EVALUASI DESTINASI WISATA NTT PASCA BENCANA ALAM
Bencana alam telah memporak-porandakan
Provinsi NTT selama 2 pekan pada akhir Maret dan awal April 2021 yang
diawali dengan hujan intensitas tinggi, bencana alam air laut pasang /rob, banjir di
beberapa kabupaten khususnya di Lembata, Flores Timur dan Malaka dan puncaknya
Badai Siklon Seroja pada 5 April 2021 yang melanda Kota Kupang,
Kabupaten Rote Ndao, Sabu Raijua dan Sumba Timur. Dampak berbagai bencana alam ini telah mengakibat ratusan korban jiwa
meninggal dengan berbagai kerusakan baik rumah dan infrastruktur wilayah
seperti jalan, jembatan, jaringan
listrik dan telekomunikasi. Akibat bencana alam ini juga menghantam hampir semua
destinasi wisata yang ada di Provinsi NTT. Berangkat dari tingkat kerusakan yang
ditimbulkan bencana alam ini, maka Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT menginisiasi pertemuan bersama dengan topik Evaluasi Destinasi
dan Industri Pariwisata Pasca Bencana Alam. Pertemuan dilakukan pada Senin, 19 April 2021 secara
daring yang diikuti beberapa dinas pariwisata kabupaten / kota, instansi
terkait seperti Dinas Perhubungan dan Balai Besar KSDA Provinsi NTT, pengelola
kawasan wisata seperti perwakilan pengelola TN Kelimutu, TWA Wilayah Timor dan
Flores serta para pelaku industri wisata
yaitu HPI, ASATI dan PHRI NTT.
Provinsi NTT terletak di kawasan yang rawan bencana khususnya bencana
alam dan menjadi salah satu dari 4 provinsi di Indonesia sebagai wilayah paling rentan terhadap bahaya gempa dan
tsunami. Bencana lainnya yang sering terjadi adalah kekeringan, serangan hama,
angin puting beliung dan tanah longsor. Kejadian Pandemi Covid-19 secara global
juga menjadi bencana luar biasa yang membuat sektor pariwisata menjadi sektor yang paling
terpukul tidak terkecuali di Provinsi NTT yang menjadikan pembangunan
pariwisata sebagai prime mover
pembangunan daerah. Pada pertemuan ini diberikan kesempatan kepada semua
perwakilan peserta yang hadir untuk menyampaikan kondisi destinasi wisata di
wilayahnya atau yang dikelolanya pasca bencana alam yang melanda NTT. Kesempatan
ini juga dimanfaatkan untuk saling
bertukar pikir upaya-upaya penanganan dan pemulihan kegiatan industri pariwisata
di NTT pasca bencana.
Dari hasil penyampaian para peserta,
kondisi destinasi wisata NTT memang mengalami dampak kerusakan mulai
dari tingkat kerusakan ringan sampai
berat namun yang pasti adalah tingkat kunjungan wisatawan menurun pada saat terjadi bencana. Kondisi
destinasi wisata NTT sebagian besar tidak
mengalami kerusakan yang berarti karena
rata-rata mengalami kerusakan ringan dan sudah dilakukan upaya perbaikan dan
penataan kembali oleh pengelola sehingga siap untuk menerima kunjungan
wisatawan lagi. Namun terdapat beberapa destinasi wisata yang mengalami
kerusakan berat antara lain destinasi wisata pinggir pantai di Kabupaten Rote Ndao,
Sumba Timur, TTS dan Lembata. Kerusakan
yang terjadi meliputi kerusakan bangunan atau fasilitas pendukung wisata dan akses jalan yang terputus seperti yang
terjadi di Kawasan Praimadita Kabupaten Sumba Timur. Sementara untuk industri
pariwisata yang terkena dampak berarti adalah hotel dan restoran di Kota Kupang
yang mengalami dampak serius akibat Badai Siklon Seroja. Hal ini juga ditunjang
perjalanan wisata ke NTT mengalami
kendala akibat pembatasan perjalanan di masa pandemi Covid-19 dan adanya
larangan kapal – kapal wisata untuk berlayar sesuai peringatan dari BMKG selama
masa bencana.
Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT DR. Ir. Wayan
Darmawa,MT pada kesempatan ini mengharapkan
setiap kabupaten/kota untuk dapat menyampaikan laporan secara lengkap kerusakan
destinasi wisata yang terjadi di wilayahnya khususnya yang memiliki tingkat kerusakan
berat agar dapat diusulkan rencana anggaran untuk perbaikannya. Sementara bagi destinasi
wisata yang mengalami rusak ringan disamping tetap membuat laporan untuk bahan
usulan, diharapkan dapat menata kembali dan mempersiapkan kawasannya
agar dapat menerima kembali kunjungan wisatawan.
Kesimpulan rapat evaluasi ini sebagai berikut:
· Destinasi wisata di NTT secara umum tidak mengalami dampak kerusakan yang besar
selama bencana kecuali menurunnya tingkat kunjungan selama masa bencana.
· Tantangan terberat dalam percepatan pemulihan
pariwisata adalah banyaknya infrastruktur jalan yang mengalami kerusakan baik
yang menuju ke lokasi wisata maupun jaringan jalan lainnya yang akan
berpengaruh nyata pada kunjungan ke destinasi wisata.
· Tantangan lainnya dalam menyiapkan pariwisata yang aman bencana adalah
dari sisi dukungan dan kualitas infrastruktur darat, laut dan udara yang ada.
· Perlu disiapkan data dan informasi yang valid
terkait usulan kebutuhan perencanaan
destinasi wisata yang tanggap bencana untuk bahan usulan perencanaan
pembangunan tahun 2022 melalui pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi
dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Penulis: Paul J. Andjelicus (Perencana Muda Dinas Parekraf NTT)
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555