada di Desa Daiama Kecamatan Landu Leko Kabupaten Rote Ndao. Wisata Mulut Seribu sering disebut juga oleh masyarakat setempat sebagai Pantai Loko atau Lokonamon. Mulut Seribu telah menjadi salah satu lokasi tujuan wisata atau destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi baik oleh wisatawan lokal di Kabupaten Rote Ndao, wisatawan nusantara lainnya dari luar Kabupaten Rote Ndao maupun wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kabupaten Rote Ndao.
- Aksesibilitas
Perjalanan ke
lokasi wisata Mulut Seribu, dapat dicapai menggunakan kendaraan bermotor roda 2
maupun 4 dari Kota Ba’A ibu kota Kabupaten Rote Ndao, dengan jarak tempuh ± 58
Km dan waktu tempuh ± 2 Jam perjalanan. Sebagai upaya menarik minat kunjungan
wisatawan untuk berkunjung ke lokasi destinasi wisata Mulut Seribu, saat ini
pemerintah juga telah menyediakan angkutan umum berupa Bus DAMRI AC, rute Ba’A-
Mulut Seribu dengan tarif Rp. 20.000,-/penumpang. Perjalanan darat ke lokasi
destinasi wisata Mulut Seribu dari Kota Ba’A, wisatawan akan disuguhi
pemandangan alam yang indah menyusuri tepian pantai dengan hamparan pasir putih,
diselingi dengan batuan-batuan tiang karang yang seakan membentuk pulau-pulau
kecil di lautan, permukiman penduduk dan daerah pertanian warga. Akses jalan ke
lokasi, melalui jalur utama jalan strategis nasional ruas Ba’A – Papela dengan
kondisi jalan yang baik. Dari jalur utama perjalanan darat masih harus melalui
jalan Kabupaten dengan kondisi jalan berfariasi ± 7 Km melalui Desa Keoen atau
dapat juga melalui Desa Serubeba. Selanjutnya perjalanan melalui jalan
Kabupaten dengan kondisi baik ± 5 Km, melalui ruas jalan simpang Desa Daiama
hingga ke lokasi destinasi wisata Mulut Seribu.
Apabila wisatawan dari luar yang ingin berkunjung ke Kabupaten Rote Ndao, dapat menggunakan transportasi udara melalui Bandara D. C. Saudale atau juga menggunakan transportasi laut berupa angkutan kapal cepat melalui Pelabuhan Ba’A dan angkutan penyeberangan fery ASDP yang dapat mengangkut kendaraan melalui Pelabuhan Pantai Baru. Kondisi Kabupaten Rote Ndao sebagai salah satu kabupaten di Provinsi NTT dengan wilayah yang terdiri dari pulau yang terpisah dari pulau besar lainnya, sehingga dikelilingi oleh perairan laut. Keberadaan wilayah kabupaten Rote Ndao ini, memudahkan juga bagi wisatawan, karena dapat langsung mencapai destinasi wisata yang ingin dikunjungi termasuk “Mulut Seribu”, secara langsung menggunakan perahu pribadi atau sewa.
-
Potensi dan Keunggulan
Wisata Mulut Seribu adalah merupakan atraksi wisata alam bahari yang menampilkan atraksi keindahan pemandangan alam alur-alur laut yang tenang tanpa gelombang yang terbentuk dari gugusan pulau-pulau karang kecil maupun besar. Dinamakan Mulut Seribu oleh Masyarakat karena pada lokasi ini terdapat banyak alur-alur laut disela gugusan pulau-pulau karang, yang membentuk mulut-mulut alur yang banyak, bagaikan labirin alami yang apabila tidak menguasai alur -alurnya maka pengunjung bisa tersesat atau masuk ke dalam keramba rumput laut milik Masyarakat. Pulau-pulau yang ada, ditumbuhi oleh pepohonan jenis bakau, kusambi, beringin serta tumbuhan semak lainnya yang tumbuh lebat. Destinasi wisata ini sering disamakan dengan destinasi wisata Raja Ampat yang berada di Provinsi Papua Barat Daya. Kondisi perairan yang tenang dengan air yang jernih berwarna hijau toska dan biru, menjadikan perairan sekitar Mulut Seribu banyak di manfaatkan masyarakat sekitar untuk budidaya rumput laut. Perahu wisata yang menelusuri perairan ini, perlu berhati-hati agar tidak masuk kedalam lokasi budidaya rumput laut milik masyarakat sekitar. Saat ini pada lokasi perairan sekitarnya juga telah mulai dimanfaatkan untuk budidaya keramba ikan kerapu dan udang lobster. Pemanfaatan Kawasan perairan Mulut Seribu oleh berbagai aktifitas ini, tentunya perlu dilakukan penataan sehingga kedepannya tidak menjadi sumber konflik, tetapi dapat saling menunjang dalam suatu kemasan paket atraksi wisata yang menarik. Aktivitas wisata lainnya yang dapat dikembangkan di lokasi destinasi ini selain menyaksikan panorama alam dan menulusuri labirin alami berupa perairan sekitar gugusan pulau-pulau kecil, tetapi dapat juga melakukan aktifitas wisata memancing, olah raga air seperti mendayung, snorkeling, dan diving.
