PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Card image
Diposting oleh - Paul J. Andjelicus, Pada 31 August 2023

PENGEMBANGAN  WISATA  KOTA  DI  NTT (Bagian 1)

Paul J. Andjelicus

Perencana Madya Spasial Dinas Parekraf NTT

Anggota IAI Provinsi NTT


      Pengembangan wisata kota di   Indonesia sudah dilakukan sekitar era 90-an dan semakin meningkat pesat pada dalam 10 tahun terakhir. Kota sebagai pusat aktivitas ekonomi dan pusat pertumbuhan memang menjadi daya tarik tersendiri. Hal ini dilatarbelakangi oleh  faktor – faktor  seperti jumlah  penduduk kota yang besar dan  semakin meningkat.   Kemudian kota  banyak dihuni  kaum terpelajar dan menjadi magnet orang yang bertalenta untuk tinggal dan bekerja di kota. Sementara dari aspek  pertumbuhan wilayah, ada kecenderungan jumlah dan luasan kota semakin meningkat dari dari waktu ke waktu, dengan salah satu fenomenanya adalah kawasan  perdesaan semakin berkurang karena arus modernisasi dan berubah menjadi  daerah perkotaan baru.

 

     Kota pada akhirnya selalu  menjadi pusat pembangunan termasuk pembangunan sektor pariwisata. Pengembangan wisata  kota menjadi daya tarik yang kuat karena beberapa komponen pariwisata yang meliputi atraksi, aksesibilitas, akomodasi dan amenitas justru lebih tersedia jika dibandingkan dengan komponen  pariwisata di desa.  Komponen   aksesibilitas, meliputi  bandara, pelabuhan laut, stasion dan terminal serta  jalan raya. Kemudian fasilitas  publik seperti hotel, restoran, toko dan lainnya lebih banyak tersedia.

 

    Sementara jika dilihat dari unsur atraksi atau daya tarik wisata, walaupun hampir sebagian besar daya tarik  wisata berada di daerah perdesaan, namun tidak sedikit juga daya tarik wisata terdapat di kota. Namun berkat kelangkapan infrastruktur pendukung dan komponen pariwisata yang lengkap dan nyaris terpusat dan tersedia  dengan lengkap, maka kota menjadi daya tarik tersendiri untuk menjadi wisata kota.

 

    Wisata kota dikembangkan  dengan memanfaatkan potensi  yang secara umum tersedia di hampir semua kota Indonesia dan dunia  yang dapat dikemas menjadi daya tarik wisata. Potensi tersebut seperti  

a.   Balai Kota dan Alun – Alun Kota

Sebagian besar  kota memiliki Balai Kota yang digunakan sebagai jantung pemerintahan kota. Balai Kota  dibangun dengan arsitektur yang  menonjolkan  ciri khas dan keunikan sebuah kota. Contoh Balai Kota Bandung dan  Balai Kota Surabaya. Beberapa Balai Kota dilengkapi dengan Alun - Alun Kota yang menjadi pusat aktivitas publik masyarakat kota yang dapat dipakai untuk berbagai jenis kegiatan.

 

b.    Taman Kota

Taman Kota   adalah ruang terbuka hijau yang menjadi tempat aktivitas rekreasi warga kota dan selalu  menjadi daya tarik wisata kota dan dapat menajdi  identitas sebuah kota. Seperti Taman Bungkul di Surabaya dan Taman Nostalgia Kupang.

 

c.   Kawasan Jalan Bersejarah

Kawasan jalan  bersejarah yang dimaksud adalah yang memiliki nilai  historis nostalgia,  heroik dan sebagainya yang menjadi ciri khas bagi setiap kota. Seperti Jalan Braga di Bandung dan Jalan Malioboro di Yogyakarta.

 

d.   Monumen Kota,

Monumen yang memiliki pesan edukasi historis atau sosial atau religius yang biasanya dimiliki kota  di Indonesia seperti Monumen Nasional (Monas) di Jakarta atau Tugu Pahlawan di Surabaya.

 

e.    Bangunan Ikonik.

Bangunan – bangunan  publik  (Kantor, Pusat perbelanjaan, Fasilitas olahraga, Kampus dan lainnya) yang memang dirancang dan citrakan sebagai aset kota yang dapat dijadikan daya tarik wisata edukasi atau sejarah baik bangunan kuno maupun bangunan modern.  Beberapa contoh adalah  Gedung Bank Indonesia Jakarta, Kampus Universitas Multimedia Tangerang, Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT.

 

f.      Mall, Pusat Perbelanjaan,  Pasar Tradisional

Kawasan  perbelanjaan yang ditata menjadi wisata belanja kota dapat  menambah kekuatan  daya tarik kota. Beberapa contoh seperti Sarinah di Jakarta dan Kawasan Factory Outlet di Bandung.

