Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Bertambah lagi sarana wisata kota Kupang. Pada tanggal 21 Oktober 2022 lalu, Penjabat Walikota Kupang telah meresmikan Kebun TAFA bersamaan dengan acara panen perdana Jagung Hibrida di lokasi ini. Kota Kupang dengan konsep water front city memang sedang giat-giatnya membangun sejumlah fasilitas wisata di pinggir pantai dan taman-taman publik sebagai sarana rekreasi warga kota.
Kota Kupang sendiri
ternyata memiliki beberapa lokasi agrowisata. Kehadiran Kebun TAFA yang
merupakan singkatan dari Taman Agrowisata Fatukoa melengkapi sejumlah agrowisata yang sudah ada di Kupang dan luar kota Kupang. Agrowisata merupakan rangkaian kegiatan
wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata, baik potensi
berupa pemandangan alam kawasan pertaniannya maupun kekhasan dan keanekaragaman
aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya.
Mulai dirintis sejak
tahun 2021, awalnya merupakan lahan tidur sekitar 7 Ha di Kelurahan Fatukoa
Kecamatan Maulafa dan kemudian disulap menjadi lahan pertanian dengan konsep pertanian
terintegrasi (integrated farming). Lokasi berdekatan dengan tempat
Persemaian BPDAS Noelmina dan juga Kandang Rusa di Fatukoa. Edy Lauw sebagai pengelola
Kebun TAFA juga sangat serius membangun Kebun TAFA ini
dengan berkolaborasi dengan Emanuel Ricardo sebagai tenaga ahli pertanian.
Beberapa keunggulan
yang dimiliki Kebun TAFA antara lain : akses, luasan lahan, kondisi vista, kelengkapan
fasilitas, pertanian
terintegrasi.
Akses. Lokasi berada di dalam kota
Kupang memberikan keuntungan tersendiri yaitu kemudahan akses ke lokasi. Kebun
TAFA dapat dicapai melalui Jalan Lingkar Luar Jalur 40, kemudian mengambil jalan menuju Rumah Pintar Sonaf Naioni dan setelah melewati Kantor Kelurahan Naioni, berbelok ke kiri untuk mengambil jalan menuju
lokasi Persemaian BPDAS Noelmina. Sebelum mencapai Penangkaran Rusa berbelok
kanan untuk menuju Kebun TAFA. Waktu tempuh dari Jalur 40 menuju lokasi sekitar
15 Menit.
Luasan lahan. Keunggulan Kebun TAFA adalah
lokasi yang cukup luas ( sekitar 7 Ha) dan berada dalam kota Kupang serta
menerapkan konsep Pertanian Terintegrasi. Beberapa kebun atau lahan pertanian
yang ada di Kota Kupang juga mencoba menerapkan konsep pertanian ini namun
lahanya masih terbatas tidak seluas Kebun TAFA. Dengan luas tersebut ,
pengelola terus mengembangkan menjadi
tempat wisata dengan konsep Agrowisata.
Vista /
pemandangan.
Kondisi lokasi masih alami dan berada pada ketinggian sekitar 340 m dpl.
Pemandangan di sekitar lokasi yang dikelilingi pepohanan sebagai batas lokasi memberikan
vista tersendiri. Kondisi kawasan sekitar yang masih alami tentu memberikan
kenikmatan dan kesegaran udara yang relatif baik dibandingkan bagian lain di kota
yang sudah dipenuhi bangunan. Kredit pointnya adalah lokasi ini cocok untuk
melakukan kegiatan rekreasi di alam terbuka (outdoor), melepaskan
kepenatan dari rutinitas kerja dan hiruk pikuknya aktivitas kota.
Kelengkapan
fasilitas. Dengan posisi berada di dalam
kota memberikan keuntungan yaitu berbagai fasilitas dasar sudah tersedia seperti jaringan jalan dan listrik, kebutuhan air, signal HP dan internet juga terjangkau.
Menerapkan
pertanian terintegrasi.
Pertanian terintegrasi yang diterapkan di Kebun TAFA menjadikannya sebagai
Agrowisata di dalam Kota Kupang yang paling luas. Memang kawasan sekitar
Fatukoa dan Naioni masih merupakan lahan – lahan kosong. Ada beberapa lahan
yang dijadikan kebun dan lahan pertanian
dengan skala luasan yang bervariasi dari masing- masing pemiliknya.
Pertanian
terintegrasi
Pertanian
terintegrasi adalah pertanian yang menggabungkan beberapa sektor,
seperti pertanian, peternakan dan sektor lain (perikanan dan kehutanan)
yang saling menguntungkan sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas lahan
dan konservasi lingkungan. Secara sederhana,
pertanian terintegrasi yang kita lihat sehari untuk skala rumah tangga
adalah sampah sisa dapur dan kotoran hewan ternak seperti
ayam dan bebek dipakai sebagai pupuk tanaman sayur di halaman rumah.
Penerapan pertanian terintegrasi yang dilakukan Kebun TAFA adalah
Penataan lahan
Sebagian besar lokasi menjadi area pertanian, peternakan dan
perikanan. Sisanya untuk fasilitas pendukung seperti jaringan jalan, rumah
kebun dan gudang. Area pertanian penempati lahan paling luas di sisi Timur dan
Barat lokasi.
