Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Card image
Diposting oleh - Paul J. Andjelicus, Pada 20 February 2023

Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA


    Bertambah  lagi sarana wisata kota Kupang. Pada  tanggal 21 Oktober 2022 lalu,  Penjabat Walikota Kupang telah meresmikan Kebun TAFA bersamaan dengan  acara panen perdana Jagung Hibrida di lokasi ini. Kota Kupang dengan konsep water front city memang sedang giat-giatnya membangun sejumlah fasilitas wisata di pinggir pantai dan taman-taman publik sebagai sarana rekreasi warga kota.


   Kota Kupang sendiri ternyata memiliki beberapa lokasi agrowisata. Kehadiran Kebun TAFA yang merupakan singkatan dari Taman Agrowisata Fatukoa melengkapi sejumlah  agrowisata yang  sudah ada di Kupang dan luar kota Kupang.  Agrowisata merupakan rangkaian kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi pertanian sebagai obyek wisata, baik potensi berupa pemandangan alam kawasan pertaniannya maupun kekhasan dan keanekaragaman aktivitas produksi dan teknologi pertanian serta budaya masyarakat petaninya.

 

   Mulai dirintis sejak tahun 2021, awalnya merupakan lahan tidur sekitar 7 Ha di Kelurahan Fatukoa Kecamatan Maulafa dan kemudian disulap menjadi lahan pertanian dengan konsep pertanian terintegrasi (integrated farming). Lokasi berdekatan dengan tempat Persemaian BPDAS Noelmina dan juga Kandang Rusa di Fatukoa. Edy Lauw sebagai pengelola Kebun TAFA  juga sangat serius membangun Kebun TAFA ini dengan berkolaborasi dengan Emanuel Ricardo sebagai tenaga  ahli pertanian.

 

Beberapa keunggulan yang dimiliki Kebun TAFA antara lain : akses, luasan lahan, kondisi vista, kelengkapan fasilitas, pertanian terintegrasi.

 

Akses. Lokasi berada di dalam kota Kupang memberikan keuntungan tersendiri yaitu kemudahan akses ke lokasi. Kebun TAFA dapat dicapai melalui Jalan Lingkar Luar Jalur 40,  kemudian mengambil jalan menuju   Rumah Pintar Sonaf Naioni dan setelah  melewati Kantor Kelurahan Naioni,  berbelok ke kiri untuk mengambil jalan menuju lokasi Persemaian BPDAS Noelmina. Sebelum mencapai Penangkaran Rusa berbelok kanan untuk menuju Kebun TAFA. Waktu tempuh dari Jalur 40 menuju lokasi sekitar 15 Menit.

 

Luasan lahan. Keunggulan Kebun TAFA adalah lokasi yang cukup luas ( sekitar 7 Ha) dan berada dalam kota Kupang serta menerapkan konsep Pertanian Terintegrasi. Beberapa kebun atau lahan pertanian yang ada di Kota Kupang juga mencoba menerapkan konsep pertanian ini namun lahanya masih terbatas tidak seluas Kebun TAFA. Dengan luas tersebut , pengelola terus mengembangkan  menjadi tempat wisata dengan konsep Agrowisata.

 

Vista / pemandangan. Kondisi lokasi masih alami dan berada pada ketinggian sekitar 340 m dpl. Pemandangan  di sekitar lokasi  yang dikelilingi  pepohanan sebagai batas lokasi memberikan vista tersendiri. Kondisi kawasan sekitar yang masih alami tentu memberikan kenikmatan dan kesegaran udara yang relatif baik dibandingkan bagian lain di kota yang sudah dipenuhi bangunan. Kredit pointnya adalah lokasi ini cocok untuk melakukan kegiatan rekreasi di alam terbuka (outdoor), melepaskan kepenatan dari rutinitas kerja dan hiruk pikuknya aktivitas kota.

Kelengkapan fasilitas. Dengan posisi berada di dalam kota memberikan keuntungan yaitu  berbagai fasilitas dasar  sudah tersedia seperti jaringan  jalan dan listrik, kebutuhan air, signal  HP dan internet juga terjangkau.

