WATERFRONT CITY KOTA KUPANG
SEBAGAI DESTINASI WISATA KOTA
Paul J. Andjelicus
Perencana Muda Dinas Parekraf NTT - Anggota Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) NTT
Kota sebagai pusat kegiatan dan peradaban selalu menjadi pusat pembangunan termasuk pembangunan sektor pariwisata. Kelengkapan fasilitas yang dimiliki menjadikan kota dapat dikembangkan menjadi suatu destinasi wisata. Pengembangan kota sebagai destinasi wisata atau menjadi kota wisata menjadi trend dalam beberapa tahun terakhir. Kota Kupang juga sepertinya tidak mau kalah dengan kota lain dengan terus membangun berbagai infrastruktur untuk melayani warganya sekaligus menjadi obyek-obyek wisata yang dapat dinikmati warga maupun pengunjung dari luar kota.
Sesuai RTRW Kota Kupang 2011-2031, Visi penataan ruang Kota Kupang adalah terwujudnya Kota Kupang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN) di NTT yang berorientasi Kota Pantai, Modern dan Berkelanjutan. Kota Pantai disini maksudnya Tata Ruang Kota Kupang yang mengoptimalkan potensi pantai dan laut yang merupakan halaman depan kota bagi kepentingan pembangunan ekonomi, sosial budaya dan lingkungan dengan tetap menjaga aspek kelestariannya. Rencana pembangunan Kota Kupang sebagai Waterfront City atau kota tepi pantai perlu didukung dengan adanya aktivitas ruang publik tepi pantai.
Dalam skenarionya garis tepi pantai Kota Kupang dari Pelabuhan Tenau sampai Pantai Wisata Lasiana perlu dioptimalkan sebagai kawasan ruang publik tepi pantai. Kupang memiliki garis pantai sepanjang 22 km dengan beberapa spot-spot menarik yang sudah menjadi kawasan terbuka publik dan yang masih dalam rencana untuk menunjang konsep kota tepi pantai. Beberapa spot menarik yang sudah ada mulai dari Pelabuhan Tenau Kupang, Restoran Kings, Pantai dan Pelabuhan Namosain, Pantai Teddy’s Kota Lama, Pantai Ketapang Satu, Kawasan Pantai Pasir Panjang, Ekowisata Hutan Mangrove sampai Pantai Lasiana. Tercatat sedikitnya ada 7 kawasan pantai menjadi tempat rekreasi saat ini yaitu Pantai Kota Lama (Teddy’s), Pantai Ketapang Satu (Tode Kisar), Pantai Pasir Panjang (eks Taman Ria), Pantai Paradiso (Kelapa Lima), Pantai Oesapa (warna – warni), Pantai Batu Nona dan Pantai Lasiana. Sementara untuk potensi pengembangan kawasan ruang publik baru tepi pantai antara lain kawasan depan Hotel Aston dan kawasan tepi pantai di Kelurahan Osapa Barat, Oesapa dan Lasiana mencapai sekitar 13,69 Ha. Area ini akan dikembangkan untuk aktivitas wisata tepi pantai untuk menunjang konsep waterfront city Kota Kupang. (Penyusunan RTBL Kawasan Strategis Pantai Oesapa dan Pantai Lasiana -Klaster A Kota Kupang. Dirjen Cipta Karya PUPR).
Kota Kupang saat ini sedang giat-giatnya membangun kotanya melalui pembangunan infrastruktur publik dan salah satunya adalah ruang terbuka publik. Beberapa fasilitas taman dibangun yang tersebar di beberapa kawasan kota, penataan jalur pedestrian dan lampu jalan. Pada tahun 2020 ini, dilakukan pembangunan 3 kawasan kota yang didukung Kementerian PUPR melalui Ditjen Cipta Karya - Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi NTT. Ketiga kawasan tersebut adalah Kupang Square di Pantai LLBK (Pantai Teddy’s), Kawasan Pantai Kelapa Lima (depan Hotel Aston) dan Boulevard Koridor III (depan Konsulat Timor Leste) Jl. Frans Seda. Dua kawasan diantaranya merupakan upaya untuk menata kembali ruang tepi pantai menjadi ruang terbuka publik yang mendukung konsep waterfront city Kota Kupang. Kawasan Pantai Kelapa Lima (depan Hotel Aston) akan ditata melalui kehadiran ruang terbuka publik tepi pantai dengan berbagai fasilitas seperti plaza, pedestrian, open theater, gazebo, jetty pedagang, bangunan restoran kuliner dan fasilitas parkir. Sementara penataan kembali Pantai Teddy’s menjadi Kupang Square dilakukan dengan konsep structure seafront city. Beberapa fasilitas yang akan dibangun meliputi pembangunan plaza, pedestrian, gerbang view deck, jetty pedagang, promenade serta renovasi pelabuhan lama menjadi heritage land mark. Untuk mendukung kawasan ini akan dilakukan perbaikan talud dan dinding penahan pantai.
Kehadiran kedua kawasan dengan wajah baru akan menjadi salah satu obyek daya tarik utama untuk berwisata di Kota Kupang. Warga kota dapat memanfaatkan ruang terbuka ini sebagai sarana rekreasi keluarga dan aktivitas pendukung lainnya. Bagi pengunjung dari luar kota, kehadiran fasilitas ini akan menjadi tempat wisata dengan kehadiran nilai-nilai lokal setempat yang menjadi ciri khas Kota Kupang yang ditampilkan dari kedua kawasan ini. Secara umum bagi pembangunan Kota Kupang khususnya pengembangan waterfront city, semakin menambah dan memperkaya ruang terbuka publik tepi pantai kota yang representatif dan menjadi destinasi wisata ikonik untuk mendukung pengembangan wisata di Kota Kupang.
Keterangan gambar : Rancangan Penataan Kawasan Pantai Kelapa Lima Kupang (depan Hotel Aston) Sumber: Istimewa
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555