RUMAH
BUMN, RUMAHNYA INDUSTRI KREATIF
Ada
yang pernah mendengar nama Rumah BUMN? Mungkin belum begitu familiar ditengah
masyarakat luas, namun bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah sangat penting
khususnya dalam 2 tahun terakhir ini. Rumah BUMN (RB) merupakan hasil
kolaborasi cantik Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan milik negara yang terpanggil untuk ikut membangun
kemandirian bangsa melalui peningkatan usaha kecil yang dilakukan masyarakat. BUMN sebagai agent of development telah mengembangkan beberapa inisiatif untuk
meningkatkan kualitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). RB menjadi rumah bersama untuk berkumpul,
belajar dan membina para pelaku UKM menjadi UKM Indonesia yang berkualitas.
Visi dan Misi Rumah RB adalah
mendampingi dan mendorong para pelaku UKM dalam menjawab tantangan utama
pengembangan usaha UKM dalam hal peningkatan kompetensi, peningkatan akses pemasaran
dan kemudahan akses permodalan.
Pembentukan RB telah dimulai sejak tahun 2016, diawali dengan
pembentukan Rumah Kreatif BUMN atau
RKB dan Bumi Flobamora mendapat kehormatan menjadi
lokasi pertama pembangunannya. RKB Telkom di Labuan Bajo Kabupaten Manggarai
Barat menjadi rumah kreatif pertama bentukan Kementerian BUMN di Indonesia yang
langsung diresmikan Menteri BUMN saat itu Rini M. Suwandi tanggal 29 Oktober 2016.
RKB merupakan salah satu program inisiatif Kementerian BUMN
untuk pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah sebagaimana diamanatkan oleh
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN pasal 2 Ayat (1) huruf e yang
disebutkan bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif
memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah,
koperasi dan masyarakat.
Era
pasar global telah menggeser paradigma bisnis nasional, dimana UKM memegang
peranan penting dalam memakmurkan ekonomi negara, baik melalui penciptaan
lapangan kerja, mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, serta
menciptakan inovasi baru. Data tahun 2019, jumlah pelaku UMKM di Indonesia
telah mencapai 65,5 juta, dimana sebagian besar merupakan para pelaku usaha
mikro. Dengan menyerap 116,9 juta tenaga kerja atau 96,92 % total tenaga kerja
yang ada dan berkontribusi 60,51 % terhadap produk domestik bruto (PDB) untuk
harga berlaku. (BPS,2019). Hal ini menunjukkan potensi UKM sebagai salah satu
penggerak ekonomi Indonesia untuk meningkatkan kemakmuran negeri. Khususnya
dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19.
Perkembangan teknologi informasi yang cepat juga telah
mengsinspirasi RKB untuk menjadi wadah dalam mewujudkan Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan bagi UMKM untuk
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM. RKB akan berperan sebagai pusat
data dan informasi serta pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi UMKM. Sesuatu
yang mutlak harus dilakukan di tengah persaingan usaha yang ketat dan
kompetitif.
RKB kemudian bertransformasi menjadi Rumah BUMN atau RB pada
tahun 2020. Transformasi ini menambahkan
peran RB yaitu tanggung jawab sosial dan lingkungan. RB
diharapkan juga mampu merangkul generasi milenial yang memiliki semangat
berkembang dan berwirausaha tinggi dengan memberikan ruang untuk berkumpul dan
berdiskusi kepada generasi muda semacam co-working
space. Rumah BUMN
disamping memainkan peran utama untuk
pengembangan UMKM seperti yang sebelumnya
maka mendapat 4 peran tambahan yaitu Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan, Satgas Bencana, co-working
space dan base camp millenials.
Rumah BUMN (RB) yang aktif di seluruh
Indonesai mencapai 247 RB yang didukung oleh lebih dari 20 perusahaan BUMN
berbagai sektor seperti perbankan, konstruksi, minyak dan gas dan lainnya. Beberapa perusahaan tersebut
antara lain Pertamina, PLN, Telkom , Jasa Marga, Bank BNI, Bank Mandiri dan
Bank BRI. Beberapa program yang cukup terkenal antara lain program
Wirausaha Muda Mandiri dari Bank Mandiri, Kampoeng BNI Nusantara miliknya Bank
BNI, program Teras BRI dan Telkom Indonesia dengan 2 juta UKM telah teregister
melalui Program Kampung UKM Digital di seluruh Indonesia.
