DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
Card image
Diposting oleh - Paul J. Andjelicus, Pada 25 February 2021

DISKUSI PUBLIK

PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT

 

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT memfasilitasi Diskusi Publik dengan Tema Pariwisata Aman Bencana di Provinsi NTT pada Selasa, 22 Februari 2021. Diskusi yang diselenggarakan secara virtual ini merupakan bagian dari   Program SIAP SIAGA, sebuah program kemitraan Pemerintah Australia dan Indonesia yang dikelola oleh Department of Foreign Affairs and Trade  (DFAT) dan Badan Nasional Penanggulangan  Bencana (BNPB). Hadir sebagai narasumber kegiatan ini adalah Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Kepala Pelaksana BPPD Provinsi NTT dan Wakil Ketua Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) NTT. Peserta kegiatan diskusi publik yang hadir terdiri dari unsur pemerintahan baik provinsi maupun kabupaten, akademisi dan pelaku pariwisata NTT.

 

Provinsi NTT terletak di kawasan yang rawan bencana khususnya bencana alam dan menjadi salah satu dari 4 provinsi di Indonesia sebagai wilayah yang paling rentan terhadap bahaya gempa dan tsunami. Bencana lainnya yang sering terjadi adalah kekeringan, serangan hama, angin puting beliung dan tanah longsor. Kejadian Pandemi Covid-19 secara global juga menjadi bencana luar biasa yang membuat  sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terpukul tidak terkecuali di Provinsi NTT yang menjadikan pembangunan pariwisata sebagai prime mover pembangunan daerah. Menyadari hal tersebut diskusi publik ini menjadi kesempatan untuk saling bertukar pikir ide dan gagasan dalam mendesain kegiatan wisata yang aman terhadap berbagai jenis bencana di NTT.

 

Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT  pada kesempatan ini memaparkan strategi dan kebijakan pembangunan pariwisata dan ekonomi kreatif di Provinsi NTT. Terdapat 1378 obyek wisata di NTT yang sebagian besar merupakan obyek wisata alam dan budaya yang harus diakui  sebagian besar lokasi tersebut belum tersentuh aspek mitigasi bencana dengan baik. Beberapa usaha yang sudah mulai dilakukan secara bertahap adalah penerapan cleanliness, health, safety and environment sustainability (CHSE) pada industri pariwisata di NTT dan saat ini sudah tercatat 40 industri pariwisata di NTT yang menerapkan CHSE. NTT juga mendapat kesempatan menjadi lokasi pertama simulasi nasional kesiagaan bencana pariwisata yang telah dilakukan di Labuan Bajo beberapa waktu lalu. Hal ini menjadi bagian upaya memberikan rasa nyaman dan keamanan terhadap wisatawan untuk berwisata di tengah bencana pandemi Covid-19. Sementara Kepala Pelaksana BPPD Provinsi NTT menyampaikan hasil indetifikasi potensi kebencanaan di  NTT yang berbeda – beda setiap pulau seperti Timor, Sumba dan Flores, indeks kebencanaan Provinsi NTT yang masuk kategori tinggi. Termasuk potensi bencana di beberapa  destinasi wisata yang ada. Beberapa upaya yang perlu dilakukan menurut beliau antara lain penguatan kapasitas lokal dengan ilmu pengetahuan dan local wisdom berbasis Pengurangan Resiko Bencana (PRB) menuju masyarakat siaga. Hal ini diwujudkan dalam bentuk pembentukan dan pengembangan desa atau kelurahan tangguh bencana.

 

Sementara narasumber dari ASIDEWI NTT menyampaikan beberapa kekurangan penanganan aspek kebencanaan di desitinasi wisata di NTT meliputi informasi petunjuk keselamatan, pelaksanaan CHSE, panduan penanganan kebencanaan di destinasi wisata serta sinkronisasi dan sinergitas pelaku pembangunan pariwisata yang masih harus ditingkatkan. Penyiapan SDM yang memahami penanganan bencana menjadi faktor kunci. Ekspetasi  wisatawan ketika berkunjung di sebuah obyek  wisata adalah  rasa aman dan nyaman tidak dapat ditawar-tawar dan ditunda.

 

Diskusi ini menyepakati perlunya segera disusun sebuah konsep  penanganan kebencanaan wisata di NTT yang memadukan kebijakan pembangunan kepariwisataan NTT, hasil identifikasi potensi dan karakteristik  kebencanaan di NTT, standar – standar pencegahan dan penanganan berbagai jenis bencana dan sinergitas peran serta pelaku kepariwisataan NTT dalam skema pentaheliks (pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi dan media). Konsep ini akan menjadi panduan pelaksanaan untuk mewujudkan Pariwisata NTT yang aman dari bencana termasuk bencana pandemi seperti Covid-19. Hal ini akan membuat wisatawan merasa yakin akan standar keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kesehatan di destinasi wisata NTT dan kembali lagi berkunjung untuk menikmati ring of beauty NTT.

 

Penulis: Paul J. Andjelicus (Perencana Muda Dinas Parekraf NTT)



Artikel Lainnya


PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA

MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE

Kota Kreatif

Lomba Geowisata Goes to School

URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT

Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024

Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata

Menulis Buku Bagi ASN Perencana

Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory

Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang

Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia

Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide

SALAM GEOWISATA

TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?

DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT

RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA

PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026

BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023

MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN

SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK

DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023

BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II

PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH

Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA

Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia

Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT

PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA

Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG

DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG

EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA

MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK

Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT

BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI

Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional

Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka

Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO

Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE

Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya

Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022

JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN

WELCOME LABUAN BAJO

Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN

KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA

AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022

Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs

KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG

Kampung Seni Flobamorata Kupang

Lasiana Beach

KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?

Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT

Standar Pelayanan Publik

Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT

DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES

IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Wisata Aman Bencana di NTT

Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi

KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023

Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas

RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF

RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022

SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023

Buku Database 2021

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE

Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata

Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR

DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA

Outlook Parekraf 2022

Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang

PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA

Semauku Indah

MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG

WISATA KOTA, KOTA WISATA

NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai

KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !

Regional Calender Tourism Events 2022

RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT

KENYAMANAN RUANG HOMESTAY

SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE

MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO

KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT

Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang

PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI

DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?

Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao

Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT

MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA

Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata

Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT

PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA

Catatan Perjalanan ke Liman

Wisata Langit Gelap “Lelogama”

TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI

Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT

Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya

Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur

Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT

Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT

Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT

Kunjungan Bupati Malaka

Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana

Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT

Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende

Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur

Literasi Kabupaten Alor

Literasi Lamalera

Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)

MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO

EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM

Tourism Event 2022

WORKSHOP ARSITEK

MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG

DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT

Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles

Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang

Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT

Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT

FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025

Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT

Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT

Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik

Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi


MEDIA SOSIAL DAN KONTAK


| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555