Areal lahan seluas 4
Ha digunakan untuk beberapa jenis tanaman pangan yaitu padi, jagung dan bawang
merah. Sementara untuk areal hortikultura disiapkan lahan sekitar 1,4 Ha dengan tanaman sayur-sayuran
dan buah antara lain semangka dan melon. Saat ini sedang dicoba ditanam
rambutan dan durian.
Area peternakan disiapkan sekitar 1,4
Ha yang diisi dengan peternakan sapi (ternak besar) , babi kampung dan babi pedaging
(ternak sedang) serta untuk ternak kecil ada beberapa unggas seperti ayam, bebek manila, itik dan ayam kalkun.
Sementara area perikanan yang terdiri dari kolam – kolam / bak penampung untuk ikan mas, gurami, nila dan lele.
Sistem rotasi
tanaman
Pemanfatan lahan
dengan sistem rotasi tanaman yaitu praktik penanaman berbagai jenis tanaman
secara bergiliran di satu lahan. Pemilihan jenis tanaman dengan sistem rotasi
ini juga
diperhatikan seperti tanaman umur pendek, menengah dan panjang. Contohnya
untuk areal tanaman pangan, setelah
ditanami padi, kemudian lahan bisa ditanam jagung dan kemudian bawang merah. Kemudian
kembali ke tanaman padi. Siklus ini tetap dipertahankan sebagai bagian strategi
pemanfataan lahan optimal agar berproduksi sepanjang tahun dan tidak ada lahan
yang tidur atau tidak dimanfaatkan. Hal ini juga untuk meminimalisir serangan
hama, meningkatkan kualitas struktur tanah dan mempertahankan kesuburan tanah
yang ada.
Sektor pertanian
mendapat keuntungan dari pemanfaatan kotoran ternak yang dijadikan pupuk kompos
untuk tanaman sekaligus memperbaiki kualitas dan kesehatan tanah. Seperti jagung yang menggunakan pupuk dari limbah
peternakan sapi dan peternakan sapi yang mendapat pakan ternak dari limbah
pertanian jagung. Pakan ternak dari jagung diolah dengan proses fermentasi.
Jagung yang ditanam bukan untuk dijual hasilnya namun semata-mata untuk pakan
ternak Sapi. Pola ini diyakini dapat
menekan biaya pakan sampai 60 persen
dari hasil produksi
jagung sebagai
pakan ternak.
Penghematan air
Sumber air berasal
dari 3 mata air di lokasi dan didukung 2 sumur bor, sehingga kebutuhan air
sangat mencukupi malah berlimpah di musim penghujan. Walaupun begitu penghematan air tetap
dilakukan dengan cara air untuk kebutuhan kebun jagung, sayur dan buah-buahan diambil dari air bekas pemeliharaan ikan yang ada
baik di bak penampung maupun yang di kolam. Sistem pengairan untuk kebun sudah
tidak konvensional lagi namun mengunakan
teknik penyemprotan melalui pipa sprinkler. Untuk rencana ke depan akan mengunakan
sistem irigasi tetes yang terbukti jauh lebih hemat air dan tepat sasaran.
Sarana Edukasi
dan Rekreasi
Dengan berbagai
fasilitas yang ada dan dimiliki, Kebun TAFA layak menjadi sarana edukasi bagi
siapa saja yang berminat dan tertarik di bidang pertanian khususnya generasi
muda / milenial, pelajar untuk dapat
belajar dan praktek tentang pertanian terintegrasi.
Pengelola
bahkan membuka kesempatan untuk
kerjasama dengan berbagai pihak dalam upaya peningkatan sumber daya manusia
seperti tempat praktek untuk mahasiswa dari jurusan pertanian dan
peternakan. Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang digaungkan Mas Menteri Nadiem Makarim, telah membuka
ruang belajar dengan praktek langsung dan menghadirkan praktisi profesional di
masing-masing bidang.
Contoh lain, pelajar TK atau SD dapat melakukan study tour di Kebun TAFA. Belajar
secara langsung tentang pertanian sambil rekreasi dan bermain di alam terbuka tentu
akan sangat menyenangkan bagi mereka. Makanan juga dapat disiapkan di lokasi
dengan sumber pasokan dari kebun sendiri
mulai dari ikan, sayuran, ayam dan buah.
Dari hasil
pemantauan, sudah ada sejumlah fasilitas rekreasi seperti pelataran, tempat
santai dan beberapa rumah pohon yang
dapat digunakan sebagai wahana rekreasi keluarga maupun komunitas. Pengelola
masih terus membangun sejumlah fasilitas tambahan secara bertahap. Saat ini,
pengunjung yang datang belum dikenakan tiket masuk alias gratis.
Kehadiran Kebun TAFA memberikan alternatif edukasi dan rekreasi di alam terbuka yang mudah dijangkau karena berada dalam kota. Kebun dengan luasan 7 Ha menjadi lokasi paling luas di dalam kota Kupang yang menerapkan pertanian terintegrasi. Branding yang layak disematkan adalah Kebun TAFA, Agrowisata Terbesar Kota Kupang.
Paul J. Andjelicus
Dokumentasi
: Kebun TAFA dan pribadi, 2023
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555