Rumah BUMN di NTT
Data
sampai tahun 2021, terdapat sedikitnya 14 Rumah BUMN yang dibangun di NTT sejak
pembangunan RB pertama di Labuan Bajo tahun 2016 lalu yang diinisiasi oleh PT.
Telkom. RB milik PT. Telkom ini dibangun untuk
membantu pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di kawasan Labuan Bajo dan
sekitarnya menjadi lebih modern dengan go digital. Binaan RB Telkom
Labuan Bajo terdiri dari beberapa pelaku usaha dan yang terbanyak usaha makanan
dan souvenir. Kegiatan yang dilakukan selain mengadakan pelatihan-pelatihan
rutin, juga berkunjung dan mendatangi UKM-UKM yang ada di Labuan Bajo.
Tersedia berbagai fasilitas yang bisa dinikmati secara gratis mulai dari
pelatihan marketing, packaging, studio foto mini dan aktivitas sosial
media untuk berjualan online. Hal ini
untuk membantu para pelaku pasar memperluas akses pasar.
Untuk wilayah Flores tercatat 6 Rumah
BUMN, wilayah Timor mempunyai 5 rumah BUMN dan Sumba dengan 3 rumah BUMN.
Setiap RB dibangun dan dikembangkan oleh setiap BUMN sesuai program
masing-masing perusahaan tersebut dan setiap kota masing-masing hanya punya
satu Rumah BUMN. Setiap RB mempunyai anggota binaan UMKM baik perseorangan
maupun kelompok. Produk-produk setiap pelaku usaha dilakukan pendampingan untuk
peningkatan kualitas produk, aspek kemasan dan promosi secara digital. Beberapa
produk binaan sudah menjadi unggulan atau kekhasan setiap RB.
Untuk wilayah Flores selain RB Telkom di
Labuan Bajo, terdapat beberapa RB yang sudah dibangun dengan produk unggulannya.
Kain Tenun Songke dan Pewarna Alam Lipo
Tenun merupakan salah satu produk unggulan RB Labuan Bajo. RB Bajawa dengan
produk unggulan Cangkir dan Baki Koeslin Bambu. RB Ende dengan produk unggulan
Tenun Ikat Nggela, RB Flores Timur dengan produk unggulan tas tenun ikat, RB
Lembata dengan produk – produk kerajinan tas Philipus.
Rumah BUMN Ende misalnya dikembangkan
oleh PT.PLN dan terletak di Kantor PLN UP3 Flores Bagian Barat Ende. Sesuai 5
peran yang diemban RB, maka RB Ende juga melakukan berbagai program pendampingan
yang dilakukan terhadap UMKM, mulai dari produksi, pengemasan, sertifikasi hingga
pemasaran secara online. Peran yang dimainkan membina UMKN mulai dari Go Modern
(registrasi UMKM), Go Digital (menggunakan sosial media), Go Online (market
place) dan Go Global (siap eksport). Peran ini bisa disingkat dengan 4G dan
secara berkala menggelar pelatihan untuk
meningkatkan skill. Saat ini tercatat sedikitanya 52 pelaku UMKM yang bergabung
menjadi mitra.
Untuk wilayah Timor, rumah BUMN yang
sudah ada adalah RB Betun dengan produk unggulan Gerabah Karasean, RB Kefa
dengan produk unggulan Priman Marungga Instan, RB SoE dengan produk unggulan
kerajinan suku Mollo, RB Rote Ndao dengan produk unggulan Bandul Motif Tenun,
RB Sabu Raijua dengan produk unggulan tembikar tradisional. RB Atambua yang
dibangun BNI merupakan salah satu upaya terobosan dalam aspek pemasaran produk
UMKM dan aktivitas ekonomi masyarajkat di Kabupaten Belu yang mengalami
kesulitan di masa pandemik. Proses transformasi usaha masyarakat dari offline ke online yang
merupakan bagian dari digitalisasi UMKM yang sementara dijalankan secara
bertahap.
