Menggali Spirit of Place
Dalam Desain Kawasan Pariwisata
Estate NTT
Pada tahun 2020, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Provinsi NTT sedang melakukan kegiatan Perencanaan Desain 9 (sembilan) lokasi kawasan Pariwisata Estate (PE) yaitu di Kawasan Pantai Liman – Semau Kabupaten Kupang, Kawasan Fatumnasi - TTS, Kawasan Wolwal - Alor, Kawasan Lamalera – Lembata, Kawasan Koanara, Kelimutu – Ende, Kawasan Waerebo-Manggarai, Kawasan Praimadita – Sumba Timur, Kawasan Pantai Oeseli dan Mulut Seribu di Kabupaten Rote Ndao. Dua kawasan PE yaitu Waerebo dan Pantai Oeseli merupakan kawasan PE baru yang akan dibangun tahun 2021 nanti sementara 7 kawasan PE lain akan dilanjutkan pengembanganya pada tahun 2021. Kesembilan kawasan ini tentu memiliki karakteristik masing-masing dari aspek letak geografis, atraksi yang ditawarkan dan keunggulan sosial budayanya. Tugas mendesain kesembilan kawasan ini yang dibantu oleh tim konsultan untuk memastikan kawasan PE menjadi kawasan unggulan wisata di NTT yang memiliki identitas yang khas sehingga mampu menjadi salah satu alasan para wisatawan untuk datang dan mengunjungi serta menikmati pengalaman di destinasi wisata tersebut. Salah satu bagian penting untuk menampilkan identitas kawasan adalah menggali Spirit of Place setiap kawasan tersebut.
Spirit of Place adalah karakter tempat yang berperan dalam membentuk identitas kawasan dan pada akhirnya akan memberi citra pada kawasan tersebut. Citra kawasan merupakan persepsi antara pengamat dengan lingkungannya dan membangun citra kawasan diperlukan identitas, struktur atau pola yang menghubungkan antara obyek dengan pengamat serta makna obyek terkait emosional pengamatnya. Launce Garnham dalam bukunya Mantaining the Spirif of Place tahun 1985 mengungkapkan Spirit of Place terdiri dari 2 aspek yaitu aspek fisik (tangible) seperti situs, bangunan, lingkungan, rute dan benda – benda buatan manusia dan aspek non fisik (intangible) yang meliputi memori, narasi, tekstur, acara peringatan, ritual, pengetahuan tradisional, makna, festival, warna dan lainnya. Keduanya saling berkaitan satu sama lain dimana aspek fisik berperan dalam memberikan suatu tempat atau ruang sementara asepk non fisik memberikan sprit atau jiwa (soul) tempat tersebut. Setiap tempat memiliki sprit of place (jiwa suatu tempat) atau dapat disebut dengan identitias masing-masing yang berbeda. Tempat yang punya spirit of place akan memiliki makna yang dapat dirasakan oleh pengunjung, makna atau kesan yang ditimbulkan oleh suatu tempat mempengaruhi keterkaitan antara jiwa individu dengan tempat individu berada. Sementara bagi pengunjung dapat menjadi magnet untuk berkunjung, menjadi ikatan agar dapat berkunjung kembali dan meningkatkan lama tinggal.
Waerebo di Kabupaten Manggarai punya karakter spirit of place meliputi rumah adat, bentangan lanskap alam dan letak bangunan yang berada di ketinggian dan sering ditutupi awan sehingga dijuluki Negeri di Awan. Potensi kekuatan inilah yang menjadikan Waerebo terkenal, mendunia dan menjadi magnet yang kuat untuk wisatawan berkunjung. Tugas berat adalah menjaga kelestarian bentang lanskap alam yang indah ini agar tidak hilang atau rusak yang akan mengurangi nilai spirit of place kawasan ini. Kawasan Lamalera di Wulandoni Kabupaten Lembata bukan karena keindahan lautnya atau arsitektur bangunan lokal setempat tapi tradisi ritual berburu ikan pausnya yang menjadi magnet utama dan roh kawasan ini sesungguhnya. Begitu juga untuk lokasi PE lainya berkategori kawasan wisata pantai seperti Pantai Liman, Pantai Oeseli dan Mulut Seribu. Mencari dan menemukan spirit of place yang dapat menjadi identitas dan kekuatan ketiganya sangatlah penting untuk menjadi keunggulan kompetitif dibanding pantai wisata lainnya yang ada. Apa yang menjadi karakter dan identitas yang kuat Pantai Liman dibanding dengan pantai wisata lainnya seperti Pantai Tablolong atau Pantai Lasiana Kupang, atau bahkan dengan Pantai Kuta – Bali yang sudah punya branding yang kuat, sudah punya label internasional? Mengapa harus berwisata ke Pantai Liman?
Pembangunan pariwisata di NTT dilaksanakan dalam bentuk PE berbasis masyarakat yang terdiri dari beberapa bentuk pengembangan dan salah satunya adalah pemanfaatan potensi sumber daya pariwisata alam dan budaya serta minat khusus (edu tourism dan eco-tourism) secara terintegrasi melalui produk PE. Terkait pemanfaatan potensi sumber daya alam dan budaya yang dimiliki dan menjadi kekuatan pariwisata NTT, maka perlu disusun dalam sebuah perencanaan dan desain kawasan Pariwisata Estate yang memperhatikan spirit of place kawasan tersebut dengan tujuan menjadi identitas khas yang membedakan dari kawasan wisata lainnya khususnya kawasan wisata di luar NTT dalam konteks menguatkan daya saing. Membangun identitas tempat wisata merupakan salah satu strategi pemasaran wisata yang dilakukan dengan contoh nyata dan sederhana menulis informasi detail mengenai sejarah kehadiran lokasi / tempat ini dari berbagai aspek kehidupan, kearifan lokal yang ada. Hal ini dapat menarik minat para wisatawan untuk mengungjungi tempat tersebut. Tempat wisata yang unik dan berbeda selalu menjadi incaran para wisatawan. Kita harus memiliki yang berbeda, unik sebagai magnet menarik kunjungan wisatawan. Kemudian dengan spirit of place yang dimiliki setiap destinasi wisata, menjadikan pengunjung semakin betah dan meningkatkan lama tinggal di kawasan tersebut.
Beberapa konsep untuk menggali spirit of place dalam pendekatan desain antara lain:
§ Konsep yang kuat yang didasari pemahaman yang mendalam tentang warisan geologis, alam dan budaya. Memaksimalkan interaksi pengungjung dengan alam dan budaya lokal.
§ Merespon tapak dengan cermat dan kreatif dengan seminimal mungkin mengubah bentang alam dan jika memungkinkan mengunakan bangunan yang sudah ada.
§ Penggunan bahan dan teknik membangun lokal.
§ Partisipasi komunitas.
Penggalian spirit of place setiap kawasan PE dan destinasi wisata di NTT sesungguhnya menjadi dasar dalam menyusun visi dan tematik kawasan wisata yang akan dibangun dan dikembangkan. Hal ini akan menentukan arah pedoman perencanaan dan desain khususnya dari aspek tata ruang dan arsitektur kawasan tersebut.
Penulis: Paul J. Andjelicus – Perencana Muda Disparekraf NTT
Gambar : Kawasan Waerebo - Negeri di atas Awan. Sumber: Istimewa
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555