Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
Card image
Diposting oleh - Paul J. Andjelicus, Pada 25 November 2020

Menggali  Spirit of Place   

Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT

 

 

Pada tahun 2020,  Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf)  Provinsi NTT sedang melakukan kegiatan Perencanaan Desain  9 (sembilan)  lokasi kawasan Pariwisata Estate (PE) yaitu di  Kawasan Pantai Liman – Semau Kabupaten Kupang, Kawasan Fatumnasi - TTS, Kawasan Wolwal - Alor, Kawasan Lamalera – Lembata, Kawasan Koanara, Kelimutu – Ende, Kawasan Waerebo-Manggarai, Kawasan Praimadita – Sumba Timur, Kawasan Pantai Oeseli  dan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao. Dua kawasan PE yaitu Waerebo dan Pantai Oeseli merupakan kawasan PE baru yang akan dibangun tahun 2021 nanti sementara 7 kawasan PE  lain akan dilanjutkan pengembanganya pada tahun 2021. Kesembilan kawasan ini tentu memiliki karakteristik masing-masing  dari aspek letak geografis, atraksi yang ditawarkan dan  keunggulan  sosial budayanya. Tugas mendesain kesembilan kawasan ini yang dibantu oleh tim konsultan untuk memastikan kawasan PE menjadi kawasan unggulan wisata di NTT yang memiliki identitas yang khas sehingga  mampu menjadi salah satu alasan para wisatawan untuk datang dan mengunjungi serta menikmati pengalaman di destinasi wisata tersebut. Salah satu bagian penting untuk menampilkan  identitas kawasan adalah menggali Spirit of Place setiap kawasan tersebut.

 

Spirit of Place adalah karakter tempat yang berperan dalam membentuk identitas kawasan dan pada akhirnya akan memberi citra pada kawasan tersebut. Citra kawasan merupakan persepsi antara pengamat dengan lingkungannya dan membangun citra kawasan diperlukan identitas, struktur atau pola yang menghubungkan antara obyek dengan pengamat serta makna obyek terkait emosional pengamatnya. Launce Garnham dalam bukunya Mantaining the Spirif of Place tahun 1985 mengungkapkan Spirit of Place terdiri dari 2 aspek yaitu aspek fisik (tangible) seperti situs, bangunan, lingkungan, rute dan benda – benda buatan manusia dan aspek non fisik (intangible)  yang meliputi memori, narasi,  tekstur, acara peringatan, ritual, pengetahuan tradisional, makna, festival, warna dan lainnya. Keduanya saling berkaitan satu sama  lain dimana aspek fisik berperan dalam memberikan suatu tempat atau ruang  sementara asepk non fisik memberikan sprit atau jiwa (soul) tempat tersebut. Setiap tempat memiliki sprit of place (jiwa suatu tempat) atau dapat disebut dengan identitias masing-masing yang berbeda. Tempat yang punya  spirit of place akan memiliki makna yang dapat dirasakan oleh pengunjung, makna atau kesan yang ditimbulkan oleh suatu tempat mempengaruhi keterkaitan antara jiwa individu dengan tempat individu berada. Sementara bagi pengunjung dapat menjadi magnet untuk berkunjung, menjadi  ikatan agar dapat berkunjung kembali  dan meningkatkan  lama tinggal.

 

Waerebo di Kabupaten Manggarai  punya karakter spirit of place meliputi rumah adat,  bentangan lanskap alam dan letak bangunan yang berada di ketinggian dan sering ditutupi awan sehingga dijuluki Negeri di Awan. Potensi kekuatan inilah yang menjadikan Waerebo terkenal, mendunia dan menjadi magnet yang kuat untuk wisatawan berkunjung. Tugas berat adalah menjaga kelestarian bentang lanskap alam yang indah ini agar tidak hilang atau rusak yang akan mengurangi nilai spirit of place kawasan ini. Kawasan Lamalera di Wulandoni Kabupaten Lembata bukan karena keindahan lautnya atau arsitektur bangunan lokal setempat tapi tradisi ritual berburu ikan pausnya yang menjadi magnet utama dan roh kawasan ini sesungguhnya. Begitu juga untuk lokasi PE lainya berkategori kawasan wisata pantai seperti Pantai Liman, Pantai Oeseli dan Mulut Seribu. Mencari dan menemukan spirit of place yang dapat menjadi identitas dan kekuatan ketiganya sangatlah penting untuk menjadi keunggulan kompetitif dibanding pantai wisata lainnya yang ada. Apa yang menjadi karakter  dan identitas yang kuat Pantai Liman dibanding dengan pantai wisata lainnya seperti Pantai Tablolong atau Pantai Lasiana Kupang,  atau bahkan  dengan  Pantai Kuta – Bali yang sudah punya branding yang kuat, sudah punya label internasional? Mengapa harus berwisata ke Pantai Liman?