Untuk Wilayah Sumba, ada RB Sumba Timur
dengan produk unggulan sandal tenun wanita dan RB Sumba Tengah dengan produk
unggulan Kopi Elmer. Rumah BUMN di Sumba Barat Darat di Weetabula didirikan oleh
BNI. Beberapa program kegiatan yang
dilakukan RB Sumba Barat Daya adalah kegiatan penjualan online produk – produk
kerajinan, program magang untuk kaum milenial setempat terkait manajemen
pengelolaan RB, program untuk menciptakan wirausaha muda sekaligus untuk
mendorong lahirnya kreator melalui pelatihan dan pendampingan.
Melihat upaya yang telah dilakukan Rumah
BUMN yang membantu dan mendorong pelaku
usaha kecil untuk semakin meningkatkan kualitas produknya. Pendampingan yang
dilakukan untuk melahirkan inovasi baru dalam pengembangan produk. Pemanfaatan
teknologi informasi untuk pemasaran produk diperkenalkan kepada pelaku usaha agar akses pasar jauh lebih luas. Adanya persaingan dan kompetisi akan
melahirkan semangat untuk berekreasi dan berinovasi. Maka dapat dikatakan Rumah
BUMN menjadi Rumahnya Industri Kreatif.
Referensi:
www.rumah.bumn.id
https://coachfianda.com/2020/08/11/transformasi-rumah-kreatif-bumn-menjadi-rumah-bumn/
https://suarajarmas.com/magang-asik-dan-keren-di-rumah-bumn-bni/
https://rri.co.id/ende/daerah/1288608/rumah-bumn-ende-gairahkan-umkm-dan-kreatifitas-milenial
https://voxntt.com/2021/10/20/rumah-bumn-gerbang-digitalisasi-umkm-di-batas-negeri/82289/
Artikel Lainnya
PROGRAM CSR PT. PEGADAIAN GALERI 24 DISTRO KUPANG UNTUK PANTAI WISATA LASIANA
MENJAGA KEDAULATAN RUPIAH DI KAWASAN PERBATASAN RI – TIMOR LESTE
Kota Kreatif
Lomba Geowisata Goes to School
URGENSI PELINDUNGAN HUKUM EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL (EBT) BERDASARKAN PERATURAN DAERAH UNTUK AKSELERASI PEMBANGUNAN PARIWISATA DI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT (2)
PENGEMBANGAN WISATA KOTA DI NTT
Calendar of Events East Nusa Tenggara 2024
Potret Komponen Pariwisata Kota Atambua Untuk Mengembangkan Wisata Kota Perbatasan
Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Geowisata
Menulis Buku Bagi ASN Perencana
Talk Show Radio Alor : Kolaboratif untuk Mewujudkan NTT sebagai New Tourism Territory
Sertifikasi Profesi Terapis Spa Bidang Tata Kecantikan di Kota Kupang
Kegiatan Penanaman Mangrove Nasional Secara Serentak oleh Presiden Republik Indonesia
Penyelenggaraan Sertifikasi Profesi Bidang Tour Guide
SALAM GEOWISATA
TREND WISATA PASCA PANDEMI COVID-19, WISATA BALAS DENDAM?
