Kegiatan
Penataan Kawasan Kota Kupang lingkup pekerjaan segmen Pantai Lai – Lai
Besi Kopan (LLBK) pada tahun 2021 terdapat item pembangunan monumen
berbentuk Patung atau Sculpture. Konsep desain monumen tersebut telah
dirancang oleh tim konsultan dan sebagai bentuk percepatan pelaksanaan dan
finalisasi desain/tokoh patung pada monumen tersebut, maka Balai
Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTT menggelar Focus Group
Discussion (FGD) pada hari Senin, 13 September 2021 di Hotel Neo Aston,
Jln. Piet A. Tallo – Oesapa, Kupang. Kegiatan ini diikuti oleh beberapa
Perangkat Daerah terkait seperti perwakilan dari Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi NTT, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA)
NTT, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi NTT
(diwakili Ibu Adelina M. Erni, MT dan S. Vidson Ndapaloka, Amd.Par), Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Kepala Dinas PUPR Kota Kupang,
Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Kepala UPTD Museum Provinsi NTT, Kasie
Pelaksana Wilayah I, BPPW NTT, Kasatker Pelaksanaan Prasarana Permukiman
Wilayah I NTT, PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Wilayah I. Disamping
itu ikut hadir perwakilan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) NTT, Team
Leader Manajemen Konstruksi PT. Yodya Karya (Persero), PT. Kencana Layana
Konsultan - KSO, Project Manager PT. Brantas Abipraya (Persero), Luiz
Wilson.IAI dan Tokoh Masyarakat.
Pada
kesempatan FGD ini, Bapak Roy Marthen selaku Kasatker BPPW NTT
menjelaskan tentang desain monumen berupa sculpture/patung Raja Kupang yang
rencana akan dibangun di Kelurahan LLBK. Selanjutnya paparan Luiz O.
Wilson,IAI tentang konsep atau desain sculpture/ patung yang akan
dibangun. Konsep dasar yang dibangun mencerminkan sejarah yang pernah terjadi
di Kelurahan LLBK yaitu konsep figur patung di mana terdapat dua nama yang
menjadi pertimbangan untuk dijadikan sculpture/patung yaitu raja pertama Kota
Kupang : Lai Kopan (Raja Lai Kopan adalah raja di era abad 14
sebelum masuknya Portugis dan VOC ke Kupang), dan yang kedua Raja Koen Lai
Bissin (tokoh Suku Helong yang menerima dan membantu Kapten William Bligh ,
Kapten Kapal “The Bounty” dari Inggris yang terdampar di Kupang pada abad ke
18). Penjelasan teknis konsep monumen ini dilanjutkan dengan bentuk dudukan
patung atau podium yang mengambil bentuk – bentuk dan ornamen jaman
Portugis, Kolonial dan dipadukan dengan bentuk ornamen lokalitas Timor –
Helong. Adapun bentuk dan ukuran dudukan patung serta patung tersebut
adalah tinggi patung 3,5 meter, tinggi dudukan patung 3,5 meter serta
diameter lingkaran terluar 6,5 meter.
Permasalahan dalam kegiatan desain monumen ini adalah kurangnya sumber data
terkait keberadaan kedua tokoh yang akan dijadikan patung ini. Hasil penelusuran tim konsultan perencana terhadap semua sumber yang
ditemukan dan hasil wawancara, tidak meninggalkan rekam jejak informasi,
foto ataupun lukisan Raja Lai Kopan maupun Raja Koen Lai Bissin serta
bentuk pakaian Raja dan wajah Raja. Selanjutnya terdapat 2 opini dari keluarga
Lai Kopan dan Keluarga Bissin Lisin terhadap raja pertama Kupang yang berbeda.
Menurut yang dituakan dari keturunan Lai Kopan dan sumber – sumber internet dan
buku, Raja Lai Kopan adalah Raja Pertama Kupang, sementara menurut yang
dituakan dan keturunan dari Bissin Lisin yaitu Bapak Salmun Bissin Lisin
mengatakan bahwa Lai Kopan bukan Raja Pertama melainkan Koen Lai Bissin.
Sejumlah
hasil FGD ini dihasilkan dengan mempertimbangkan waktu pembuatan
patung untuk monumen yang tersisa dua setengah bulan adalah melanjutkan
penelusuran sumber – sumber rekam jejak foto ataupun lukisan sejarah Raja
Lai Kopan dan Raja Koen Bisin Lissin yang akan dilakukan oleh Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi NTT dan Dinas Parekraf
NTT. Disepakati bentuk wajah dan nama patung tidak melambangkan
kedua raja tersebut dikarenakan bisa menjadi konflik diantara kedua belah pihak
baik dari keluarga Lai Kopan maupun Kelurga Bissin Lisin. Untuk wajah patung
disesuaikan dengan aura yang melambangkan karakteristik orang Kupang dengan
bentuk pakaian adat sendiri harus menggunakan unsur Helong yang akan menjadi
kesan pertama dengan mempertimbangkan nilai heroiknya. Disepakati juga nama
patung yaitu Liu Au Noel Banan dari bahasa Helong yang berarti "Bangunlah Aku
Dengan Hati Yang Tulus".
Penulis : S. Vidson Ndapaloka, Amd.Par
Dokumentasi
: Dinas Parekraf NTT, 2021
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555