MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
Perhitungan jumlah kunjungan wisatawan yang akurat masih menjadi sebuah tantangan. Data kunjungan yang akurat
menjadi pintu gerbang merencanakan pengembangan kepariwisataan di NTT dengan baik.
Data kunjungan wisatawan
yang saat ini dirilis BPS NTT dan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Provinsi
NTT mengunakan data sekunder yang
diperoleh dari Kabupaten/Kota. Usaha untuk
memperbaiki akurasi perhitungan kunjungan wisatawan terus dilakukan dan salah
satunya dengan mengunakan
metode Mobile Positioning Data (MPD).
Untuk maksud
tersebut, Dinas Parekraf Provinsi NTT mengundang BPS Provinsi NTT untuk
menyampaikan informasi terkait metode MPD ini. Pada hari Kamis, 16 Maret 2023 pihak BPS
Provinsi NTT berkesempatan
hadir memenuhi undangan dan diwakili
oleh Putu Dita Pickupana,SST,M.IT .
Dalam paparan pengenalan MPD dihadapan
ASN di Meeting Room Dinas Parekraf NTT, Putu
menyampaikan materi terkait latar belakang penggunan MPD, metoda dan cara kerja MPD serta
data jumlah kunjungan ke Provinsi NTT tahun 2021. Alasan
mendasar penggunan MPD karena sebagian besar penduduk Indonesia sudah
mengunakan HP, dan tercatat sudah mencapai sekitar 65 % pada tahun 2021.
Sementara penduduk NTT yang mengunakan HP sekitar 52 % atau sekitar 2,5 juta
orang. Pada saat bepergian dari satu tempat ke tempat dengan berbagai alasan,
HP menjadi salah satu perlengkapan yang wajib dibawa. Dari sinilah muncul ide
untuk melacak pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain melalui HP yang dipakai
setiap orang.
Cara kerja dari MPD ini adalah mendeteksi kehadiran
seseorang di suatu tempat melalui SIM Card yang tertanam di HP. Deteksi dilakukan melalui
Base Tranceiver Station (BTS) yang ada di suatu daerah yang terdekat
dengan orang tersebut. Hal ini membutuhkan kerjasama dengan provider penyedia
jasa seperti Telkomsel atau Indosat agar bisa diperoleh data tersebut. Data yang didapat masih harus diolah melalui
metode Anchor Mobility Data Analitic (AMDA) untuk memisahkan pengunjung
berdasarkan tujuan perjalanan yang dilakukan. Khususnya untuk merekam sesorang yang melakukan perjalanan untuk
tujuan berwisata.
Selanjutnya, Putu menyampaikan data perjalanan di Provinsi NTT tahun 2021 yang sudah dirilis BPS Pusat dengan
memakai metode MPD. Ada 2 bagian utama
dari data ini yaitu Data Kunjungan dan Data
Mengunjungi. Data kunjungan merekam data pengunjung yang berkunjung ke NTT baik dari
luar NTT maupun dari dalam NTT yang berkunjung di Kabupaten/Kota. Data
mengunjungi adalah data yang merekam data pengunjung dari dalam NTT yang
berkunjung ke luar,
baik ke luar NTT maupun di dalam wilayah
NTT.
Data kunjungan yang masuk ke NTT yaitu sekitar 676.907
pengunjung yang datang dari luar NTT. Manggarai Barat menjadi kabupaten yang
paling banyak dikunjungi yaitu sekitar 172.600 pengunjung kemudian diikuti Kota
Kupang. Sementara Kabupaten Sabu Raijua menjadi kabupaten yang paling sedikit
dikunjungi wisatawan dari luar NTT.
Data ini juga mengungkapkan jumlah pengunjung
antar kabupaten dalam wilayah NTT yaitu 2.171.442 pengunjung. Kota
Kupang menjadi kota terbanyak menerima kunjungan dari pengunjung di 21 kabupaten
yaitu sebanyak 330.575 pengunjung dan Kabupaten Sabu Raijua menjadi kabupaten
paling sedikit dikunjungi. Lama kunjungan berdasarkan data ini, Kabupaten Lembata tercatat paling lama yaitu 10,98
malam dan yang paling rendah Kabupaten TTS yaitu 4,23 malam.
Sementara untuk data mengunjungi, tercatat ada sekitar 334.695
orang NTT melakukan kunjungan ke luar NTT dan terbanyak dari Kota Kupang yaitu
66.524 orang. Sementara pengunjung yang mengunjungi kabupaten dalam wilayah NTT
tercatat 2.171.442 pengunjung dengan pengunjung dari Kota Kupang paling banyak
yaitu 470.612 pengunjung. Lama mengunjungi paling tinggi adalah pengunjung dari
Kabupaten Sabu Raijua yaitu 12,79 malam
dan yang pailng rendah dari Kabupaten TTS yaitu 4,49 malam.
Metode MPD ini merupakan upaya untuk menyempurnakan
keakuratan metode perhitungan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara. Sudah mulai dipergunakan sejak tahun 2019 oleh
Kemenparekraf dan bekerjasama dengan BPS
Pusat. Keuntungan MPD adalah mencatat jumlah kunjungan wisatawan secara real time, cepat, akurat dan
memiliki jangkauan yang luas. Data besar (big data) yang dihasilkan MPD dapat dipergunakan untuk berbagai
kepentingan seperti analisis pemasaran
untuk kegiatan promosi wisata, menyusun paket-paket wisata berdasarkan trend
kunjungan dan memantau pergerakan / perjalanan masyarakat di suatu daerah.
Paul J.Andjelicus
Dokumentasi: Dinas Parekraf Provinsi NTT,2023
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555