 

g.    Museum Kota

Museum kota  juga dimiliki sebagian besar kota  di dunia dan Indonesia  yang biasanya dikelola sebagai bagian dari wujud pelestarian terhadap benda-benda purbakala, warisan sebuah kota yang bernilai sejarah atau warisan budaya. Contohnya Museum Nasional di Jakarta dan Museum Geologi di Bandung.

 

h.   Kuliner

Kuliner juga menjadi daya tarik tersendiri yang dapat dikemas oleh setiap kota di Indonesia untuk menjadi daya tarik wisata yang menarik baik dalam bentuk kampung  atau kawasan kuliner atau jenis kuliner tertentu yang menjadi ciri khas sebuah kota.

 

i.      Pasar Malam

Pasar Malam juga menjadi ciri khas sebuah kota dan pasar malam merupakan denyut jantung perekonomian sebuah kota yang  dapat dintegrasikan dengan fasilitas penunjang lainnya sepeti restoran, bar, cafe dan pub.

 

   Kota – kota  di Indonesia saat ini sudah mengembangkan  wisata kota  seperti  DKI Jakarta dan Bandung. DKI Jakarta punya daya tarik wisata yang beragam dan dikemas dengan menetapkan  8 kategori/tematik  yaitu wisata rekreasi, wisata sejarah, wisata belanja, wisata MICE (Meetings, Inventions, Conventions and Exhibitions), wisata olahraga, wisata alam & air, wisata religi  dan wisata alam terbuka. Wisata rekreasi (Taman Impian Jaya Ancol, TMNI), Sejarah ( Kampung Merunda, Kampung Tugu), Belanja ( Sarinah, Pasar barang Antik), MICE (Balai Sidang Jakarta Convention Center), Olahraga ( Gelora Senayan), Alam dan Air ( Muara Angke , Pulau Seribu), Religi ( Mesjid Istiqlal, Gereja Katedral), Alam Terbuka (Urban Forest Cipete).

 

  Bandung adalah kota yang unik dan menarik, dengan berbagai julukan seperti Kota Kembang dan  sebagai Parijs van Java. Bandung terkenal sebagai kota industri ekonomi kreatif dengan image adalah sejarah, budaya, industri kreatif, dan wisata alam.  Image Bandung sekarang adalah kota wisata belanja dan kuliner karena potensinya yang besar dalam dua segmen wisata itu . Berbagai jenis tempat belanja tersedia di Bandung mulai dari dengan  pasar-pasar tradisional, mall, pusat perbelanjaan, Factory Outlet (FO), distro, dan restoran/tempat makan, dan sebagainya.  Meskipun begitu potensi yang dimiliki Kota Bandung banyak dan beragam. Potensi seni budaya Bandung antara lain terdapat 625 pertunjukan seni / lingkungan seni, 1701 bangunan kuno  / cagar budaya art deco, 600 komunitas ekraf dan 2635 obyek budaya (Dinas    Kebudayaan  dan Pariwisata Kota Bandung , 2018).


Bersambung ke bagian 2……



Artikel Lainnya


PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA

MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE

Kota Kreatif

Lomba Geowisata Goes to School

URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)

Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024

Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata

Menulis Buku Bagi ASN Perencana

Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory

Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang

Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia

Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide

SALAM GEOWISATA

TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?

DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT

RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA

PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026

BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023

MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN

SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK

DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023

BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II

PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH

Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA

Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia

Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT

PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA

Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG

DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG

EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA

MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK

Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT

BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI

Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional

Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka

Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO

Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE

Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya

Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022

JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN

WELCOME LABUAN BAJO

Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN

KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA

AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022

Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs

KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG

Kampung Seni Flobamorata Kupang

Lasiana Beach

KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?

Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT

Standar Pelayanan Publik

Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT

DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES

IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Wisata Aman Bencana di NTT

Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi

KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023

Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas

RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF

RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022

SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023

Buku Database 2021

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE

Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata

Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR

DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA

Outlook Parekraf 2022

Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang

PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA

Semauku Indah

MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG

WISATA KOTA, KOTA WISATA

NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai

KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !

Regional Calender Tourism Events 2022

RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT

KENYAMANAN RUANG HOMESTAY

SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE

MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO

KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT

Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang

PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI

DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?

Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao

Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT

MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA

Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata

Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT

PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA

Catatan Perjalanan ke Liman

Wisata Langit Gelap “Lelogama”

TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI

Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT

Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya

Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur

Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT

Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT

Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT

Kunjungan Bupati Malaka

Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana

Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT

Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende

Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur

Literasi Kabupaten Alor

Literasi Lamalera

Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)

MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO

EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM

Tourism Event 2022

WORKSHOP ARSITEK

DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT

MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG

DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT

Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles

Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang

Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT

Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT

FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025

Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT

Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT

Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik

Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi


MEDIA SOSIAL DAN KONTAK


| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555