Wisata Mulut Seribu juga masuk kedalam Kawasan Suaka
Margasatwa “Harlu” yang dikelola oleh BBKSDA NTT. Sebagai Kawasan Suaka
Margasatwa maka memiliki potensi beberapa jenis hewan terutama jenis burung
seperti Kakatua kecil jambul kuning, Tekukur, Perkici Timor serta jenis
Kirik-kirik Australia. Jenis perimata yang dapat dijumpai disekitar lokasi
adalah seperti Monyet ekor Panjang serta Jenis Rusa Timor. Suasana sekitar
Kawasan yang banyak ditumbuhi pepohonan juga sangat berpotensi untuk
dikembangkan atraksi wisata minat khusus berupa outbount seperti tracking, hiking
dan juga berkemah.
Suasana lainnya
yang juga dapat dinikmati oleh wisatawan saat berkunjung ke lokasi wisata Mulut
Seribu, yaitu suasana aktifitas pedesaan yang masih sangat nampak dari
aktifitas warga masyarakat sekitarnya terutama warga yang memiliki lahan untuk
bertani, berkebun dan berternak. Kondisi ini masih dapat terlihat saat dalam
perjalanan darat menuju maupun kembali dari lokasi destinasi wisata Mulut
Seribu, baik dalam wilayah Desa Daiama maupun desa tetangga yakni Desa Serubeba
dan Desa Matasio. Pada saat musim penghujan warga masyarakat di desa-desa ini
memanfaatkan lahan mereka yang kosong dan terbuka dengan mengelola sawah tadah
hujan dan setelah musim hujan berakhir lahan-lahan tersebut yang masih memiliki
sumber air dari sumur gali yang cukup dimanfaatkan untuk menanam tanaman
palawija seperti sayur mayur, bawang, tomat dan Lombok. Beberapa lokasi dalam
wilayah desa-desa ini telah juga dibangun bangunan penapung air hujan berupa
embung dan sumur bor oleh pemerintah Kabupaten, Provinsi dan Pusat.
Fasilitas pendukung pariwisata yang saat ini telah terdapat di lokasi wisata Mulut Seribu sudah cukup baik. Apabila wisatawan ingin berwisata disekitar perairan Mulut Seribu, maka telah tersedia perahu – perahu tradisonal warga yang dikelola oleh masing-masing pemilik perahu dengan tarif yang masih berfariasi sekitar Rp. 250.000,- sampai dengan Rp.500.000,- bergantung pada durasi waktu yang dipesan. Fasilitas keselamatan penumpang wisatawan berupa jeket pelampung, belum seluruhnya disediakan oleh parahu yang beroperasi. Untuk menaikan dan menurunkan wisatawan ke perahu pengangkut, pada lokasi wisata Mulut Seribu telah juga tersedia Pelabuhan. Fasilitas yang ada, tidak saja berfungsi sebagai Pelabuhan wisata namun berfungsi juga sebagai Pelabuhan yang melayani angkutan laut rakyat ke pulau-pulau kecil sekitar yang berpenghuni dan aktifitas nelayan serta petani rumput laut.Fasilitas lainnya yang juga telah terdapat di sekitar lokasi wisata berupa tempat parkir kendaraan, lopo - lopo tempat beristirahat serta beberapa foto corner yang menarik untuk pengambilan gambar sebagai kenang-kenangan saat berkunjung ke lokasi wisata. Apabila wisatawan yang berkunjung disekitar area Pelabuhan yang membutuhkan makanan serta minuman, maka telah tersedia warung yang dikelola oleh Masyarakat di sekitar lokasi yang menyediakan makanan serta minuman ringan.
