DISKUSI
PUBLIK
PARIWISATA
AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
Dinas Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Provinsi NTT memfasilitasi Diskusi Publik dengan Tema
Pariwisata Aman Bencana di Provinsi NTT pada Selasa, 22 Februari 2021. Diskusi
yang diselenggarakan secara virtual ini merupakan bagian dari Program SIAP SIAGA, sebuah program kemitraan Pemerintah
Australia dan Indonesia yang dikelola oleh Department
of Foreign Affairs and Trade (DFAT)
dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana
(BNPB). Hadir sebagai narasumber kegiatan ini adalah Kepala Dinas Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Kepala Pelaksana BPPD Provinsi NTT dan Wakil
Ketua Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) NTT. Peserta kegiatan diskusi publik yang
hadir terdiri dari unsur pemerintahan baik provinsi maupun kabupaten, akademisi
dan pelaku pariwisata NTT.
Provinsi NTT terletak
di kawasan yang rawan bencana khususnya bencana alam dan menjadi salah satu
dari 4 provinsi di Indonesia sebagai wilayah yang paling rentan terhadap bahaya
gempa dan tsunami. Bencana lainnya yang sering terjadi adalah kekeringan,
serangan hama, angin puting beliung dan tanah longsor. Kejadian Pandemi
Covid-19 secara global juga menjadi bencana luar biasa yang membuat sektor pariwisata menjadi sektor yang paling
terpukul tidak terkecuali di Provinsi NTT yang menjadikan pembangunan
pariwisata sebagai prime mover
pembangunan daerah. Menyadari hal tersebut diskusi publik ini menjadi
kesempatan untuk saling bertukar pikir ide dan gagasan dalam mendesain kegiatan
wisata yang aman terhadap berbagai jenis bencana di NTT.
Kadis Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif Provinsi NTT pada
kesempatan ini memaparkan strategi dan kebijakan pembangunan pariwisata dan
ekonomi kreatif di Provinsi NTT. Terdapat 1378 obyek wisata di NTT yang
sebagian besar merupakan obyek wisata alam dan budaya yang harus diakui sebagian besar lokasi tersebut belum tersentuh
aspek mitigasi bencana dengan baik. Beberapa usaha yang sudah mulai dilakukan
secara bertahap adalah penerapan cleanliness,
health, safety and environment sustainability (CHSE) pada industri
pariwisata di NTT dan saat ini sudah tercatat 40 industri pariwisata di NTT
yang menerapkan CHSE. NTT juga mendapat kesempatan menjadi lokasi pertama
simulasi nasional kesiagaan bencana pariwisata yang telah dilakukan di Labuan
Bajo beberapa waktu lalu. Hal ini menjadi bagian upaya memberikan rasa nyaman
dan keamanan terhadap wisatawan untuk berwisata di tengah bencana pandemi
Covid-19. Sementara Kepala Pelaksana BPPD Provinsi NTT menyampaikan hasil
indetifikasi potensi kebencanaan di NTT
yang berbeda – beda setiap pulau seperti Timor, Sumba dan Flores, indeks
kebencanaan Provinsi NTT yang masuk kategori tinggi. Termasuk potensi bencana
di beberapa destinasi wisata yang ada. Beberapa
upaya yang perlu dilakukan menurut beliau antara lain penguatan kapasitas lokal
dengan ilmu pengetahuan dan local wisdom
berbasis Pengurangan Resiko Bencana (PRB) menuju masyarakat siaga. Hal ini
diwujudkan dalam bentuk pembentukan dan pengembangan desa atau kelurahan
tangguh bencana.
Sementara narasumber dari
ASIDEWI NTT menyampaikan beberapa kekurangan penanganan aspek kebencanaan di
desitinasi wisata di NTT meliputi informasi petunjuk keselamatan, pelaksanaan
CHSE, panduan penanganan kebencanaan di destinasi wisata serta sinkronisasi dan
sinergitas pelaku pembangunan pariwisata yang masih harus ditingkatkan. Penyiapan
SDM yang memahami penanganan bencana menjadi faktor kunci. Ekspetasi wisatawan ketika berkunjung di sebuah obyek wisata adalah rasa aman dan nyaman tidak
dapat ditawar-tawar dan ditunda.
Diskusi ini menyepakati
perlunya segera disusun sebuah konsep
penanganan kebencanaan wisata di NTT yang memadukan kebijakan
pembangunan kepariwisataan NTT, hasil identifikasi potensi dan
karakteristik kebencanaan di NTT,
standar – standar pencegahan dan penanganan berbagai jenis bencana dan
sinergitas peran serta pelaku kepariwisataan NTT dalam skema pentaheliks
(pemerintah, masyarakat, swasta, akademisi dan media). Konsep ini akan menjadi
panduan pelaksanaan untuk mewujudkan Pariwisata NTT yang aman dari bencana termasuk
bencana pandemi seperti Covid-19. Hal ini akan membuat wisatawan merasa yakin
akan standar keselamatan, keamanan, kenyamanan dan kesehatan di destinasi
wisata NTT dan kembali lagi berkunjung untuk menikmati ring of beauty NTT.
Penulis: Paul J. Andjelicus (Perencana Muda Dinas Parekraf NTT)
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555