MAXIMIANUS LIARIAN ETO, A.Md.Par
ASN Bidang Industri Parekraf Dinas Parekraf Provinsi
NTT
Kabupaten Kupang merupakan salah satu daerah
tujuan wisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kultur sosial dan budaya yang beraneka ragam
serta didukung keadaan geografis yang menunjang kepariwisataan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan jumlah wisatawan
baik lokal dan asing yang berkunjung ke sejumlah destinasi wisata Kabupaten Kupang. Kabupaten
Kupang setidaknya memiliki 40 obyek wisata yang terdiri dari wisata bahari, alam,
budaya dan sejarah. Di samping itu, Kabupaten Kupang memiliki potensi pelaku-pelaku ekonomi kreatif (ekraf) binaan
yang menjadi mata rantai keunikan dari destinasi wisata di Kabupaten Kupang. Pelaku-pelaku
ekraf ini sangat membantu pemerintah dalam promosi budaya lewat hasil kreasi
produk ekraf masing-masing yang menjadi ciri khas sendiri dalam produknya.
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT saat ini sedang
melakukan pendataan usaha ekonomi kreatif di Provinsi NTT. Ekonomi Kreatif (ekraf) sendiri memiliki 17
sub sektor, yaitu : Aplikasi; game; arsitektur; desain interior; desain
komunikasi visual; desain produk; fashion; film animasi, dan video; fotografi;
kriya; kuliner; musik; penerbitan; periklanan; seni pertunjukan; seni rupa; dan
televisi & radio. Arah kebijakan Dinas Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif Provinsi NTT terkait pembangunan ekonomi kreatif saat ini antara lain mengembangkan
SDM pelaku ekonomi kreatif, mengadakan pelatihan peningkatan kompetensi
yang dilanjutkan dengan sertifikasi pelaku ekonomi kreatif, Pendukungan
sertifikasi HKI (Hak atas Kekayaan Intelektual) dan menjembatani pembentukan kota-kota kreatif
di Provinsi NTT. Hal ini tentu perlu didukung dengan ketersediaan data potensi
usaha ekonomi kreatif yang ada di NTT.
Beberapa produk ekraf yang sudah
terkenal menjadi kekuatan selama ini antara lain Kerupuk Ubi Baumata, produk
tenun ikat, Sei Baun, Kue Cucur Oesao dan usaha kerajinan alat musik Sasando.
Pendataan industri ekraf yang dilakukan saat ini bertujuan untuk mengumpulkan
produk usaha ekonomi kreatif yang selanjutnya akan menjadi potensi untuk dikembangkan
dan dilindungi melalui hak paten (sertiifkasi HKI).
KERUPUK
UBI BAUMATA
Kerupuk Ubi Baumata merupaka salah satu jajanan/kuliner yang
cukup dikenal di kalangan kabupaten Kupang maupun Kota Kupang. Kerupuk ubi ini banyak
dijual oleh masyarakat lokal disekitar objek wisata Kolam Renang Baumata. Terbuat
dari bahan utama singkong yang diolah menjadi suatu krupuk yang rasanya enak
dan renyah sewaktu dimakan. Biasanya wisatawan yang berkunjung ke Kolam Renang
Baumata membawa pulang krupuk ini sebagai oleh-oleh bagi keluarga di rumah. Berdasarkan
informasi dari Kelompok Ekraf Kuliner Kerupuk Ubi Baumata memiliki omset yang
diperoleh hampir Rp 3 juta lebih sebulan per keluarga. Dengan bahan pokok yang
diambil langsung dari kebun sendiri sehinga usaha ekraf ini sangat membantu
perekonomian masyarakat Baumata. Di daerah Baumata sendiri pelaku ekraf Kerupuk
Ubi Baumata memiliki anggota 30 orang yang kebanyakan terdiri dari ibu-ibu
rumah tangga.
