Pariwisata Nusa Tenggara Timur,
Cerah-Cemerlang
Kecendrungan kemajuan pariwisata di Provinsi NTT sesungguhnya mulai terasa di paruh akhir
tahun 2018. Hal ini terlihat jelas pada niat baik, komitmen, dan semangat
pemimpin provinsi ini yakni Gubernur Victor Bungtilu Laiskodat
(VBL) dan Wakil Gubernur Yosef Nai Soi (YNS) yang menetapkan sektor pariwisata
sebagai penggerak utama pembangunan
di provinsi ini. Padahal, sebelum kepemimpinan Gubernur VBL dan Wagub YNS, sektor pariwisata hanya dipandang
sebelah mata saja sehingga kala itu hanya berjalan di tempat meskipun potensi atraksi
pariwisata NTT sangat variatif dan menawan. Kita beruntung, karena dalam
ketajaman pandangan ke depan, Gubernur VBL dan Wagub YNS dapat melihat
bahwa kemajuan dan kesejahteraan seluruh masyarakat NTT dapat terwujud bila
sektor pariwisata menjadi lokomotif untuk menarik sektor-sektor lain dalam pembangunan
di provinsi tercinta ini. Kesungguhan pemerintah provinsi, ditambah dengan dukungan
penuh dari seluruh pamangku kepentingan meyakinkan kita bahwa pariwisata NTT
saat ini sedang bergerak ke suatu masa yang cerah-cemerlang. Saat di mana
pengelolaan seluruh destinasi pariwisata NTT memberikan sumbangsih nyata pada
kelestarian lingkungan hidup dan budaya, serta peningkatan pendapatan dan
kesehjahteraan masyarakat lokal.
Destinasi
baru untuk masyarakat
Untuk memajukan pariwisata NTT,
pemerintah provinsi melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT,
bersama-sama dengan pemerintah kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kelompok masyarakat
mengembangkan kawasan destinasi baru yang bisa disebut pariwisata estate (PE). Pengembangan
pariwisata baru ini sejak tahun 2019 hingga tahun ini telah dilaksanakan di 7
(tujuh) destinasi baru yakni, Pantai Liman, desa Uituituan, Semau - Kabupaten Kupang;
Fatumnasi, desa Fatumnasi - Kabupaten TTS; Mulut Seribu, desa
Daiama - Kabupaten
Rote Ndao; Pantai Katundu, desa Praimadita - Kabupaten Sumba Timur; Pantai Wolwal, desa Wolwal - Kabupaten Alor; Pantai
Lamalera, desa Lamalera - Kabupaten Lembata; dan Koanara - Kabupaten Ende. Pada
kawasan pariwisata ini pemerintah provinsi juga mendukung pengembangan ketujuh
destinasi wisata dengan menghidupkan kembali budaya dan adat-istiadat lokal
melalui pemugaran rumah adat. Intinya keseluruhan pembangunan pariwisata di PE
ini dikembangkan dalam model community
based tourism (CBT) yang mana masyarakat desa sebagai subjek dan penerima
keuntungan utama. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di PE ini telah dan
sedang dilakukan melalui pelatihan juru masak, pelatihan pemandu wisata, yang
didahului dengan penyampaian materi CBT.
Kesungguhan pemerintah provinsi dalam
mendukung pengembangan PE salah satunya tampak dari kucuran dana yang diberikan
ke tujuh destinasi di atas untuk membangun cottage
dan restaurant, homestay dan menghidupkan kembali rumah adat. Untuk pembangunan cottage, resto dan homestay dimaksud, setiap desa memperoleh Rp. 1,2 Miliar dan untuk
pemulihan rumah adat dikucurkan dana Rp.211 Juta. Suatu jumlah yang menunjukkan
bahwa Pemerintah
Provinsi
NTT mendorong kemajuan pariwisata di kawasan di atas dengan sepenuh hati.
Hingga saat ini semuanya berjalan dengan baik, 4 (empat) destinasi di atas
telah diresmikan Gubernur VBL yakni, Mulut Seribu pada tanggal 15 Juni 2020,
Panti Liman, 3 Juli 2020, Lamalera, 28 Juli 2020, dan Wolwal, 31 Juli 2020. Selanjutnya,
jika Tuhan berkenan pada tanggal 8 September ini, gubernur VBL akan meresmikan Cottage dan Restaurant di Praimadita, Sumba
Timur. Selanjutnya PE Koanara dan PE Fatumnasi juga akan segera diresmikan
dalam beberapa waktu ke depan.
