KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Card image
Diposting oleh - Paul J. Andjelicus, Pada 24 September 2021

   Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan Rapat Koordinasi selama sehari pada hari Jumad  17 September 2021 bertempat di Hotel Swiss Bell Inn Kristal Kupang. Rapat koordinasi (rakor) ini diikuti 20 peserta terkait yang hadir secara langsung (offline) dari beberapa perangkat daerah terkait dan juga LSM yang selama ini menjadi mitra dari KPA . Secara virtual, rapat ini juga diikuti oleh KPA di 22 kabupaten/kota.

    Rakor digelar bertujuan untuk membahas dan mengetahui program / kegiatan KPA Provinsi dan Kabupaten/Kota, membahas strategi penanganan dan berbagai masalah yang dihadapi dalam penanggulangan  AIDS di Provinsi NTT khususnya berkaitan tema rakor yaitu  upaya mengembalikan  ODHA Lost to Follow Up ke Layanan PDP di masa PPKM (pandemi Covid-19). Beberapa perangkat daerah lingkup Pemerintah Provinsi  NTT yang hadir antara lain  Dinas Sosial, Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, RSU W.Z. Johanes Kupang termasuk  Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

       Kegiatan rakor dibuka oleh Sekretaris KPA Provinsi NTT, dr. Husein Pancretius yang dalam arahanya mengingatkan bahwa bahaya AIDS di masa pandemi tetap semakin tinggi, karena penyakit AIDS merupakan penyakit menurunkan kekebalan / daya tahan tubuh yang justru menjadi sarang yang sangat nyaman bagi virus Covid-19. Selanjutnya disampaikan  adanya kesenjangan yang sangat besar antara data penderita  AIDS  di Kota Kupang dengan kabupaten lain.

      Data kasus  HIV/AIDS di Provinsi NTT yang dihimpun Dinas Kesehatan  Provinsi NTT dari tahun 1997 sampai Maret 2021 terdapat sebanyak 7662 kasus yang tersebar di 22 kabupaten/kota dengan 1443 orang penderita meninggal dunia. Kota Kupang masih menjadi penyumbang terbanyak dengan 3903 kasus. Hal ini belum sesungguhnya benar karena sistem pendataan masih belum baik di kabupaten yang disinyalir jumlah penderita AIDS juga signifikan (fenomena gunung es).  Khususnya di kabupaten dengan jumlah kunjungan wisatawan yang banyak seperti Kabupaten Manggarai Barat dan kabupaten penyedia pekerja migran (baik ke luar daerah dan luar negeri)  seperti  Kabupaten Flores Timur dan Belu.

       Tantangan penanggulangan AIDS di masa pandemi Covid-19 adalah  makin banyak  ODHA (orang dengan HIV AIDS) yang kehilangan kontak /informasi karena tidak mau berobat  atau  mendapat layanan dari fasilitas pelayanan  di lapangan (ODHA Lost). Hal ini terjadi  karena adanya  kendala seperti faktor ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19. Faktor lain adalah kurangnya tenaga lapangan karena tenaga kesehatan yang selama ini melayani fokus pada pelayanan Covid-19. Data sementara tercatat 116 ODHA Lost  yang tersebar di 10 kabupaten di NTT.

       Pada rakor ini juga diisi dengan paparan materi dari Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinkes) Provinsi NTT dan  Yayasan Flobamora Jaya Peduli (FJP). Pemateri dari Dinkes menyampaikan konsep program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia yang dilaksanakan untuk mencapai 3 Zero Tahun 2023, yaitu Zero New Infection (tidak ada infeksi baru HIV-AIDS), Zero AIDS Related Death (tidak ada kematian akibat AIDS) dan Zero Discrimination (tidak ada stigma dan diskriminasi terhadap penderita HIV-AIDS). Selanjutnya dijelaskan program dan kegiatan pencegahan dan penanggulangan AIDS di NTT beserta masalah-masalah yang ada.

Sementara pemateri dari Yayasan FJP menyampaikan sharing pengalaman dalam memberikan pelayanan dan penjangkauan terhadap para ODHA  dan orang beresiko seperti anggota keluarga penderita, keluarga pekerja migran dan kaum gay. Transmisi seksual masih menjadi nomor satu dalam urusan penyebaran HIV- AIDS selain penggunaan jarum suntik dan bayi dalam kandungan ibu yang menderita. Beberapa kendala dalam kerja lapangan pendampingan dan penjangkauan terhadap para ODHA adalah obat-obatan AIDS masih sulit diakses oleh ODHA karena hanya tersedia di beberapa rumah sakit sehingga diharapkan ke depannya dapat  tersedia di semua puskesmas (wilayah kecamatan).

     Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT dapat mengambil peran dalam pencegahan dan penanggulangan AIDS di NTT. Hal ini karena tempat wisata dan fasilitas wisata seperti hotel dan pub rentan menjadi tempat penularan HIV AIDS .  Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah  penerapan sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability) di tempat wisata dan fasilitas wisata dapat menjadi salah satu upaya untuk pencegahan penularan AIDS dalam industri pariwisata. Disamping itu  pengetahuan tentang  AIDS bagi SDM pariwisata tetap diberikan sebagai materi tambahan  pada  saat kegiatan peningkatan kapasitas (bimtek, diklat) dan berbagai forum pertemuan lainnya.


Penulis: Paul J. Andjelicus (perencana muda)

Dokumentasi: Pribadi,2021



Artikel Lainnya


PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA

MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE

Kota Kreatif

Lomba Geowisata Goes to School

URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT

Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024

Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata

Menulis Buku Bagi ASN Perencana

Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory

Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang

Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia

Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide

SALAM GEOWISATA

TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?

DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT

RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA

PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026

BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023

MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN

SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK

DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023

BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II

PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH

Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA

Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia

Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT

PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA

Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG

DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG

EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA

MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK

Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT

BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI

Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional

Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka

Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO

Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE

Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya

Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022

JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN

WELCOME LABUAN BAJO

Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN

KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA

AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022

Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs

KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG

Kampung Seni Flobamorata Kupang

Lasiana Beach

KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?

Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT

Standar Pelayanan Publik

Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT

DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES

IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Wisata Aman Bencana di NTT

Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi

KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023

Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas

RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF

RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022

SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023

Buku Database 2021

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE

Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata

Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR

DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA

Outlook Parekraf 2022

Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang

PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA

Semauku Indah

MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG

WISATA KOTA, KOTA WISATA

NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai

KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !

Regional Calender Tourism Events 2022

RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT

KENYAMANAN RUANG HOMESTAY

SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE

MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO

Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang

PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI

DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?

Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao

Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT

MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA

Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata

Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT

PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA

Catatan Perjalanan ke Liman

Wisata Langit Gelap “Lelogama”

TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI

Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT

Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya

Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur

Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT

Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT

Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT

Kunjungan Bupati Malaka

Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana

Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT

Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende

Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur

Literasi Kabupaten Alor

Literasi Lamalera

Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)

MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO

EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM

Tourism Event 2022

WORKSHOP ARSITEK

DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT

MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG

DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT

Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles

Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang

Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT

Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT

FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025

Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT

Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT

Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik

Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi


MEDIA SOSIAL DAN KONTAK


| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555