USAHA KOLAM PANCING IKAN NUNNEO
Wisata kolam pancing ikan Nunneo
adalah sebuah obyek wisata yang berada di Buraen Kecamatan Amarasi Selatan Kabupaten Kupang. Untuk sampai ke lokasi ini dapat menggunakan
kendaraan roda dua maupun roda empat dengan akses jalan menuju lokasi yang
cukup baik, tentunya memudahkan para pengunjung untuk sampai di wisata Kolam Pancing
Nunneo. Wisata Kolam Pancing Nunneo ini merupakan obyek wisata yang baru dibuka
pada tahun 2019, obyek wisata yang memiliki pesona alam yang menarik dengan
nuansa alam yang ditumbuhi pepohonan di sekitar lokasi area obyek wisata. Hal
ini menambah kesejukan dan keindahan di area obyek wisata.
Bagi wisatawan yang ingin berwisata
memancing di obyek wisata ini sudah tersedia 15 kolam pancing dengan ukuran
kolam yang berbeda-beda dan di dalam kolam terdapat jenis ikan nila dan ikan
lele. Fasilitas untuk memancing sudah tersedia dan juga disediakan beserta
umpan pancingnya, adapun biaya per kilogram ikan yang berhasil dikail sebesar
Rp. 75.000. Usaha Wisata Kolam Pancing Nunneo masuk dalam usaha Ekraf dalam
bidang Kuliner, karena di tempat ini tersedia makanan dan minuman lokal yang
menjadi ciri khas daerah dan juga arsitektur bangunan lopo juga sangat indah
sehingga menjadi daya tarik wisatawan yan mau berkunjung.
KUE CUCUR OESAO
Kue Cucur merupakan makanan
kesukaan masyarakat lokal maupun tamu nusantara. Para wisatawan bila berkunjung
ke NTT maka tempat ini merupakan tempat persinggahan karena kue Cucur rasanya
enak untuk dinikmati. Berlokasi di jalan Trans Timor Oesao, Kue Cucur banyak
dijual oleh masyarakat lokal di sekitar Oesao,dengan harga Rp. 20.000 per
piring. Omset lebih dari Rp 20 juta per bulan menjadikan kawasan ini menjadi
surga destinasi bagi para pengunjung yang menjadikan tempat melepas lelah
setelah perjalanan panjang dari arah Atambua. Di daerah Oesao sendiri pelaku ekraf
Kue Cucur Oesao memiliki anggota 12 orang, dengan
masing-masing memiliki pondok dan setiap pondok memiliki 3-4 pekerja .
Rata-rata pengunjung lebih dari 100/hari
orang membuat usaha ini banyak peminatnya.
DAGING SE’I BABI BAUN OM BA’I
Daging Se’i di Baun merupakan
daging idaman masyarakat NTT, bahkan tamu-tamu dari luar daerah juga biasa
mampir di tempat ini karena daging Se’i ini memiliki rasa khas, enak dan sedap,
dibandingkan dengan daging Se’i yang ada di Kota Kupang. Secara tradisional
daging ini diproses melalui cara di panggang atau di asap yang ditutupi dengan Daun
Kusambi, sehingga warna dagingnya menjadi lebih merah. Usaha daging Se’i ini
sudah ditekuni oleh Om Ba’i sejak tahun 2003 sampai sekarang dan sudah menjadi
salah satu ikon dari wisata kuliner di Kabupaten Kupang. Usaha Ekraf Daging
Se’i Babi Om Ba’i memiliki 28 orang pekerja dengan omset lebih dari Rp 200 juta
per bulan dan sudah memiliki sertifikat HKI.
PENJUAL MAKANAN DI PANTAI LIMAN
Hasil survey di
Kawasan Pantai L[man Semau Kupang, terdapat 4 pedagang atau penjual berbagai
produk kuliner seperti madu batu Semau, aneka minuman dan aneka kue-kue buatan
sendiri. Khusus untuk produksi Madu Batu Semau masih secara alamiah/tradisional.