Prestasi lainnya, Pemerintah Provinsi NTT juga berhasil
dalam bernegosiasi dengan Pemerintah Pusat untuk bersama-sama
mengelola Destinasi Super Premium Labuan Bajo. Dengan
demikian pemerintah daerah bersama-sama Pemerintah mengelola destinasi super
premium ini dengan lebih baik sehingga kebermanfaatannya untuk kita masyarakat
NTT lebih besar lagi. Dalam pengelolaan bersama ini, Pemerintah Provinsi NTT sedang
meyiapkan system pengindraan digital di atas dan di dalam air di perairan
Labuan Bajo demi keamanan dan keselamatan lingkungan hidup, biawak komodo,
warga lokal dan turis dari berbagai ancaman yang merusak. Untuk mewujudkan
pengindraan digital in, Pemerintah Provinsi NTT sedang bekerja sama
dengan ST Engineering, suatu perusahaan hebat dari Singapura.
Selain itu, Pemerintah Provinsi NTT bersama-sama
pemerintah sedang menetapkan tarif masuk untuk Pulau Komodo dan Pulau Padar sebesar Rp. 14 Juta per
turis. Jumlah sebesar itu, penting untuk mendapatkan wisatawan berkualitas dan
pemasukkan yang memadai untuk pengamanan, penyelamatan, penelitian, dan pemeliharaan
fasilitas dan peralatan dalam mengelola Destinasi Super Premium ini. Namun, agar
wisatawan kelas menengah ke bawah juga dapat melihat komodo dan menikmati
suasana Labuan Bajo, Pulau Rinca dibuka dengan tarif yang jauh lebih murah dengan tetap
memberikan penekanan pada pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian
lingkungan hidup.
Bergeliat di
tengah pandemi
Pukulan pandemi Covid-19 yang
melumpuhkan pariwisata dunia juga dialami Indonesia termasuk NTT. Akan tetapi
kemampuan Provinsi NTT ini untuk memulihkan dirinya patut diacungi
jempol. Ketika hampir semua provinsi di Indonesia takut atau ragu-ragu untuk
membukan destinasi wisatanya di era new
normal, Gubernul VBL dengan berani dan meyakinkan membuka kembali
aktivitas kepariwisataan di NTT, yakni pada tanggal 15 Juni 2020, ditandai
dengan peresmian cottage dan resto di
Mulut Seribu, Rote Ndao. Keputusan yang berani di atas berdampak langsung pada
animo masyarakat NTT untuk berwisata. Hari-hari ini, kita dapat menyaksikan, khususnya
pada akhir pekan hampir semua destinasi wisata dipenuhi oleh wisatawan domestik
dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Semangat warga NTT untuk terus
berwisata merupakan modal besar dalam pengembangan pariwisata NTT saat ini dan
waktu mendatang. Sebab geliat wisata lokal yang kencang ini akan memberikan
rasa percaya diri tidak saja bagi para pelaku bisnis pariwisata lokal, tetapi
juga nasional dan internasional. Hal ini juga ikut memberikan rasa percaya diri
pada wisatawan manca negara untuk berwisata ke NTT yang diperkirakan setelah bulan
Maret tahun 2021.
Selain itu, November 2019, pemerintah
provinsi NTT berpartisipasi dalam kegiatan pariwisata dunia yakni World Travel Market (WTM) untuk mempromosikan
pariwisata Provinsi NTT. Kegiatan ini mendapat sambutan masyarakat
pariwisata dunia yang antusias mengunjungi stand
NTT. Pemerintah provinsi NTT berhasil membawa NTT ke panggung dunia.
Memperhatikan pengembangan dan pengelolaan
pariwisata di NTT yang bergairah di dua tahun terakhir ini, menunjukkan
kecendrungan kemajuan yang pesat. Hal ini sejalan dengan pendapat banyak orang
saat ini, bahwa “Pariwisata Bali adalah masa lalu, Pariwisata NTB adalah masa
sekarang, dan pariwisata NTT adalah masa depan.”
Kesungguhan Gubernur VBL dan Wakil Gubernur YNS dan dukungan dari semua pemangku kepentingan, ditambah dengan semangat berwisata warga NTT membantu provinsi ini meraih berbagai prestasi di atas sambil memberikan sinyal kuat bahwa provinsi ini sedang berada pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan-tujuan besar kepariwisataan yang bermuara pada kehidupan warga NTT yang sejahtera. Oleh karena itu, adalah tepat, bahwa pariwisata NTT sedang bergerak menuju suatu masa yang cerah-cemerlang, era di mana pengelolaan pariwisata memberikan sumbangsih langsung bagi kesejahteraan masyarakat lokal/masyarakat desa; kita menjadi tuan dalam pengelolaan pariwisata NTT.
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555