Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
Card image
Diposting oleh - Dinas Parekraf Provinsi NTT, Pada 24 September 2021

       Kegiatan Penataan Kawasan Kota Kupang lingkup pekerjaan  segmen Pantai Lai – Lai Besi Kopan (LLBK)  pada tahun 2021 terdapat item pembangunan monumen berbentuk Patung atau Sculpture.  Konsep desain monumen tersebut telah dirancang oleh tim konsultan dan sebagai bentuk percepatan pelaksanaan dan finalisasi  desain/tokoh patung pada monumen  tersebut, maka Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTT menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada hari Senin, 13 September 2021  di Hotel Neo Aston, Jln. Piet A. Tallo – Oesapa, Kupang.  Kegiatan ini diikuti oleh beberapa Perangkat Daerah terkait seperti perwakilan dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA)  NTT,  Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi  NTT (diwakili Ibu Adelina M. Erni, MT dan S. Vidson Ndapaloka, Amd.Par), Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Kepala Dinas PUPR Kota Kupang, Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Kepala UPTD Museum Provinsi NTT, Kasie Pelaksana Wilayah I, BPPW NTT, Kasatker Pelaksanaan Prasarana Permukiman Wilayah I  NTT, PPK Pengembangan Kawasan Permukiman Wilayah I. Disamping itu ikut hadir perwakilan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI)  NTT, Team Leader Manajemen Konstruksi PT. Yodya Karya (Persero),  PT. Kencana Layana Konsultan - KSO, Project Manager PT. Brantas Abipraya (Persero), Luiz Wilson.IAI  dan Tokoh Masyarakat.

     Pada kesempatan FGD ini,  Bapak Roy Marthen selaku Kasatker BPPW NTT menjelaskan tentang desain monumen berupa sculpture/patung Raja Kupang yang rencana akan dibangun di Kelurahan LLBK. Selanjutnya paparan  Luiz O. Wilson,IAI tentang  konsep atau desain sculpture/ patung yang akan dibangun. Konsep dasar yang dibangun mencerminkan sejarah yang pernah terjadi di Kelurahan LLBK yaitu konsep figur patung di mana terdapat dua nama yang menjadi pertimbangan untuk dijadikan sculpture/patung yaitu raja pertama Kota Kupang : Lai Kopan  (Raja Lai Kopan adalah raja di era abad 14 sebelum masuknya Portugis dan VOC ke Kupang), dan yang kedua Raja Koen Lai Bissin (tokoh Suku Helong yang menerima dan membantu Kapten William Bligh , Kapten Kapal “The Bounty” dari Inggris yang terdampar di Kupang pada abad ke 18). Penjelasan teknis konsep monumen ini dilanjutkan dengan  bentuk dudukan patung atau podium  yang mengambil  bentuk – bentuk dan ornamen jaman Portugis, Kolonial dan dipadukan dengan bentuk ornamen lokalitas Timor – Helong.  Adapun bentuk dan ukuran dudukan patung serta patung tersebut adalah  tinggi patung 3,5 meter, tinggi dudukan patung 3,5 meter serta diameter lingkaran terluar 6,5 meter. 

     Permasalahan dalam kegiatan desain monumen ini adalah kurangnya sumber data terkait keberadaan kedua tokoh yang akan dijadikan patung ini. Hasil penelusuran tim konsultan perencana  terhadap  semua sumber yang ditemukan dan hasil  wawancara, tidak meninggalkan rekam jejak informasi, foto ataupun lukisan Raja Lai Kopan maupun Raja Koen Lai Bissin serta  bentuk pakaian Raja dan wajah Raja. Selanjutnya terdapat 2 opini dari keluarga Lai Kopan dan Keluarga Bissin Lisin terhadap raja pertama Kupang yang berbeda. Menurut yang dituakan dari keturunan Lai Kopan dan sumber – sumber internet dan buku, Raja Lai Kopan adalah Raja Pertama Kupang, sementara menurut yang dituakan dan keturunan dari Bissin Lisin yaitu Bapak Salmun Bissin Lisin mengatakan bahwa Lai Kopan bukan Raja Pertama melainkan Koen Lai Bissin.

      Sejumlah hasil   FGD ini dihasilkan dengan mempertimbangkan waktu pembuatan patung untuk monumen yang tersisa dua setengah bulan adalah melanjutkan penelusuran  sumber – sumber rekam jejak foto ataupun lukisan sejarah Raja Lai Kopan dan Raja Koen Bisin Lissin yang akan dilakukan  oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi NTT dan  Dinas Parekraf  NTT.  Disepakati  bentuk wajah dan nama patung tidak melambangkan kedua raja tersebut dikarenakan bisa menjadi konflik diantara kedua belah pihak baik dari keluarga Lai Kopan maupun Kelurga Bissin Lisin. Untuk wajah patung disesuaikan dengan aura yang melambangkan karakteristik orang Kupang dengan bentuk pakaian adat sendiri harus menggunakan unsur Helong yang akan menjadi kesan pertama dengan mempertimbangkan nilai heroiknya. Disepakati juga nama patung yaitu Liu Au Noel Banan dari bahasa Helong yang berarti "Bangunlah Aku Dengan Hati Yang Tulus".


Penulis
              : S. Vidson Ndapaloka, Amd.Par

Dokumentasi : Dinas Parekraf NTT, 2021

 

 

 

               



Artikel Lainnya


PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA

MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE

Kota Kreatif

Lomba Geowisata Goes to School

URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT

Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024

Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata

Menulis Buku Bagi ASN Perencana

Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory

Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang

Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia

Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide

SALAM GEOWISATA

TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?

DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT

RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA

PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026

BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023

MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN

SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK

DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023

BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II

PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH

Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA

Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia

Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT

PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA

Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG

DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG

EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA

MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK

Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT

BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI

Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional

Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka

Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO

Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE

Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya

Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022

JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN

WELCOME LABUAN BAJO

Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN

KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA

AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022

Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs

KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG

Kampung Seni Flobamorata Kupang

Lasiana Beach

KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?

Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT

Standar Pelayanan Publik

Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT

DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES

IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Wisata Aman Bencana di NTT

Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi

KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023

Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas

RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF

RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022

SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023

Buku Database 2021

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE

Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata

Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR

DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA

Outlook Parekraf 2022

Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang

PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA

Semauku Indah

MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG

WISATA KOTA, KOTA WISATA

NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai

KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !

Regional Calender Tourism Events 2022

RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT

KENYAMANAN RUANG HOMESTAY

SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE

MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO

KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT

PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI

DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?

Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao

Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT

MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA

Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata

Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT

PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA

Catatan Perjalanan ke Liman

Wisata Langit Gelap “Lelogama”

TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI

Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT

Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya

Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur

Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT

Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT

Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT

Kunjungan Bupati Malaka

Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana

Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT

Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende

Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur

Literasi Kabupaten Alor

Literasi Lamalera

Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)

MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO

EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM

Tourism Event 2022

WORKSHOP ARSITEK

DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT

MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG

DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT

Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles

Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang

Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT

Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT

FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025

Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT

Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT

Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik

Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi


MEDIA SOSIAL DAN KONTAK


| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555