Hal ini terlihat dari belum ada tempat
penakaran sehingga untuk kemasannya masih menggunakan botol bekas minuman dan
belum memiliki label produksi. Kehadiran para penjual ini sangat membantu para
pengunjung yang datang ke Pantai Liman yang sangat jauh dari
fasilitas-fasilitas seperti warung dan kios. Para pedangan ini jika dibina dan
diberi pelatihan secara berkala dapat menjadi pelaku ekraf yang sukses.
RUMAH
SASANDO
Sasando merupakan alat musik tradisional NTT yang
sudah tidak asing lagi bagi telinga
banyak orang dan identitas Nusa Tenggara Timur. Alat musik petik yang terbuat
dari daun lontar, batang bambu dan dipadu dengan sinar gitar itu sudah banyak
dijumpai di beberapa galeri di kota Kupang. Salah satunya adalah Rumah Sasando
yang terletak di jalan Trans Timor Desa Oebelo Kabupaten Kupang.
Rumah Sasando didirikan oleh sang Maestro pembuat dan
pemetik Sasando, Almarhum Jeremias A. Pah,
yang saat ini dilanjutkan usahanya oleh salah seorang anak almarhum yaitu
Jitron Pah. Almarhum Jeremias juga menularkan kepada keenam anak lelakinya agar
piawai memainkan alat musik petik tradisional asli Kabupaten Rote Ndao ini.
Selain Jitron Pah, anak keempat, Berto Pah pernah menghiasi layar kaca dalam
kontes mencari bakat di stasiun televisi swasta nasional. Disamping menjual
alat musik Sasando dalam berbagai bentuk, juga menyajikan alunan musik Sasando bagi para
pengunjung yang datang. Usaha Ekraf Rumah Sasando juga memiliki outlet
kerajinan tangan berupa sarung, patung dan berbagai kerajinan lainya yang
diproduksi langsung di Rumah Sasando yang dikerjakan oleh 4 pekerja.
Kami disambut dengan alunan petikan Sasando
yang dimainkan langsung oleh Jitron Pah saat mulai melakukan pendataan. Sangat
terasa sekali perbedaan nuansa dan suasananya dibandingkan mendengar musik
sasando dari kaset, mp3, cd ataupun sekadar menonton di YouTube. Seperangkat
alat musik sasando, gong dan gendang dirangkai dengan mixer dan pengeras suara juga
disiapkan agar suara yang dihasilkan terdengar merdu di telinga para
pengunjung. Dari buku tamu yang berada di meja, para pengunjung juga datang
dari luar negeri seperti Australia,
Timor Leste, Amerika, Italia, Jerman, New Zeland, Prancis, Brazil,
Inggris,Portugal, Norwegia, Portugal.
KERAJINAN
TENUNAN
Tenun ikat asal Nusa
Tenggara Timur (NTT) saat ini sudah tersohor sampai ke nasional dan manca negara
yang tampak dari beberapa tokoh ternama dunia yang kerap kali menggunakan
busana bermotif tenun NTT. Motif yang beragam pada setiap lembar kain memiliki
keunikan dengan ceritanya masing-masing. Hal inilah yang menjadi daya tarik
tersendiri di mata para pecinta tenun NTT.
Para pengrajin tenunan
di Kabupaten Kupang biasanya tergabung dalam kelompok tenunan di tiap desa
sehingga hampir semua kecamatan (24 kecamatan,177 desa ) yang ada di Kabupaten Kupang
memiliki sentra pengrajin Kain Tenunan . Produk – produk yang dihasilkan
biasanya disesuaikan dengan kearifan corak suku masing-masing yang terdapat di
Kabupaten Kupang seperti Suku Amarasi, Suku Helong,Suku Amfoang, Kearifan corak dari tiap suku yang ada di
Kabupaten Kupang membuat produk tenunan dari Kabupaten Kupang sangat digemari
dan laku keras di pasar.
Keterangan gambar:
beberapa usaha industrik kreatif yang sudah ada
dan yang baru mulai bertumbuh di Kabupaten Kupang yang dikunjungi selama proses
pendataan.
Sumber; Dokumentasi pribadi,2021
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555