 

Pembangunan pariwisata di NTT dilaksanakan dalam bentuk PE berbasis masyarakat yang terdiri dari beberapa bentuk  pengembangan dan salah satunya adalah pemanfaatan potensi sumber daya pariwisata alam dan budaya serta minat khusus (edu tourism dan eco-tourism) secara terintegrasi melalui produk PE. Terkait pemanfaatan potensi sumber daya alam dan budaya yang dimiliki dan menjadi kekuatan pariwisata NTT, maka perlu disusun dalam sebuah perencanaan dan desain kawasan Pariwisata Estate yang memperhatikan spirit of place kawasan tersebut dengan tujuan menjadi identitas khas yang membedakan dari kawasan wisata lainnya khususnya kawasan wisata di luar NTT dalam konteks menguatkan daya saing. Membangun identitas tempat wisata merupakan salah satu strategi pemasaran wisata yang dilakukan dengan contoh nyata dan sederhana  menulis informasi detail mengenai sejarah kehadiran lokasi /  tempat ini dari  berbagai aspek kehidupan, kearifan lokal yang ada.  Hal ini dapat menarik minat para wisatawan untuk mengungjungi tempat tersebut. Tempat wisata yang unik dan berbeda selalu menjadi incaran para wisatawan. Kita harus memiliki yang berbeda, unik  sebagai magnet menarik kunjungan wisatawan. Kemudian dengan spirit of place yang dimiliki setiap destinasi wisata,  menjadikan pengunjung semakin betah dan meningkatkan lama tinggal di kawasan tersebut.

Beberapa konsep  untuk menggali spirit of place dalam pendekatan desain  antara lain:

§  Konsep yang kuat yang didasari pemahaman yang mendalam tentang warisan geologis, alam dan budaya. Memaksimalkan interaksi pengungjung dengan alam dan budaya lokal.

§  Merespon tapak dengan cermat dan kreatif dengan seminimal mungkin mengubah bentang alam dan jika memungkinkan  mengunakan bangunan  yang sudah ada.

§    Penggunan  bahan dan teknik membangun lokal.

§    Partisipasi komunitas.

Penggalian spirit of place setiap kawasan PE dan destinasi wisata di NTT sesungguhnya  menjadi dasar dalam menyusun visi dan tematik kawasan wisata yang akan dibangun dan dikembangkan. Hal ini akan menentukan arah pedoman perencanaan dan desain khususnya dari aspek tata ruang dan arsitektur kawasan tersebut.

 

Penulis: Paul J. Andjelicus – Perencana Muda Disparekraf NTT

Gambar : Kawasan Waerebo - Negeri di atas Awan. Sumber: Istimewa



Artikel Lainnya


PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA

MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE

Kota Kreatif

Lomba Geowisata Goes to School

URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT

Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024

Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata

Menulis Buku Bagi ASN Perencana

Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory

Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang

Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia

Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide

SALAM GEOWISATA

TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?

DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT

RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA

PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026

BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023

MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN

SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK

DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023

BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II

PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH

Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA

Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia

Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT

PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA

Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG

DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG

EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA

MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK

Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT

BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI

Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional

Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka

Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO

Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE

Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya

Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022

JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN

WELCOME LABUAN BAJO

Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN

KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA

AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022

Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs

KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG

Kampung Seni Flobamorata Kupang

Lasiana Beach

KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?

Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT

Standar Pelayanan Publik

Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT

DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES

IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Wisata Aman Bencana di NTT

Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi

KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023

Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas

RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF

RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022

SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023

Buku Database 2021

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE

Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata

Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR

DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA

Outlook Parekraf 2022

Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang

PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA

Semauku Indah

MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG

WISATA KOTA, KOTA WISATA

NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai

KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !

Regional Calender Tourism Events 2022

RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT

KENYAMANAN RUANG HOMESTAY

SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE

MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO

KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT

Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang

PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI

DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?

Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao

Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT

MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA

Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata

Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT

PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA

Catatan Perjalanan ke Liman

Wisata Langit Gelap “Lelogama”

TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI

Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT

Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya

Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur

Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT

Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT

Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT

Kunjungan Bupati Malaka

Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana

Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT

Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende

Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur

Literasi Kabupaten Alor

Literasi Lamalera

Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)

MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO

EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM

Tourism Event 2022

WORKSHOP ARSITEK

DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT

MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG

DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT

Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles

Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang

Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT

FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025

Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT

Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT

Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik

Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi


MEDIA SOSIAL DAN KONTAK


| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555