PENGEMBANGAN WISATA KOTA
DI NTT (Bagian 1)
Paul
J. Andjelicus
Perencana Madya Spasial Dinas Parekraf NTT
Anggota IAI Provinsi NTT
Pengembangan wisata kota
di Indonesia sudah dilakukan sekitar
era 90-an dan semakin meningkat pesat pada dalam 10 tahun terakhir. Kota
sebagai pusat aktivitas ekonomi dan pusat pertumbuhan memang menjadi daya tarik
tersendiri. Hal ini dilatarbelakangi oleh faktor – faktor seperti jumlah
penduduk kota yang besar dan semakin meningkat. Kemudian kota
banyak dihuni kaum terpelajar dan
menjadi magnet orang yang bertalenta untuk tinggal dan bekerja di kota. Sementara
dari aspek pertumbuhan wilayah, ada
kecenderungan jumlah dan luasan kota semakin meningkat dari dari waktu ke waktu,
dengan salah satu fenomenanya adalah kawasan perdesaan semakin berkurang karena arus
modernisasi dan berubah menjadi daerah
perkotaan baru.
Kota pada akhirnya selalu menjadi
pusat pembangunan termasuk pembangunan sektor pariwisata. Pengembangan wisata kota menjadi daya tarik yang kuat karena beberapa
komponen pariwisata yang meliputi atraksi, aksesibilitas, akomodasi dan
amenitas justru lebih tersedia jika dibandingkan dengan komponen pariwisata di desa. Komponen
aksesibilitas, meliputi bandara, pelabuhan
laut, stasion dan terminal serta jalan
raya. Kemudian fasilitas publik seperti
hotel, restoran, toko dan lainnya lebih banyak tersedia.
Sementara jika dilihat dari
unsur atraksi atau daya tarik wisata, walaupun hampir sebagian besar daya tarik
wisata berada di daerah perdesaan, namun
tidak sedikit juga daya tarik wisata terdapat di kota. Namun berkat kelangkapan
infrastruktur pendukung dan komponen pariwisata yang lengkap dan nyaris
terpusat dan tersedia dengan lengkap,
maka kota menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi wisata kota.
Wisata kota dikembangkan dengan memanfaatkan potensi yang secara umum tersedia di hampir semua
kota Indonesia dan dunia yang dapat
dikemas menjadi daya tarik wisata. Potensi tersebut seperti
a.
Balai
Kota dan Alun – Alun Kota
Sebagian besar kota
memiliki Balai Kota yang digunakan sebagai jantung pemerintahan kota. Balai Kota dibangun dengan arsitektur yang menonjolkan ciri khas dan keunikan sebuah kota. Contoh
Balai Kota Bandung dan Balai Kota
Surabaya. Beberapa Balai Kota dilengkapi dengan Alun - Alun Kota yang menjadi
pusat aktivitas publik masyarakat kota yang dapat dipakai untuk berbagai jenis
kegiatan.
b.
Taman
Kota
Taman Kota adalah
ruang terbuka hijau yang menjadi tempat aktivitas rekreasi warga kota dan selalu
menjadi daya tarik wisata kota dan dapat
menajdi identitas sebuah kota. Seperti
Taman Bungkul di Surabaya dan Taman Nostalgia Kupang.
c.
Kawasan
Jalan Bersejarah
Kawasan jalan bersejarah yang dimaksud adalah yang memiliki nilai
historis nostalgia, heroik dan sebagainya yang menjadi ciri khas bagi
setiap kota. Seperti Jalan Braga di Bandung dan Jalan Malioboro di Yogyakarta.
d.
Monumen
Kota,
Monumen yang memiliki pesan edukasi historis atau sosial
atau religius yang biasanya dimiliki kota di Indonesia seperti Monumen Nasional (Monas)
di Jakarta atau Tugu Pahlawan di Surabaya.
e.
Bangunan
Ikonik.
Bangunan – bangunan
publik (Kantor, Pusat
perbelanjaan, Fasilitas olahraga, Kampus dan lainnya) yang memang dirancang dan
citrakan sebagai aset kota yang dapat dijadikan daya tarik wisata edukasi atau
sejarah baik bangunan kuno maupun bangunan modern. Beberapa contoh adalah Gedung Bank Indonesia Jakarta, Kampus
Universitas Multimedia Tangerang, Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT.
f.
Mall,
Pusat Perbelanjaan, Pasar Tradisional
Kawasan perbelanjaan yang ditata menjadi wisata belanja
kota dapat menambah kekuatan daya tarik kota. Beberapa contoh seperti
Sarinah di Jakarta dan Kawasan Factory Outlet di Bandung.
g.
Museum
Kota
Museum kota juga
dimiliki sebagian besar kota di dunia
dan Indonesia yang biasanya dikelola
sebagai bagian dari wujud pelestarian terhadap benda-benda purbakala, warisan
sebuah kota yang bernilai sejarah atau warisan budaya. Contohnya Museum
Nasional di Jakarta dan Museum Geologi di Bandung.
h.
Kuliner
Kuliner juga menjadi daya tarik tersendiri yang dapat
dikemas oleh setiap kota di Indonesia untuk menjadi daya tarik wisata yang
menarik baik dalam bentuk kampung atau
kawasan kuliner atau jenis kuliner tertentu yang menjadi ciri khas sebuah kota.
i.
Pasar
Malam
Pasar Malam juga menjadi ciri khas sebuah kota dan pasar
malam merupakan denyut jantung perekonomian sebuah kota yang dapat dintegrasikan dengan fasilitas penunjang
lainnya sepeti restoran, bar, cafe dan pub.
Kota – kota di Indonesia saat ini sudah mengembangkan wisata kota seperti DKI Jakarta dan Bandung. DKI Jakarta punya daya tarik wisata yang
beragam dan dikemas dengan menetapkan 8 kategori/tematik
yaitu wisata rekreasi, wisata sejarah,
wisata belanja, wisata MICE (Meetings, Inventions, Conventions and Exhibitions),
wisata olahraga, wisata alam & air, wisata religi dan wisata alam terbuka. Wisata rekreasi
(Taman Impian Jaya Ancol, TMNI), Sejarah ( Kampung Merunda, Kampung Tugu),
Belanja ( Sarinah, Pasar barang Antik), MICE (Balai Sidang Jakarta Convention
Center), Olahraga ( Gelora Senayan), Alam dan Air ( Muara Angke , Pulau
Seribu), Religi ( Mesjid Istiqlal, Gereja Katedral), Alam Terbuka (Urban Forest
Cipete).
Bandung adalah kota yang unik dan menarik, dengan berbagai julukan seperti Kota Kembang dan sebagai Parijs van Java. Bandung terkenal sebagai kota industri ekonomi kreatif dengan image adalah sejarah, budaya, industri kreatif, dan wisata alam. Image Bandung sekarang adalah kota wisata belanja dan kuliner karena potensinya yang besar dalam dua segmen wisata itu . Berbagai jenis tempat belanja tersedia di Bandung mulai dari dengan pasar-pasar tradisional, mall, pusat perbelanjaan, Factory Outlet (FO), distro, dan restoran/tempat makan, dan sebagainya. Meskipun begitu potensi yang dimiliki Kota Bandung banyak dan beragam. Potensi seni budaya Bandung antara lain terdapat 625 pertunjukan seni / lingkungan seni, 1701 bangunan kuno / cagar budaya art deco, 600 komunitas ekraf dan 2635 obyek budaya (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung , 2018).
Bersambung ke
bagian 2……
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555