 

Menerapkan pertanian terintegrasi. Pertanian terintegrasi yang diterapkan di Kebun TAFA menjadikannya sebagai Agrowisata di dalam Kota Kupang yang paling luas. Memang kawasan sekitar Fatukoa dan Naioni masih merupakan lahan – lahan kosong. Ada beberapa lahan yang dijadikan kebun  dan lahan pertanian dengan skala luasan yang bervariasi dari masing- masing pemiliknya.

 

Pertanian terintegrasi

   Pertanian terintegrasi adalah pertanian yang menggabungkan beberapa sektor, seperti pertanian, peternakan dan sektor lain (perikanan dan kehutanan) yang saling menguntungkan sebagai solusi untuk meningkatkan produktivitas lahan dan konservasi lingkungan. Secara sederhana,  pertanian terintegrasi yang kita lihat sehari untuk skala rumah tangga adalah   sampah  sisa dapur dan kotoran hewan ternak seperti ayam dan bebek dipakai sebagai pupuk tanaman sayur di halaman rumah.

 

Penerapan  pertanian terintegrasi yang dilakukan  Kebun TAFA adalah

Penataan lahan

Sebagian besar  lokasi menjadi area pertanian, peternakan dan perikanan. Sisanya untuk fasilitas pendukung seperti jaringan jalan, rumah kebun dan gudang. Area pertanian penempati lahan paling luas di sisi Timur dan Barat lokasi.

 

Areal lahan seluas 4 Ha digunakan untuk beberapa jenis  tanaman pangan yaitu padi, jagung dan bawang merah. Sementara untuk areal hortikultura disiapkan lahan sekitar 1,4 Ha dengan tanaman sayur-sayuran dan buah antara lain semangka dan melon. Saat ini sedang dicoba ditanam rambutan dan durian.

 

Area peternakan  disiapkan sekitar  1,4 Ha yang diisi dengan peternakan sapi (ternak besar) , babi kampung dan babi pedaging (ternak sedang) serta untuk ternak kecil ada beberapa unggas seperti  ayam, bebek manila, itik dan ayam kalkun. Sementara area perikanan yang terdiri dari kolam – kolam / bak penampung untuk  ikan mas, gurami, nila dan lele.

 

Sistem rotasi tanaman

Pemanfatan lahan dengan sistem rotasi tanaman yaitu praktik penanaman berbagai jenis tanaman secara bergiliran di satu lahan. Pemilihan jenis tanaman dengan sistem rotasi ini juga diperhatikan seperti tanaman  umur pendek, menengah dan panjang. Contohnya untuk areal tanaman pangan, setelah  ditanami padi, kemudian lahan bisa ditanam  jagung dan kemudian bawang merah. Kemudian kembali ke tanaman padi. Siklus ini tetap dipertahankan sebagai bagian strategi pemanfataan lahan optimal agar berproduksi sepanjang tahun dan tidak ada lahan yang tidur atau tidak dimanfaatkan. Hal ini juga untuk meminimalisir serangan hama, meningkatkan kualitas struktur tanah dan mempertahankan kesuburan tanah yang ada.

 

Sektor pertanian mendapat keuntungan dari pemanfaatan kotoran ternak yang dijadikan pupuk kompos untuk tanaman sekaligus memperbaiki kualitas dan kesehatan tanah. Seperti  jagung yang menggunakan pupuk dari limbah peternakan sapi dan peternakan sapi yang mendapat pakan ternak dari limbah pertanian jagung. Pakan ternak dari jagung diolah dengan proses fermentasi. Jagung yang ditanam bukan untuk dijual hasilnya namun semata-mata untuk pakan ternak Sapi. Pola ini diyakini dapat  menekan biaya pakan sampai 60 persen   dari hasil produksi jagung sebagai pakan ternak.

 

Penghematan air

Sumber air berasal dari 3 mata air di lokasi dan didukung 2 sumur bor, sehingga kebutuhan air sangat mencukupi malah berlimpah di musim penghujan.  Walaupun begitu penghematan air tetap dilakukan dengan cara air untuk kebutuhan kebun jagung, sayur  dan buah-buahan diambil  dari air bekas pemeliharaan ikan yang ada baik di bak penampung maupun yang di kolam. Sistem pengairan untuk kebun sudah tidak konvensional lagi namun  mengunakan teknik penyemprotan melalui pipa sprinkler. Untuk rencana ke depan akan mengunakan sistem irigasi tetes yang terbukti jauh lebih hemat air dan tepat sasaran.

