Visi Gubernur Nusa Tenggara Timur : “NTT bangkit mewujudkan
masyarakat sejahtera dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Karena
itu visi ini diarahkan pada upaya optimalisasi pemanfaatannya dalam rangka
pengembangan sektor pariwisata dengan pendekatan kewilayahan melalui Tourism
Estate sebagai penggerak utama (prime mover) perekonomian
masyarakat Nusa Tenggara Timur. Salah satu sektor pariwisata yang perlu
diperbaiki adalah sarana dan prasarana pendukung destinasi pariwisata. Dukungan
sarana dan prasarana di destinasi Pariwisata Estate untuk tahun 2022 adalah
Pengembangan Homestay di 5 (lima) lokasi yaitu Desa Tuamese
Kabupaten TTU, Desa Umauta Kabupaten Sikka, Desa Golo Loni Kabupaten Manggarai
Timur, Desa Anakoli Kabupaten Nagekego dan Kawasan Waiwuwang Kabupaten Sumba
Barat.
Homestay atau pondok wisata, mengacu pada Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Nomor 9 Tahun 2014 tentang Standar Usaha Pondok Wisata, merupakan penyediaan akomodasi berupa bangunan rumah tinggal yang dihuni oleh pemiliknya dan dimanfaatkan sebagian untuk disewakan dengan memberikan kesempatan kepada wisatawan/tamunya untuk dapat berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari bersama pemiliknya. Terdapat beberapa kriteria kamar yang menjadi standar dalam menjadikan sebuah rumah sebagai homestay. Kriteria tersebut diantaranya adalah Ukuran dan Tata Letak Kamar, Furniture dan Fitur Kamar, Standard yang lebih baik dan Penghawaan. Berkaitan dengan ukuran kamar, minimal berukuran 3 x 3 m dan kamar harus dapat dikunci. Furniture dan fitur kamar yang harus tersedia yaitu matras dan bantal, seprai putih dan polos, selimut warna polos (ketebalan menyesuaikan cuaca setempat), terdapat tempat sampah, sumber listrik. Untuk standar yang lebih baik, homestay menyediakan cermin, meja kecil (ada gelas cangkir, teko pemanas air, Vas bunga, gula, kopi/teh), Ornamen tradisional seperti kain batik atau kain tenun sebagai Bed Runner, TV dan Wifi. Berkaitan dengan penghawaan, homestay wajib memiliki ventilasi alami yang memadai berupa jendela.
Kriteria kamar mandi terdapat standar
minimal maupun standar yang lebih baik. Standar minimal meliputi ruangan yang Bersih
dan rapi, Pencahayaan yang baik, Adanya kloset jongkok dengan area yang memadai
(1,2 m x 1,5 m), Adanya ember/bak mandi yang sehat beserta gayung (air bersih
dan selalu dikuras), Menyediakan air hangat (pada daerah yang memiliki cuaca
dingin), Gantungan baju, Kamar mandi yang dapat dikunci dan keset kaki. Standar
yang lebih baik menawarkan kloset duduk, shower, water heater (pemanas air),
wastafel, perlengkapan mandi (shampoo, sabun mandi, handuk, tissue), dan juga
terdapat kamar mandi di dalam kamar.
Dinas
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur memperkuat dukungan
amenitas pariwisata di Kawasan Pariwisata Estate, salah satunya
adalah di Desa Golo Loni Kabupaten Timur. Salah satunya adalah menggelar Workshop Pengembangan
Homestay dan memfasilitasi bantuan Homestay sebanyak 7 (tujuh) unit.
Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur Nomor 27/KEP/HK/2022,
Desa Golo Loni ditetapkan sebagai salah satu Desa atau Kawasan yang
menjadi lokus pengembangan Pariwisata Estate di Kabupaten
Manggarai Timur.
Selama
kurang lebih 2 (dua) hari melakukan identifikasi di 10 (sepuluh) rumah
masyarakat yang ada di Desa Golo Loni, dan akhirnya ditetapkan menjadi 7
(tujuh) rumah yang nantinya akan difasilitasi berupa dukungan amenitas di dalam
kamar tidur, ruang makan dan kamar mandi. Setiap rumah masing-masing mempunyai
kebutuhan yang berbeda untuk pemenuhan amenitas, karena rumah yang akan dibantu
sebelumnya sudah pernah menerima tamu di rumah mereka masing-masing.
Workshop yang
dilaksanakan di Kantor Desa Golo Loni pada hari Jumat 13 Mei 2022 yang diikuti
para calon penerima bantuan Homestay, aparat desa dan anggota POKDARWIS Desa
Golo Loni. Workshop ini dibuka oleh Sekretaris Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Timur, Yohanes Rosari Su,
mengatakan dibutuhkan kesadaran masyarakat agar Homestay benar-benar
siap menerima tamu khususnya tamu mancanegara. Dijelaskan Bapak Yohanes,
keramahan dan antusias warga Desa Golo Loni untuk mengembangkan desa wisata dan
mengembangkan homestay adalah suatu apresiasi bagi pemerintah
setempat karena Kepala Desa Golo Loni dan anggota POKDARWIS sangat aktif dalam
pengembangan wisata arung jeram, kolam pemancingan air tawar dan trekking di
bukit. Tapi jelas tidak akan cukup jika kebersihan dan atraksi juga menentukan lama kunjungan
wisatawan.
Dalam workshop
tersebut, para peserta mendapatkan pengetahuan bagaimana pemenuhan amenitas
yang baik di dalam kamar tidur, ruang makan, kamar mandi dan bagaimana cara
menjamu tamu yang menginap di rumah mereka. Sebelum menutup kegiatan
Workshop, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur
mengharapkan agar bantuan yang kita berikan bisa dimanfaatkan dengan baik,
penguatan unsur 5A (Attraction, Accomodation, Accessibility, Amenities
dan Awareness) harus diperhatikan karena inilah kunci pengembangan
pariwisata untuk mendatangkan wisatawan.
Penulis :
Fani Simatupang (Pelaksana Bidang Destinasi)
Dokumentasi : Pribadi
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RUMAH BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555