DESTINASI WISATA BERKELANJUTAN DI NTT
RAGAM KULINER RAMADHAN DI KOTA KUPANG SEBUAH DAYA TARIK WISATA BUDAYA
PENYUSUNAN RENSTRA DISPAREKRAF NTT 2024-2026
BIMTEK 75 BESAR ADWI 2023
MPD SEBAGAI METODE PERHITUNGAN KUNJUNGAN WISATAWAN
SOSIALISASI MENYUSUN DUPAK
DINAS PAREKRAF NTT IKUT RAKORTEKRENBANG TAHUN 2023
BIMTEK DAN WORKSHOP ONLINE ADWI 2023 ZONA II
PUNGUT SAMPAH, PEDULI SAMPAH
Mau Belajar Sambil Rekreasi Dalam Kota?....Ayo ke Kebun TAFA
Pentingnya Perlindungan Kekayaan Intelektual bagi Berbagai Karya Cipta, Rasa dan Karsa Manusia
Festival Desa Binaan Bank NTT dan Upaya Pengembangan Ekonomi Kreatif dalam Kerangka Pemberdayaan Masyarakat
PENINGKATAN KAPASITAS PENYELENGGARAAN SAKIP DI PROVINSI NTT
PENYERAHAN BUKU KOLASE WISATA
Focus Group Discussion (FGD) Dukungan Data Penyusunan Grand Desain Pariwisata NTT
PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA LELOGAMA KABUPATEN KUPANG
DISPAREKRAF NTT “ IKUT” PESPARANI NASIONAL II DI KUPANG
EXPO NUSANTARA : DARI NTT UNTUK NUSANTARA
MEREKAM KOTA KUPANG DARI DE MUSEUM CAFE JKK
Workshop Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDGs bagi Sekretariat SDGs Provinsi NTT
BKD PROVINSI NTT SERAHKAN HASIL UJI KOMPETENSI
Transformasi Pariwisata Modern Menuju Era Industri 4.0 Melalui Sistem Informasi Kepariwisataan Nasional
Dinas Parekraf Provinsi NTT Berduka
Asah Kemampuan Promosi Kreatif ASN Melalui Kegiatan Pelatihan Pemasaran Pariwisata Bagi Aparatur Sipil Negara (ASN)
FESTIVAL GOLO KOE : GELIAT BARU PARIWISATA LABUAN BAJO
Eksotisnya Pantai di Ujung Utara Flores
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT Selenggarakan Pelatihan Implementasi Konsep CHSE
Ruang Terbuka Publik dan Penanganannya
Sosialisasi Input Data Innovative Government Award Tahun 2022
JEJAK SUKACITA FESTIVAL MUSIM DINGIN TAHUN 2022 DI SURGA TERSEMBUNYI TIMOR TENGAH SELATAN
WELCOME LABUAN BAJO
Catatan Kecil Kegiatan Workshop Pengembangan Ekonomi Digital dan Produk Kreatif ASN
KOTA ENDE, KOTA LAHIRNYA PANCASILA
AJANG ANUGERAH PESONA INDONESIA (API) 2022
Workshop Penguatan Kapasitas Sekretariat SDGs Daerah Dalam Pengelolaan Pelaksanaan SDGs
KOTA KUPANG DALAM PAMERAN GAMBAR MALOI KUPANG
Kampung Seni Flobamorata Kupang
Lasiana Beach
KAWASAN PARIWISATA ESTATE NTT : Dimana Batas-Batasnya ? Berapa Luasnya?
Standar Operasional Prosedur Disparekraf Prov. NTT
Standar Pelayanan Publik
Maklumat Pelayanan Publik Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov NTT
DESA GOLO LONI MENAWARKAN WISATA ARUNG JERAM DI FLORES
IDENTIFIKASI DAN WORKSHOP PENGEMBANGAN HOMESTAY DI DESA GOLO LONI KABUPATEN MANGGARAI TIMUR
Wisata Aman Bencana di NTT
Catatan Perjalanan Wisata di Fatumnasi
KEGIATAN MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
KEGIATAN PRA MUSRENBANG NTT TAHUN 2022
Membangun Kemandirian Lokal Menjadi Arah Pembangunan NTT 2023
Kemenparekraf Gelar Workshop Pengelolaan Event Daerah Demi Wujudkan Event Berkualitas
RAPAT KOORDINASI MENDUKUNG CAPAIAN TARGET PESERTA DESA WISATA YANG AKAN MENDAFTAR DI ADWI 2022
SOSIALISASI PENGINPUTAN RKPD NTT TAHUN 2023
Buku Database 2021
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ENDE
Karya Arsitektur sebagai Daya Tarik Wisata
Pertemuan dengan Forkasse (Forum Komunikasi antar sanggar Seni Provinsi NTT)
WORKSHOP PENGEMBANGAN SENI BUDAYA KABUPATEN ALOR
DINAS PAREKRAF NTT BELAJAR APLIKASI BELA
Outlook Parekraf 2022
Mengenal Dunia Astronomi Melalui Wisata Ke Observatorium Nasional Timau Kabupaten Kupang
PROTOKOL KESEHATAN PADA DESTINASI WISATA
Semauku Indah
MENDATA POTENSI USAHA EKONOMI KREATIF DI KABUPATEN KUPANG
WISATA KOTA, KOTA WISATA
NTT Hijau dalam Pesona 1000 Bonsai
KICKOFF JABATAN FUNGSIONAL ADYATAMA KEPARIWISATAAN DAN EKONOMI KREATIF
PARIWISATA NTT BUTUH BRANDING, GUYS !