Fasilitas akomodasi saat ini juga telah tersedia disekitar lokasi wisata
berupa homestay milik Masyarakat setempat, serta cottage yang telah di bangun
oleh Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Di sekitar
lokasi juga telah tersedia toilet umum, baik yang dikelola oleh Masyarakat juga
yang dikelola oleh pelaksana cottage.
Pantai Nemberala di Kabupaten Rote Ndao, sebuah pulau di ujung selatan Indonesia masuk dalam wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur. Di pulau ini terdapat pantai dengan panorama yang indah dan Pantai Nemberala menjadi salah-satu pantai di Kabupaten Rote Ndao yang bertaraf internasional, terutama dari sisi kualitas ombaknya yang selalu diburu peselancar dunia.
Untuk mencapai pulau Kabupaten Rote Ndao Anda dapat menggunakan penerbangan dari Bandara El Tari Kupang menuju Bandara D.C. Saudale Rote sekitar 20 menit penerbangan dengan Maskapai Laion Air yang telah melayani rute ini setiap hari dengan jam penerbangan 15.05 Wita (sesuai jadwal maskapai). Atau juga bisa menggunakan paleyaran laut yaitu kapal Bahari Express dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Pelabuhan Baa Rote sekitar 1 jam 45 menit dan juga bisa menggunakan kapal ferry ASDP melalui Pelabuhan Bolok, Kota Kupang menuju ke pelabuhan Pantai Baru, Rote dimana perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 3 hingga 4 jam perjalanan.
Setelah wisatawan sampai di Kota Ba’a, Kecamatan Lobalain, perjalanan dapat
dilanjutkan dengan menggunakan kendaraan roda dua atau empat membutuhkan waktu
sekitar 1,5 jam. Suasana Pantai
Nemberala, masih jauh dari keramaian. Pantai Nembrala
disebut-sebut sebagai Pantai Kuta-nya Pulau Rote dengan hamparan pasir putih
yang luas. Pantai
Nemberala sangat memanjakan mata pengunjung dengan air
lautnya yang biru berdebur menepi ke pasir putih disepanjang pantainya yang
panjang. Wisatawan yang akan berkunjung ke Desa Nemberala bisa menghabiskan
waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan hanya untuk
menikmati permainan gelombang air laut dan menikmati keindahan sunsetnya.
Desa Nemberala juga menawarkan keindahan dan keunikan tersendiri. Selain menawarkan pemandangan pantai, Kawasan Pantai Nemberala juga terdapat rimbunan pohon kelapa yang menjulang tinggi dan lambaian dedaunan yang meneduhkan. Pemandangan yang ditawarkan sungguh memanjakan mata. Wisatawan bisa merasakan kesegaran dan kedamaian.
Bagi para peselancar pemburu ombak dari seluruh dunia yang datang ke
Indonesia, Pantai Nemberala telah menjadi salah satu magnet yang mampu menarik
mereka untuk menantang salah satu ombak terbaik di Indonesia ini.
Telaga Nirwana adalah permata tersembunyi yang terletak di Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. Danau ini terletak di dusun Kotalai, desan Oeseli, kecamata Rote Barat Daya Kabupaten Rote Ndao. Untuk menuju pulau Rote Ndao, bisa menggunakan penerbangan dari bandara El Tari Kupang menuju Bandara D.C Saudale. Rute memakan waktu kurang lebih 20 menit dengan menggunakan pesawat Lion Air atau bisa juga menggunakan kereta Expres bahari dari pelabuhan Tenau Kupang menuju pelabuhan Ba’a Rote Ndao dengan waktu tempuh sekitar 1 jam 45 menit.
Atau juga bisa menggunakan
kapal Feri ASDP melintasi pelabuhan bolok menuju Telaga Nirwana dapat di
lanjutkan dengan kendaraan roda dua atau roda empat dengan jarak yang di tempuh
sejauh 35 km dengan waktu tempuh 40 menit. Jika ingin ke Telaga Nirwana dari
pantai Baundale harus menyewa speed boad
dengan harga Rp.250.000 dengan jarak tempuh 200 meter atau waktu 10 menit untuk
sampe ke telaga ini. Pesona warna biru kehijauan dari danau ini merupakan hasil
dari perpaduan warna biru air danau, serta pantulan langit biru dan hijaunya
dedaunan di hutan sekitarnya. Selain itu, di tengah danau terdapat batu
berbentuk hati yang terbentuk secara alami tentunya batu tersebut membuat
tempat ini semakin unik dan menarik.
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555