Beberapa tahun belakangan sektor pariwisata semakin esensial sebagai pendorong kemajuan ekonomi di provinsi lainnya di Indonesia terutama di Indonesia Timur misalnya Raja Ampat dan Labuhan Bajo yang dicanangkan sebagai destinasi premium, Pulau Morotai yang digadang-gadang sebagai Bali Baru. Namun munculnya pandemi Covid-19 menyebabkan sektor pariwisata terpaksa berhenti total, situasi ini secara langsung mengancam ratusan ribu orang yang bergantung pada ekosistem pariwisata ini, mereka adalah para penyedia jasa, pemandu wisata, sarana transportasi, pemilik penginapan, dan pelaku UMKM yang mengandalkan konsumennya dari para turis praktis terhenti. Pada zaman millenial harus mengimplementasikan konsep smart tourism maka bisa jadi kerugian yang ditimbulkan akibat pandemi dapat diminimalisir. Konsep Smart Tourism sendiri adalah konsep yang mengandalkan piranti teknologi serta aplikasi yang bisa diakses secara luas dan juga memungkinkan industri pariwisata semakin cerdas dengan integrasi berbagai fasilitas dan akomodasi dalam ruang digital. Berangkat dari kendala dan kerugian yang ditimbulkan oleh pandemi, maka sebuah Perkumpulan Indonesia Milenial Berkarya selaku penyedia dan pengelola website serta aplikasi bernama Pardidu mengadakan FGD (Focus Group Discussion) yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Juli 2021 pukul 13.00 WITA secara daring dengan beberapa narasumber seperti Walikota Ternate Bapak M. Tauhid Soleman, Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT yang diwakili oleh Bapak Joni Rohi sebagai Kabid Industri dan Ekraf, Kadis Pariwisata Kabupaten Sumba Barat yang diwakili oleh Ibu Anisa Umar, perwakilan dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur Bapak Albertus Jehamin, Ketua PKK Kabupaten Morotai Ibu Sherly Tjoanda, dan perwakilan Perkumpulan Indonesia Milenial Bapak M. Guntur Cobobi. Peserta kegiatan FGD ini diikuti oleh beberapa unsur pemerintahan baik Provinsi maupun Kabupaten di Indonesia Timur, akademisi, masyarakat umum dan pelaku usaha pariwisata.
FGD ini dibuka dengan pemaparan dari Perwakilan Perkumpulan Indonesia Milenial yaitu Bapak M. Guntur Cobobi yang mempresentasikan pengenalan dan implementasi platform smart tourism. Platform ini ditujukan sebagai sarana promosi sekaligus pemasaran destinasi-destinasi wisata di wilayah Indonesia Timur seperti Provinsi Maluku, Maluku Utara, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Barat. thepardidu.com merupakan sebuah platform yang diinisiasi pada masa pandemi untuk mengintegritas konsep market place dan pemasaran jasa bagi UMKM di sektor pariwisata melalui penjualan berbasis online, serta paket-paket wisata yang ditawarkan travel agent yang ada di Indonesia Timur.
Walikota Ternate Bapak M. Tauhid Soleman sebagai narasumber kedua menjelaskan bahwa ada semangat dan kolaborasi dari pemerintah Kota Ternate untuk bangkit dari keterpurukan Covid 19 terutama di sektor pariwisata. Pemaparan ketiga disampaikan Ketua PKK Kabupaten Morotai Ibu Sherly Tjoanda yang banyak memperkenalkan keindahan Pulau Morotai dengan atraksi alam bawah laut dengan beberapa video di youtube, Instagram, dan aplikasi Tik Tok. Melalui media – media tersebut, Pulau Morotai menjadi sangat terkenal, sangat membantu orang untuk mengenal lebih dalam tentang pulau ini. Pemaparan keempat disampaikan oleh Bapak Joni Rohi yang menjelaskan kunjungan wisatawan ke Nusa Tenggara Timur mengalami penurunan kurang lebih 90% dari yang ditargetkan tahun 2021 yaitu sekitar 1,4 juta kunjungan wisatawan. Beliau juga menyampaikan bahwa pengguna smartphone cukup potensial di NTT termasuk pengguna internet dan populasi aktif di media sosial, sehingga ini merupakan segmen yang luar biasa ketika kita ingin menggarap smart tourism atau potensi pariwisata yang berbasis digital di Nusa Tenggara Timur.
Narasumber kelima yaitu Ibu Anisa Umar juga menyampaikan tujuan akhir dari smart tourism ini adalah untuk membangun smart destination yang membutuhkan ketersediaan infrastruktur dasar maupun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi, kemudian harus ada sistem transportasi yang memadai dan sudah tentu ketersediaan smart tool yang wisatawan akan gunaka untuk mengakses pelayanan pariwisata di destinasi wisata tujuan. Paparan terakhir ditutup oleh Bapak Albertus Jehamin yang menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah baik Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah harus mengalokasikan dana lebih banyak lagi untuk promosi digital tentang pariwisata di masa pandemi Covid 19. Trend pariwisata yaitu look, book dan pay, semua segalanya sudah online, di mana wisatawan khususnya anak-anak muda/kaum milenial dapat merencakan proses liburan mereka secara online.
Dalam diskusi ini diambil kesimpulan bahwa seluruh aspek, usaha ekonomi kreatif maupun usaha di bidang pariwisata mengalami tekanan yang sangat luar biasa akibat pandemi Covid 19, oleh karena semua unsur baik unsur pemeritahan, pelaku pariwisata, maupun masyarakat yang terlibat di bidang pariwisata tidak bisa bekerja secara parsial tetapi harus bekerja secara kolaborasi dengan meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan kapasitas infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi sehingga mendorong aktifitas-aktifitas masyarakat yang berbasis digital khususnya dalam pembangunan pariwisata.
Penulis : Fani
(Pelaksana Bidang Destinasi, Disparekraf NTT)
Dokumentasi : Pribadi
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555