Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Memasuki Era New Normal merupakan suatu peralihan yang menyebabkan terjadinya banyak perubahan di berbagai sektor, salah satunya yaitu sektor pariwisata. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes328/2020 tentang Panduan Pencegahan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di tempat kerja perkantoran industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya untuk melakukan perubahan pada kebiasaan di daya tarik wisata dengan mengeluarkan Program CHSE.
Program CHSE (clean, health, safety & environment sustainability) atau kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, usaha/fasilitas lain terkait, lingkungan masyarakat, dan destinasi pariwisata. Sesuai dengan keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes382/2020 tentang protokol kesehatan bagi masyarakat di tempat dan fasiltas umum dalam rangka pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), sertifikasi CHSE berfungsi sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bahwa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan hidup. Sertifikat CHSE diberikan kepada usaha pariwisata, usaha/fasilitas lain terkait, lingkungan masyarakat, dan destinasi wisata.
Usaha Pariwisata yang perlu melakukan sertifikasi CHSE diantaranya Usaha Jasa Trasportasi Wisata, Usaha Hotel, Homestay/Pondok Wisata, Usaha Restoran, Usaha Rumah Makan, MICE (Meeting, Incentive, Conference and Exhibition) dan usaha pariwisata lainnya. Sedangkan yang dimaksud dengan usaha pariwista lainnya dalam hal ini adalah Pusat Informasi Pariwisata, Tempat Penjualan Cinderamata, Toilet Umum, dan usaha/fasiltas pariwisata lain. Alasan mengapa program CHSE harus dijalankan oleh pengelola daya tarik wisata, karyawan, dan pemandu wisata lokal yaitu untuk meningkatkan kepercayaan pengunjung terhadap jaminan produk dan pelayanan daya tarik wisata yang bersih, sehat, aman dan ramah linkungan. Hal ini dimaksudkan agar dapat mencegah terjadinya penularan Covid-19 pada destinasi wisata dan tempat usaha pariwisata, serta menjaga reputasi dan kredibilitas daya tarik wisata.
Pemerintah Provinsi NTT dan Kabupaten/Kota telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung penerapan program Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan di Daya Tarik Wisata antara lain wajib memperbarui informasi terkait Covid-19 dan menyampaikannya kepada pengusaha dan/atau pengelola daya tarik wisata dan para pihak, termasuk masyarakat. Melakukan sosialisasi, pelatihan/edukasi, simulasi, uji coba, pendampingan, pembinaaan, serta pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan CHSE. Untuk mendukung program ini telah dikeluarkan regulasi sebagaimana diatur dalam Edaran Gubernur NTT Nomor BU.556/33/PAREKRAF/2020 pada tanggal 16 September 2020 terkait Penerapan pelaksanaan program Kebersihan, Kesehatan dan Keamanan. Salah satu upaya yang dilakukan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu berkerjasama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Mutu Agung yang berkedudukan di Bogor – Jawa Barat untuk melakukan audit dan verifikasi dalam pelaksanaan Sertifikasi CHSE di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun kegiatan yang dilakukan diantaranya melakukan sosialisasi, pelatihan/edukasi, pendampingan, pembinaan, serta pemantauan dan evaluasi terhadap usaha pariwisata (hotel, restoran,tempat destinasi wisata).
Terkait penerapan Program CHSE di NTT, Labuan Bajo resmi menjadi destinasi pariwisata pertama yang menggelar simulasi protokol kesehatan, keamanan dan keselamatan (3K) pada hari Kamis 12 November 2020 lalu. Dalam sambutan secara virtual, Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan perlu melakukan re-strategy terhadap kepariwisataan, agar setelah pendemi ini berakhir, pariwisata Indoensia bangkit dan menjadi lebih baik bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya. Strategi pariwisata harus lebih komperhensif dan terintegrasi”. Kegiatan ini dihadiri langsung Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar panjaitan, Menteri Perhubungan Budi Karya Semadi, Menteri Kominfo Johnny G. Plate dan rombongan dari pusat seperti Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati dan anggota Komisi X DPR RI Andreas Hugo Pareira. Sementara Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi mewakili Pemerintah Provinsi NTT yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Dr.Ir. Wayan Darmawa,MT dan jajaran terkait bersama pemerintah setempat.
Penulis: Sheila Yolanditha
Foto: Hotel sebagai salah satu tempat pelaksanaan sertifikasi CHSE Industri Pariwisata. Sumber: Istimewa.
Sumber:
1. Kemenparekraf. (2020 Agustus). Panduan Pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan dan Kelestarian Lingkungan di Daya Tarik Wisata.
2. www.kemenparekraf.go.id
3. https://travel.okezone.com/read/2020/11/13/40/2308843/labuan-bajo-jadi-destinasi-pertama-simulasi-protokol-3k?page=1
4. Bidang Kelembagaan , Dinas Parekraf Provinsi NTT
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555