Regional Calender Tourism Events 2022
RAKOR PEMBANGUNAN PARIWISATA RING OF BEAUTY NTT
KENYAMANAN RUANG HOMESTAY
SOSIALISASI DAN SIMULASI PANDUAN SERTIFIKASI CHSE PADA PENYELENGGARAAN MICE
MENATA ARSITEKTUR KOTA LABUAN BAJO
KASUS HIV AIDS DI PROVINSI NTT TETAP MENINGKAT
Konsep Desain Monumen di Kelurahan LLBK Kota Kupang
PEMBANGUNAN DI PROVINSI NTT MEMBUTUHKAN HARMONISASI DAN SINKRONISASI
DESA WISATA, DESA WISATA TEMATIK DAN DESA WISATA HIJAU. Mana yang Cocok Untuk NTT?
Reef Check Indonesia Kembangkan Wisata Spesies dan Industri Penunjangnya di Kabupaten Kupang dan Rote Ndao
Simulasi Bencana di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT
MENDORONG STANDARISASI PELAKU PARIWISATA
Kolaborasi Kemitraan, Disparekraf NTT Gandeng Pelaku Wisata
Upaya Penerapan ISO 9001 : 2015 di Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
PEMBINAAN STATISTIK SEKTORAL PARIWISATA
Catatan Perjalanan ke Liman
Wisata Langit Gelap “Lelogama”
TALK SHOW ONLINE ANTARA BETA, DIA DAN DESTINASI WISATA NTT: KEMARIN, KINI DAN NANTI
Diseminiasi Anggaran Belanja Dinas Parekraf NTT
Konsultasi Publik Penyusunan Dokumen Antara Rencana Zonasi Kawasan Antar Wilayah Laut Bali dan Sekitarnya
Diskusi Konsep Smart Tourism di Indonesia Timur
Rapat Tim Pengelola Website Dinas Parekraf NTT
Bambu dan Prospek Pengembanganya Bagi Ekowisata NTT
Kunjungan Kerja Gubernur NTT ke Kantor Dinas Parekraf NTT
Kunjungan Bupati Malaka
Lokakarya Konsolidasi Pembentukan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana
Pertemuan Tim Kajian Pariwisata Aman Bencana Provinsi NTT
Literasi Desa Koanara Kabupaten Ende
Literasi Obyek Wisata Desa Praimadita Kabupaten Sumba Timur
Literasi Kabupaten Alor
Literasi Lamalera
Profile Kawasan Pariwisata Estate (PE)
MENDORONG KAMPUNG DENGE SEBAGAI PINTU GERBANG KAWASAN WISATA WAEREBO
EVALUASI DESTINASI WISATA PASCA BENCANA ALAM
Tourism Event 2022
WORKSHOP ARSITEK
DISKUSI PUBLIK PARIWISATA AMAN BENCANA DI PROVINSI NTT
MENEMUKAN POTENSI INDENTITAS FISIK KOTA KUPANG
DAYA TARIK WISATA RUMAH ADAT NTT
Belajar dari Utusan Khusus Presiden Seychelles
Pariwisata Nusa Tenggara Timur, Cerah-Cemerlang
Deseminasi Pengelolaan Website Dinas Parekraf NTT
Menggali Spirit of Place Dalam Desain Kawasan Pariwisata Estate NTT
FGD Review RIPPARNAS 2011- 2025
Penerapan CHSE Usaha Pariwisata di Provinsi NTT
Tata Kelola Persampahan Di Destinasi Wisata Super Premium Labuan Bajo
Identifikasi Awal Potensi Geowisata NTT
Waterfront City Kota Kupang Sebagai Destinasi Wisata Kota
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT Panen Perdana Sayur Organik
Kajian Pengembangan KSPN Nemberala-Rote dan KSPN Alor-Kalabahi
| Dinas Pariwisata Provinsi NTT
| @thenewtourismterritory
| @PariwisataNTT
Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT
Jl. Frans Seda 2 No.72, Kayu Putih, Oebobo, Kota Kupang, 85228
(0380) 826384
082144082555