 

Sarana Edukasi dan Rekreasi

  Dengan berbagai fasilitas yang ada dan dimiliki, Kebun TAFA layak menjadi sarana edukasi bagi siapa saja yang berminat dan tertarik di bidang pertanian khususnya generasi muda  / milenial, pelajar untuk dapat belajar dan praktek tentang pertanian terintegrasi.

 

Pengelola bahkan  membuka kesempatan untuk kerjasama dengan berbagai pihak dalam upaya peningkatan sumber daya manusia seperti tempat praktek untuk  mahasiswa dari jurusan pertanian dan peternakan.  Program Merdeka Belajar - Kampus Merdeka yang  digaungkan Mas Menteri Nadiem Makarim, telah membuka ruang belajar dengan praktek langsung dan menghadirkan praktisi profesional di masing-masing bidang.

 

Contoh lain,  pelajar TK atau SD dapat melakukan  study tour di Kebun TAFA. Belajar secara langsung tentang pertanian sambil rekreasi dan bermain di alam terbuka tentu akan sangat menyenangkan bagi mereka. Makanan juga dapat disiapkan di lokasi dengan sumber pasokan dari kebun sendiri  mulai dari ikan, sayuran, ayam dan buah.

 

Dari hasil pemantauan, sudah ada sejumlah fasilitas rekreasi seperti pelataran, tempat santai dan  beberapa rumah pohon yang dapat digunakan sebagai wahana rekreasi keluarga maupun komunitas. Pengelola masih terus membangun sejumlah fasilitas tambahan secara bertahap. Saat ini, pengunjung yang datang belum dikenakan tiket masuk alias gratis.

 

Kehadiran Kebun TAFA memberikan alternatif  edukasi dan rekreasi di alam terbuka yang mudah dijangkau karena berada dalam kota. Kebun dengan luasan 7 Ha menjadi lokasi paling luas di dalam kota Kupang yang menerapkan pertanian terintegrasi.  Branding yang layak disematkan adalah Kebun TAFA, Agrowisata Terbesar Kota Kupang.


Paul J. Andjelicus 

Dokumentasi : Kebun TAFA dan pribadi, 2023



Artikel Lainnya


PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA

MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE

Kota Kreatif

Lomba Geowisata Goes to School

URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)

PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT

Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024

Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata

Menulis Buku Bagi ASN Perencana

Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory

Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang

Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia

Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide

SALAM GEOWISATA

TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?

DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT

RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA

PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026

BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023

MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN

SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK

DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023

BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II

PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH

Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia

Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat

PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT

PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA

Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT

PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG

DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG

EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA

MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK

Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT

BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI

Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional

Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka

Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)

FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO

Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE

Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya

Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022

JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN

WELCOME LABUAN BAJO

Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN

KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA

AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022

Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs

KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG

Kampung Seni Flobamorata Kupang

Lasiana Beach

KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?

Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT

Standar Pelayanan Publik

Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT

DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES

IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR

Wisata Aman Bencana di NTT

Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi

KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022

Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023

Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas

RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF

RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022

SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023

Buku Database 2021

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE

Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata

Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)

WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR

DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA

Outlook Parekraf 2022

Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang

PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA

Semauku Indah

MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG

WISATA KOTA, KOTA WISATA

NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai

KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF

PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !

Regional Calender Tourism Events 2022

RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT

KENYAMANAN RUANG HOMESTAY

SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE

MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO

KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT

Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang

PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI

DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?

Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao

Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT

MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA

Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata

Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT

PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA

Catatan Perjalanan ke Liman

Wisata Langit Gelap “Lelogama”

TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI

Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT

Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya

Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur

Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT

Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT

Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT

Kunjungan Bupati Malaka

Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana

Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT

Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende

Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur

Literasi Kabupaten Alor

Literasi Lamalera

Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)

MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO

EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM

Tourism Event 2022

WORKSHOP ARSITEK

DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT

MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG

DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT

Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles

Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang

Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT

Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT

FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025

Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT

Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo

Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT

Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota

Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik

Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi


MEDIA SOSIAL DAN KONTAK


| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT


Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555